Jealous

2.6K 80 0
                                    

Pagi hari di sekolah. Ketika sedang belajar. Vania terus memperhatikan Aldi tanpa mengedipkan mata sekalipun. Bu Viola yang sedang menjelaskan di depan kelas pun tak dihiraukannya. Aldi tahu Vania terus memperhatikannya, Aldi pun menatap Vania lalu tersenyum. Seketika itu hati Vania langsung berbunga-bunga dan membalas senyuman Aldi. Silka, teman sebangku Vania menepuk bahu Vania.

“Van. Lo kenapa ngeliatin Aldi terus? Lo suka sama dia? Inget. Aldi itu udah punya pacar.” ucap Silka

Vania memandang Silka. “Iya gue tau Aldi itu udah punya pacar. Vela, kan?”

“Terus kenapa lo ngeliatin Aldi terus? Kalo sampe Vela tau. Heuh, tamat riwayat lo.”

“Tamat riwayat? Emangnya dia bakal bunuh gue gitu?”

“Lo tau sendiri kan kalo Vela itu jahat.”

“Iya gue tau. Udahlah, lagian Vela nggak bakal tau kok kalau gue ngeliatin Aldi terus.”

“Iya sih karna beda kelas. Tapi.. udah ah. Capek ngomong sama lo.”

“Ya udah, nggak usah.”

Bu Viola yang melihat Vania dan Silka sedang mengobrol pun marah.

“Vania. Silka. Bukannya memperhatikan ibu. Ini malah ngobrol. Mau ibu hukum?” bentak bu Viola

“Ngg.. nggak bu.” jawab Vania dan Silka bersamaan

“Kalau nggak mau. Makannya jangan ngobrol terus.” bentak bu Viola lagi

“Iya bu maaf.” ucap Vania agak ketakutan

Nettt… bel istirahat berbunyi. Anak-anak dengan segera berhamburan berlari ke kantin sekolah untuk makan siang. Termasuk Vania.
Sesampainya di kantin. Vania langsung memesan makanan kesukaannya. Yaitu mie goreng ditambah telur mata sapi yang gurih.

"Hmm.. yummy!"

Seketika Aldi datang dan duduk di samping meja makan yang sedang di tempati Vania.

“Eh, pangeran gue dateng. Ganteng banget sih lo. Kapan ya gue bisa jadi pacar lo? Apa nggak mungkin? Tau ah. Yang jelas lo satu-satunya nama cowok yang tertulis di hati gue.” ucap Vania dalam hati sambil memandang Aldi

Tiba-tiba pacarnya Aldi datang, Vela. Vela menghampiri Aldi, dan duduk disampingnya.

“Euhh.. pacarnya dateng lagi. Jadi cemburu kan gue. Euuh..” ucap Vania dalam hati kesal

Silka menepuk bahu Vania dari belakang. “Heh. Lo kenapa dari tadi ngelamun mulu. Nggak di kelas. Nggak disini. Neglamun mulu kerjaannya.”

Vania menoleh ke belakang

“Hemm.. gue sedih.”

“Sedih kenapa? Perasaan tadi di kelas lo happy-happy aja.”

Vania hanya terdiam dan memeluk Silka.

“Haduuh.. ini anak lebay banget.” Silka memegang keningnya

Bel masuk pun akhirnya berbunyi dengan sangat nyaring. Semua murid dengan segera berlarian ke kelas masing-masing. Tapi tak begitu dengan Vania. Vania hanya berjalan dengan sangat lemas dan menundukkan kepala ke bawah.

Di dalam kelas. Vania terlihat selalu murung. Wajahnya pun pucat. Seperti orang yang sedang sakit. Ya dia sedang sakit. Tapi bukan sakit kepala atau sebagainya. Melainkan sakit hati. (haduuh.. segitunya)

•••

Sweet Bitter [COMPLETED]Where stories live. Discover now