2. Sacrifice

199 27 3
                                    

Gadis itu tampak senang dengan dunia nya sendiri

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Gadis itu tampak senang dengan dunia nya sendiri. Jika dulu teman-teman nya akan mengganggu nya karna gadis itu terlalu lama berdiam sendiri dengan earphone nya, maka kali ini teman nya lebih memilih diam.

Karna tanpa earphone pun kini ia sudah 100% tuli. Entah sengaja menghiraukan panggilan Sofia atau memang tidak mendengar apapun yang dikatakan teman sebangkunya itu, jelas sekarang Sofia sangat kesal.

Sejak memberikan nomor teman nya pada oppa nya, teman nya semakin memiliki dunia nya sendiri.

Mengetikkan entah apapun di ponsel nya sambil tersenyum. Biasa nya gadis itu tidak akan mempunyai terlalu banyak hal yang perlu di ketik.

Ia juga akan terkekeh sendiri menatap layar ponsel nya. Kini Sofia mengerti, kenapa gadis itu akan selalu menatap nya sinis kalau ia sedang kasmaran.

Setidaknya seseorang berhasil membuat gadis itu tersenyum beberapa kali sehari. Peningkatan dari beberapa kali seminggu juga merupakan kesenangan tersendiri bagi Sofia.

Pasal nya gadis itu terlalu menyimpan semua hal untuk diri nya sendiri. Entah tengah bersedih atau hari yang berbunga, wajah Miyeon tetap saja sama.

Ibarat nya jika Im Nayoung punya julukan stone Nayoung, maka Miyeon akan punya julukan Miyeon triplek, Sofia yang berikan.

"Ayo makan," ajak Sofia yang membuat gadis itu menatap nya.

"Kau kenapa? Senang sekali?" Ketus Miyeon yang membuat Sofia menatap nya.

"Kau berbicara dengan ku? Atau berkata soal dirimu sendiri?" Kekeh Sofia yang membuat gadis itu memutar bola mata nya.

"Bagaimana?" Kata Sofia sambil menaik-turunkan alis nya.

"Apanya?"

"Hubungan kalian,"

"Memang nya aku punya hubungan apa?" Kata gadis itu terkekeh sembari memalingkan wajah nya.

"Aku senang akhir nya kau bisa senyum," melupakan beban nya untuk sementara, mungkin Sofia menjurus ke sana.

"Aku baik," kata Miyeon sambil mengalungkan tangan nya di bahu Sofia.

Adik Vernon itu hanya bisa menghela nafas lega. Setidak nya abang bisa sedikit berguna bagi orang lain.

Hari ini terasa sama seperti biasa nya. Setidak nya Miyeon bisa sedikit mengembangkan senyuman nya berkat lelaki Chwe itu.

Sebelum hal lain kembali merengut kebahagiaan nya.

"Kau sudah mempersiapkan semua nya?" Mulai ayah nya dari sudut meja lain yang membuat nya menghela nafas.

Yang juga mengundang perhatian ibu nya.

"Belum? Apa yang kau tunggu? Kau tidak berencana mempermalukan kami kan?"

✔ Seventeen Lovelife [Series] 1.0Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu