Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas. Sheena baru selesai shalat Maghrib dengan bantuan suster yang ia panggil, karena harus mencabut alat infus dulu saat hendak shalat. Orang tuanya sedang pulang ke rumah untuk mengambil beberapa pakaian selama Sheena dirumah sakit, juga menjemput Fauzan yang dititipkan dirumah temannya. Rasa bosan menghampiri Sheena karena ia sendirian diruangan ini.
Padahal Sheena terima saja kalau ruangannya digabung dengan pasien lain, namun orang tuanya tidak menyetujui. Bahkan mereka belum memberitahu apa yang sebenarnya terjadi pada Sheena.
Baru ingin membuka novel yang diberikan ketiga temannya siang tadi, telepon Sheena lebih dulu berbunyi. Ia segera meraihnya dan melihat siapa yang menelepon. Kenta?
“Hallo?” Sheena menjawab panggilan telepon Kenta dan langsung bersuara lebih dulu.
Terdengar suara deheman disana. Setelah sepersekian detik, Kenta bersuara, “Na? Hei, udah sadar? Gimana keadaan lo?”
“Ngga seratus persen baik nih.”
“Serius? Emang lo kenapa? Sakit lagi, apa gimana? Panggil dokteraja supaya diperiksa,” ucap Kenta dengan suara yang berubah jadi benar-benar khawatir dari sebelumnya. Sheena tersenyum mendengar Kenta yang ternyata masih bersikap sama padanya. Ia masih peduli padanya.
“Gue ngga kenapa-kenapa. Cuma agak bosen aja, sepi banget. Sendirian lagi dikamar.”
“Oh lo ruangan yang sendiri gitu? Emang orang tua lo kemana?”
“Dari sebelum maghrib sih pulang, mau ambil pakaian sekalian jemput Fauzan.”
“Oh gitu, i—iyaudah gue … udah dulu ya, Na.”
“Eh, iya.”
Sambungan telepon diputus begitu saja oleh Kenta. Awalnya Sheena bingung dengan cara Kenta bicara yang setengah gugup, namun ia tak mau ambil pusing. Sheena membuka aplikasi LINE yang sudah penuhndengan chat dari Bagas. Sejak tadi handphonenya memang di silent, jadi Sheena ngga tahu kalau ada notif.
Bgskrrrr:Woy
Bgskrrrr:Yang
Bgskrrrr:Nek
Bgskrrrr:Lagi bobo imut eak?
Bgskrrrr:Duch jgn bikin khawatir dund
Bgskrrrr:Na;(
Bgskrrrr:Aku kesana ya? Hati aku ngga tenang krn tau kamu sakit
Bgskrrrr:Na balesz keleusz
Bgskrrrr:Alay
Bgskrrr:Hupet begete decc.
AsasheenaP:Apasilo.
Bgskrrrr:Udah? Segitu doang? Yaampun gue chat bnyk drtd terus dibales gitu doang? YAAMPUN CEWEK GUE BANGET
AsasheenaP:Alay.
AsasheenaP:LO JUGA NGAPAIN NGIKUTIN BAWA BAWA ALAY? ITU KATAKATA GUE
Bgskrrrr:Kalem dong mba.
AsasheenaP:Gbs.
Bgskrrrr:O
AsasheenaP:(just read)
Bgskrrrr:Yang jangan marah keleusz
AsasheenaP:Y.
Bgskrrrr:Anaknya pak Rizal resenih
YOU ARE READING
How Can I Move On?
Teen FictionMereka pernah bersama. Mereka pernah melewati waktu bersama-sama. Mereka pernah melakukan serta membicarakan banyak hal bersama. Mereka pernah tertawa bersama. Mereka pernah sama-sama membentuk sebuah mimpi. Mereka pernah bermimpi untuk selalu bersa...