CHAPTER 11

72.4K 1.8K 20
                                    

⚠17+

Disisi lain Anna duduk gelisah, sekarang dia berada didalam kamarnya sejak ketiga kakaknya turun kebawah tadi. Dia sudah mengkunci pintunya rapat, memastikan kakak-kakaknya tidak dapat masuk kedalam kamarnya, tapi tetap saja dia harus waspada kalau sewaktu-waktu ketiga kakak nya itu memaksa masuk kedalam kamar milik nya. tidak lama ada suara mengedor-gedor pintunya dengan keras.

"Anna buka pintunya sekarang." Teriak kakaknya Marcel

Anna tetap dalam posisinya, wajah nya sudah dibanjiri oleh keringat, saat ini dia benar benar ketakutan.

"Anna jangan sampai gue dobrak pintu lo" ucap Marcel lagi

"Gue hitung sampai tiga. Kalo lo nggak ada niat buka pintu. Habis lo sama gue" ucap Marcel tajam

"Satu...dua...ti." ucap Marcel memperlambat hitungan nya dia berusaha menahan sabarnya menunggu Anna yang tak kunjung membukakan pintu untuknya.

Anna yang sendari tadi tidak tau harus berbuat apa akhirnya dia memutuskan untuk membuka pintu kamarnya saja, toh sama saja dibuka ataupun tidak kakaknya yang jahat itu pasti akan mendapatkan dirinya juga. tepat ketika kakaknya hendak menghitung angka tiga, saat itu juga dirinya bergegas membuka pintu.

"Lama lo jalang" ucap Marcel, lalu menarik tangan Anna kasar.

"Maafin Anna kak" ucap Anna lirih

Marcel tidak memperdulikan adik tirinya itu yang terus meminta maaf kepadanya. Dia terus menyeret Anna, hingga tampak pergelangan tangan anna yang sudah memerah

Anna pov

Ya tuhan bantu hamba dari semua ini, aku terus berdoa. Kulihat kak Marcel membawa ku kebawah lebih tepatnya ke kamar tamu. Buat apa dia membawa ku kesini.

"Plis kak lepasin, mau apa kakak bawa Anna kesini" ucap Anna berusaha memberontak

"Lo akan tau sendiri nanti" ucap kak Marcel akhirnya bebicara

--- Anna off -----

'Brak' Marcel mengehempaskan tubuh Anna diatas ranjang. Anna baru menyadari bahwa sendari tadi kedua kakaknya yang lain yaitu Lucas dan David sudah berada didalam kamar tersebut.

"Lepasin kak" ucap Anna

"Nggak akan" ucap Marcel, lalu dia mulai mengikat kedua tangan anna disisi ranjang, Anna terus berteriak untuk dilepaskan

"Berisik lo jalang" ucap David mendekati Anna lalu menyumpal mulutnya dengan sebuah kain.

"Diam lo jalang." ucap Marcel, lalu dia naik ke atas tubuh Anna dan menduduki perutnya, posisi Marcel dan Anna sekarang sangat-sangat dekat.

Marcel mulai membuka baju atasan miliknya hingga telanjang dada, Anna yang melihat Marcel mebuka baju miliknya semakin ketakutan. Pikiran nya sudah melayang kemana mana. Perlahan lahan Marcel juga membuka celana panjang nya hingga menyisakan boxer pendek milik nya. Dia mulai meraba-raba pipi mulus Anna dan bibir Anna.

"Sepertinya gue tidak bisa menahannya lagi" ucap Marcel menggeram menahan sesuatu yang Anna tidak ketahui.

Marcel mulai menyentuh dada milik Anna dan meremasnya kuat. Anna terpekik saat tangan Marcel tiba tiba meremas dadanya dengan sangat kuat, dia tidak bisa berkata apa-apa dengan mulut disumpal seperti sekarang, akan tetapi badannya terus berontak agar pria yang didepan nya tidak berbuat lebih jauh lagi

'PLAK PLAK'
Marcel manampar pipi Anna dengan keras

"Gue udah bilang Diam Anna" ucap Marcel yang rupanya sudah kualahan dengan berontakan Anna, padahal dirinya baru saja memegang dada milik adik tirinya itu.

Devil's Brother [END] Info Pembelian di bioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang