Stalking

1.4K 52 2
                                    

Pertama

Aldi dan Vela mengunjungi sebuah toko boneka yang berada di lantai dua. Vania dan Silka sudah siap menjadi mata mata.

"Mereka beli boneka. Kayaknya Aldi beliin boneka buat Vela." Vania cemberut

“Ya wajar dong van. Vela kan pacarnya.”

“Atau mungkin. Aldi beli boneka tuh buat adeknya.” Silka meneruskan

“Eh gue mau tanya. Kenapa sih lo pengen ikutin mereka terus? Apa hubungannya sama kita? Atau jangan jangan….” Silka langsung memandang Vania

“Jangan jangan apa?”

“Lo suka sama Aldi? Dan lo jealous liat mereka berdua jalan. Mangkannya lo pengen banget ngikutin kemana aja mereka pergi.”

“Ntar gue jelasin.” Vania terus memperhatikan Aldi dan Vela yang keluar dari toko boneka tersebut.

Kedua

Pasangan itu mengunjungi sebuah toko cincin.

“Mereka beli cincin. Apa mereka mau lamaran.” ucap Vania cemas

Silka memandang Vania. “Ssstt.. sumpah ya lo. Mungkin aja Aldi beli cincin itu buat nyokapnya. Masa masih bau kencur gini udah mau kawin."

Why not? Siapa tau kan.”

“Lo berpikir optimis dong. Jangan pesimis mulu.”

Ketiga

Pasangan itu lalu pergi ke toko buku. Para agent stalking pun masuk dan berpura-pura sedang membaca buku sambil menutupi wajah. Aldi merasa ada yang menguntitnya. Dia pun segera menarik lengan pacarnya dan mencoba menjauh.

“Kenapa sih?” tanya Vela bingung

“Nggak.” jawab Aldi singkat

Security pun mulai merasa curiga dengan tingkah Vania dan Silka yang aneh.

“Kalian mau mencuri yah?” tanya lelaki bertubuh kekar itu dengan nada tinggi yang berhasil membuat Vania dan Silka menurunkan buku yang menutupi wajah mereka sebelumnya.

“Hmm enggak kok pak. Kita kan lagi baca buku. Bukunya bagus banget. Jadi kita bacanya deket deket.” jawab Vania gelagapan

“Iya pak. Terus ini gambarnya kecil banget. Kurang jelas. Jadi kita liatnya kayak tadi.” Silka membantu

“Oh gitu.”

“Iya pak. Masa cewek secantik kita pencuri sih. Kalo pencuri hati sih baru bener. Kalo mau mencuri barang atau maling. Nggak dong pak. Kita kan anak yang baik.” ucap Silka meyakinkan.

“Ya sudah saya percaya kalian bukan mau mencuri. Mohon maaf. Ayo silahkan lanjutkan baca buku dengan jarak yang sangat dekatnya. Saya baru tau ada cara seperti itu.” jawab security itu sambil berlalu

“Heuh lo sih. Jadi kita disangka maling kan.” Silka sedikit kesal

"Maaf sil."

“Eh.. tunggu tunggu. Kayaknya ada yang lupa deh.” kata Vania berpikir

“Apa?” tanya Silka bingung

“Lupa nggak ngikutin Aldi sama Vela lagi.”

“Sumpah ya lo. Masih aja mikirin mereka berdua.” Silka berjalan meninggalkan Vania

“Ih.. tungguin sil.” Vania mencoba mengejar Silka

3 jam berlalu. Mereka memutuskan untuk pulang. Lagian mentari sebentar lagi akan terbenam.

STALKING PUN DINYATAKAN GAGAL

"Udahlah fix malem ini gue gak mau keluar kamar. Mau nangis kejer kejer aja sambil demus lagu korea galau!!!" -Vania Latisha-

•••

Sweet Bitter [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang