Air mineral berhadiah

1.3K 51 0
                                    

Esoknya terlihat para murid berhamburan lari ke lapangan basket.

"SMA Taruna tanding ngelawan tim Aldi hari ini!" teriak mereka yang terdengar sampai telinga dua gadis sejoli yang ceria itu.

Mereka berdua pun berlari ke lapangan basket dan berdiri di samping para penonton yang lain.

“Wah.. Aldi keren banget.” ucap Vania kagum ketika melihat Aldi sedang beraksi.

Tiba tiba Vela berdiri di samping Vania dengan membawa sebotol air minum dan handuk kecil. Aldi yang sedang bermain pun memandang ke arah Vania dan melambaikan tangannya.

“Auto dugeun dugeun ini mah.” bisik Vania dalam hati lekas melambaikan tangannya juga kepada Aldi.

Dari kejauhan Aldi menggerakan gerakan minum air. Maksudnya dia ingin minum. Dengan perlahan Aldi berjalan ke arah mereka berdiri.

“Sil dia pengen minum kan?” tanya Vania menggoyangkan tangan Silka

“Iya kali.” jawab Silka yang terus memandang Gery tim basket andalan SMA Taruna.

“Yah gue nggak bawa minum.” Vania kebingungan sambil menoleh kesana kemari.

Vania menemukan sebotol air minum yang tersandar di samping sebuah ransel. Segera ia mengambil botol itu dengan semangat.

Aldi semakin dekat.

“Nih buat lo.” Vania menjulurkan sebotol air minum itu kepada Aldi yang berdiri dihadapannya. Vela juga melakukan hal yang sama.

Aldi akhirnya mengambil sebotol air minum yang dijulurkan Vela dan meminumnya.

Vania terenyak. “Ternyata dari tadi maksud Aldi tuh ke Vela. Bukan ke gue.” bisik Vania dalam hati sambil menatap mereka dengan pandangan sedu.

Perlahan Vania menarik tangannya lagi dan berpura pura meminumnya agar tidak merasa malu.

“Duh hari ini panas banget. Jadi haus.”

Melihat itu semua Silka hanya bisa terdiam sambil menahan tawa. Setelah meneguk setengah botol Vania perlahan meremas botol itu karena merasa sangat gerah hati melihat Vela yang saat ini sedang mengusap keringat Aldi dengan handuk kecil.

Tak lama Aldi pun kembali ke tengah lapangan. Dan berdiskusi bersama pelatihnya.

Ternyata pemilik sebotol air minum yang dibawa Vania sedang kebingungan mencari air minumnya yang tiba tiba hilang. Ia seorang murid baru keturunan Korea Selatan-Indonesia yang bernama Lee Jin Hwa.

Perawakannya terlihat sempurna. Ganteng, keren, putih, tinggi serta memiliki tulang hidung yang amat indah.

“Hei kau.” ucap Jin Hwa yang membuat Vania, Silka dan Vela membalikkan badan dan menatapnya.

“Dari mana kau mendapatkan botol air minum itu?” tanya Jin Hwa menunjuk botol yang sedang di pegang Vania.

“Di sebelah ransel itu.” jawab Vania setengah gugup sambil menunjuk sebuah ransel berwarna hitam pekat itu.

“Itu bukan milikmu?” tanya Jin Hwa lagi mencoba meyakinkan bahwa botol air minum itu miliknya.

“Bukan. Kenapa?” Vania bertanya balik

“Kembalikan.” Jin Hwa merebut botol itu. “Ini milikku. Pantas saja aku cari cari tidak ada.”

Vania hanya terdiam saja.

“Kau meminumnya?” tanya Jin Hwa lagi

“Sedikit.”

“Sedikit tapi setengahnya kau teguk habis.”

Sweet Bitter [COMPLETED]Where stories live. Discover now