✔ Seventeen Lovelife [Series] 1.0

1. Amor Simples

Seoul, South Korea
29 Desember 2017

Semua orang sedang sibuk.

Bukan hanya kru Seventeen, itu semua berlaku untuk BTS, EXO, RedVelvet, Twice dan masih banyak lagi.

Mereka yang akan menghadiri KBS Gayo daechukjae sudah sibuk sejak pagi tadi.

Datang awal dan sampai di venue tanpa sepengetahuan fans. Menunggu giliran rehersal dan langsung mempersembahkan tiga hingga lima lagu.

Seventeen yang baru saja selesai dengan rehersal mereka langsung kembali ke belakang panggung dan mendinginkan diri.

Bagaimana tidak, mereka merupakan pembuka acara yang juga digiring oleh orkestra.

Idola lain yang melihat nya tentu merasa agak iri, dengan lagu EDM mellow, Dont Wanna Cry, mereka melakukan nya dengan sempurna.

Kini setiap MUA sedang mengelap keringat setiap member dan menjepit rambut mereka agar tidak basah.

Mungkin member yang paling sulit untuk di kontrol merupakan Hoshi.

Leader Performance Team yang juga melakukan solo stage dan Performance Team stage itu tentu sudah memproduksi banyak keringat.

Bisa di lihat dari dua kipas angin mini yang sedang ia arahkan ke wajah nya, tambah satu yang berada di tangan asisten nya.

Sedang kan tangan lain gadis itu senantiasa mengelap setiap keringat yang akan muncul kembali.

Wajah nya terlihat agak merah. Bukan karna dia sendiri kedinginan karna cuaca dingin di Seoul.

Juga bukan karna dia yang kelelahan melakukan semua hal.

Melainkan karna Hoshi yang tengah bertelanjang dada di hadapan nya.

Berniat untuk mengeringkan diri nya lebih cepat agar mereka bisa segera memakai baju stage.

"Ada tisu lagi tidak?" Kata lelaki itu mendadak.

"Eoh?"

Gadis itu segera bangkit menuju tas bertuliskan "Hoshi" dan membawa nya bersama nya.

"Ini," gadis itu menyodorkan sebungkus tisu kering.

"Pegang dulu," Hoshi memberikan salah satu kipas nya lalu meraih beberapa lembar sebelum menempelkan nya pada tubuh nya.

"Aku tidak pernah melihat mu. Kau baru ya?" Sadar Hoshi.

"Aniyo. Aku hanya menggantikan kakak ipar ku. Dia sedang cuti hamil," Hoshi mengangguk.

"Sudah berapa lama kerja disini?"

"Sekitar satu bulan. Aku juga turut bantu saat promosi Teen, Age," ujar nya.

"Hah? Kenapa aku tidak tau?"

"Ah, aku juga tidak tau," ia menggaruk tengkuk nya. "Seperti nya Seventeen lelah, kami juga agak sibuk jadi mungkin tidak di perhatikan," senyum nya agak canggung.