2. Verander

434 52 1
                                    

"Lalu lalu?" Balasnya tak kalah penasaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lalu lalu?" Balasnya tak kalah penasaran.

"Tidak ada," balas si manajer yang membuat kru lainnya menghela nafas kecewa.

"Apa maksud mu tidak ada?" Yang lain tak kalah.

"Seperti biasa, mereka hanya akan berbincang, lalu meminta maaf dan menangis bersama. Sampai seseorang mengirimi ku pesan untuk membelikan mereka es krim," si manajer tertawa.

Mereka semua turut berbahagia, walau hal itu sebenarnya sering di ceritakan sang manajer kepada kru lain. Hanya saja mereka tidak pernah bosan mendengar setiap konflik yang melanda Seventeen.

"Ah," dia bersuara membuat semua pasang mata menatap nya.

"Ada apa?" Tanya gadis itu dengan berani.

"Bisa kau antarkan kopi kepada mereka? Seperti nya Vocal Team sedang berlatih," tanya nya dengan sopan.

Dengan senang hati ia bangkit dan mengambil ahli kopi yang barusan sampai ke tangan manajer.

"Tentu,"

Mengapa tidak? Bertemu dengan malaikat nya di waktu lain bukan sebuah kerugian bukan?

Ia pun mulai berjalan ke arah ruang latihan dengan membawa 3 kopi di tangan kanan nya dan 2 yang lain di tangan kiri nya. Tentu dengan bantuan coffee hanger.

Sambil bersenandung ria, tak lama kemudian dia sampai di depan pintu ruang latihan Seventeen.

Ia ketuk tiga kali lalu memasukkan kepala nya, mengintip kegiatan mereka.

"Annyeong," sapa nya dan seketika Seugkwan dan Dokyeom memusatkan perhatian mereka ke ambang pintu.

"Noona!" Pekik mereka.

Gadis itu spontan mengangkat telunjuk nya menyuruh mereka mengecilkan suara nya saat menangkap malaikat nya tengah terbaring di sofa sudut ruangan.

"Noona the best!" Seungkwan mengacungkan jempol nya.

"Mana yang lain? Kenapa tersisa maknae disini?"

"Joshua hyung tadi turun ke cafeteria, katanya ia akan membelikan kita makanan. Woozi hyung kembali ke studio pribadi nya, mengambil berkas yang ketinggalan," jelas Dokyeom, sedangkan Seungkwan hanya mengangguk seraya menyeruput kopi nya.

"Lalu pria di sana?" Ia menunjuk si malaikat dengan dagu nya.

"Ah, tadi Jeonghan hyung bilang ia ingin istirahat sebentar, jadi kami biarkan. Memang sudah dari pagi kami berlatih, dia terlihat kelelahan," kali ini Seungkwan yang membalas.

"Benarkah? Haruskah ku bangunkan?"

Mereka semua menatap tubuhnya yang terkulai lemas, pertanda sedang mengistirahatkan tubuh nya.

"Boleh. Terima kasih, Noona," mereka berdua tersenyum.

Gadis itu mengangguk dan beranjak berdiri. Mendekatkan tubuh nya pada lelaki itu.

✔ Seventeen Lovelife [Series] 1.0Where stories live. Discover now