4. Nooit te laat

198 32 13
                                    

Suhu ruangan yang agak dingin memberitahu bahwa penghuni nya tidak produktif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suhu ruangan yang agak dingin memberitahu bahwa penghuni nya tidak produktif.

Cahaya matahari yang berusaha mendesak masuk melalui jendela dan gorden berwarna biru itu sedikit memberikan penerangan di ruangan itu.

Mesin yang masih setia mengeluarkan suara nya setiap sekian detik, memberikan tanda bahwa gadis itu masih berstatus mempunyai kehidupan.

Sudah beberapa jam ia bermain di dunia nya sendiri. Masih dengan mata terpejam, mungkin roh nya enggan kembali ke tubuh nya.

Benar. Siapa yang sanggup menerima kenyataan se-pahit diri nya?

Jawaban nya mungkin ada di ruangan itu juga.

Lelaki yang baru masuk itu kembali membawa sebuket bunga, seperti beberapa hari yang lalu. Ia bahkan selalu membelikan bunga dengan berbagai warna yang juga beragam arti nya.

Ia kemudian duduk dan mengeluarkan sebuah buku dari dalam tas nya. Tidak berbeda jauh dari kegiatan kemarin, lelaki itu masih betah membaca sebuah buku filosofi korea.

Minghao mengalihkan pandangan nya ke wajah gadis itu. Entah kenapa ia mulai melupakan senyuman gadis itu. Yang ia ingat hanya wajah tenang nya saat terlelap.

Jangan hiraukan wajah nya yang semakin memucat. Bibir nya sedikit ungu. Di tambah beberapa selang yang hinggap di tubuh nya, berusaha memberikan pertolongan bagi hidup nya.

"Obat nya tidak berkurang," kata dokter yang menjadi penyebab gadis itu kembali ke rumah kedua nya selain Pledis. Lelaki itu hanya mampu menghela nafas.

Memang nya sesibuk apakah dia sampai melupakan obat nya? Akibatnya kini ia bahkan harus di tahan selama beberapa hari untuk mengembalikan kondisi nya ke normal.

Dan lelaki itu masih setia menunggu. Menanti di samping nya hingga gadis itu kembali bisa membuka mata nya. Mungkin ia harus menyimpan sedikit kenangan pasal senyuman gadis itu.

Ingatan nya sudah semakin memburuk, ia tidak ingin melupakan cerita cinta pertama nya.

Lelaki itu kembali menghela nafas. Ia menutup buku nya dan menatap gadis itu.

"Sampai kapan kau akan tidur? Kau tidak lelah tidur?" Gumam nya.

Ia lalu bangkit dan mulai melakukan beberapa push up.

Satu.

Dua.

Tiga.

Empat.

Lima.

"Oppa, makan vitamin. Hehehehe,"

Minghao sedikit terkekeh. Bagaimana jika kata-kata yang sering di ucapkan gadis itu mendadak hilang?

Enam.

Tujuh.

Delapan.

"Aku bawakan kopi,"

✔ Seventeen Lovelife [Series] 1.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang