4. 没关系

218 36 0
                                    

Tidak masuk akal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak masuk akal.

Begitulah pemikiran setiap orang yang sedang berdiri di depan kamar gadis itu.

"Bagaimana bisa ia pingsan kalau kau hanya menyenggol nya?" Kata manajer Seventeen tidak percaya.

Masih memutar otak nya akan sesuatu yang memungkinkan untuk menjelaskan keadaan gadis itu.

"Waktu itu aku tidak melihat nya. Cahaya disana sedikit sekali. Seperti nya dia sedang bersandar. Entah tidur atau tidak. Lalu Joshua oppa mendadak batuk, jadi aku berfikir harus segera memberikan air mineral," jelas asisten Joshua.

"Lalu Saeron disana. Aku kira dia akan bangun sendiri setelah jatuh. Makanya tidak ku bantu dan segera berikan air. Tapi aku benar-benar tidak tau bagaimana bisa Saeron pingsan," aku gadis itu.

Beberapa manajer Seventeen semakin pusing memikirkan kemungkinan yang ada.

"Hyung!"

Segerombolan manusia itu menoleh dan mendapati dua member Seventeen yang sedang berjalan ke arah mereka.

S.Coups dan Jun.

Berbeda dengan S.Coups yang terlihat kelelahan, Jun malah memasang mimik yang aneh.

Entah dia akan marah atau tengah bersedih.

Sedangkan asisten Joshua yang tau akan di tegur oleh Jun segera memalingkan wajah nya.

Bersamaan dengan itu seorang dokter berjalan keluar dari kamar Saeron di rawat.

"Berapa persen?" Tanya Jun, seakan ia tahu penyebab Saeron kehilangan kesadaran.

"Dia tidak makan malam ini. Siang tadi ia mengatasi pekerjaan dan tadi pagi dia telat ke kantor. Semalam ia lembur, aku bisa pastikan dia tidak makan sekitar 2 hari. Berapa persen?"

Ia kembali menanyakan pertanyaan yang sama.

Si dokter mengangguk. Mencatat pernyataan Jun dan menghela nafas.

"85%,"

Jun tampak terkejut. Mulut nya bahkan terbuka. Tidak menyangka dokter itu akan memberikan angka yang tinggi.

"Bisakah-"

"Akan kami usahakan. Kami sedang memberikan asupan makanan dari selang ke lambung nya. Seperti nya dia tidak punya riwayat maag. Itu bagus," ia lalu mengecek laporan nya.

"Paru-paru nya tidak sempurna kan?"

Jun mengangguk.

"Kami akan membantunya dengan selang pernafasan. Kalau soal jantung nya," lelaki berjubah putih itu menghentikan perkataan nya.

"Kami akan benar-benar berusaha semampu mungkin untuk menyelamatkan nya. Kalau harus menjalankan operasi akan kami beritahu," lalu dokter itu pamit.

✔ Seventeen Lovelife [Series] 1.0Where stories live. Discover now