#CHAPTER 9

64K 2K 7
                                    

Anna terus berusaha mencari-cari jalan keluar, agar bisa kerumah sakit untuk melihat orang tua nya terakhir kali. Dia hampir putus asa karena tidak ada satu pun pintu yang bisa membuat dia keluar dari rumah megah nya saat ini. Akhirnya dia memutuskan untuk lewat jendela saja jalan yang mungkin sedikit berbahaya apalagi dijalani oleh seorang gadis seperti dirinya, tapi apa boleh buat dia harus keluar dari rumah ini.

"Fuih akhirnya" ucap Anna seraya menyapu peluh dikeningnya. Setelah berjuang dia turun dari jendela kamar miliknya yang berada dilantai dua.

Dia sedikit berlari kearah halte untuk menunggu angkutan umum untuk mengantarkannya kerumah sakit. Ya dia memang tidak diperbolehkan oleh Papah nya untuk mengemudi makanya dia tidak diberikan mobil atau motor.

Anna duduk dihalte dengan tidak tenang tampak dia terus menggerakan kakinya kesana kemari. Dia terus menunggu, padahal waktu sudah menunjukan tengah malam mana ada angkutan yang masih beroprasi. Tapi tuhan sedang berpihak padanya saat ini. Tampak dari kejauhan ada sebuah taksi, dia bergegas berdiri dari tempat duduk nya dan menghampiri taksi tersebut sambil melambai-lambaikan tangan nya. Taksi itu pun berhenti dan tampak seorang pria tua menengok dari arah jendelanya

"maaf mbak saya nggak terima pelanggan lagi" ucap sang supir menatap gadis yang didepan nya yang menurutnya sangat mengenaskan.

"Tolong pak, saya akan bayar 2X Lipatnya" ucap Anna memegang tangan sang supir tersebut, melihat gadis ini sang supir teringat anaknya yang berada dirumah mungkin seumuran dengan gadis yang ada didepan nya saat ini.

Setelah berpikir sabaiknya dia menolong gadis ini

"Baiklah, silahkan masuk mba" ucap sang supir ramah seraya tersenyum

Melihat kebaikan sang supir taksi, Anna tersenyum dan tidak lupa mengucapkan terima kasih sebanyak-banyak nya.

"Makasih Pak makasih" ucap Anna tulus lalu dia masuk kedalam taksi dan menduduki kursi penumpang

"Iya mba sama-sama, mau kemana mba?" ucap supir taksi

"Oh iya ke rumah sakit dekat sini pak" ucap Anna ragu, pasalnya dia tidak tau dimana rumah sakit yang menampung orang tuanya, tapi dia tahu rumah sakit swasta milik ayah nya ada disekitar sini, mungkin kedua orang tua nya berada disana pikirnya.

"Di sekitar sini banyak rumah sakit mba jadi yang mana?" Ucap sang supir bingung atas apa yang diucap kan oleh gadis yang ada dibelakangnya

"Coba cari rumah sakit yang swasta pak" ucap Anna lagi

"Iya mba"

"Apa yang terjadi mba?" Ucap supir melihat Anna yang sangat gelisah dibelakang nya

"Orang tua saya dikabarkan meninggal pak, sekarang kedua nya ada di Rumah sakit" ucap Anna tanpa sadar dan matanya mulai berkaca-kaca

"Ya tuhan yang sabar ya mba, mungkin sudah takdir dari tuhan, itulah kehidupan mbak semua manusia pasti akan kembali ke asal nya, mba yang kuat ya " ucap sang supir taksi memberi semangat

Anna tersenyum mendengar penuturan pria tua yang ada didepan nya,

"Mba sudah sampai" ucap supir taksi

"Oh iya pak" ucap Anna, dia meraba raba kantong celananya untuk membayar taksi yang sudah dia tumpangi, tetapi alangkah terkejut nya dia lupa membawa uang sepeser pun di kantongnya.

Supir yang melihat itu paham melihat Anna yang berusaha mencari uang untuk membayar taksinya tapi uang yang dicari tidak ada

"Tidak Papa mba, kalo uangnya nggak ada, jangan dipaksain, lain kali aja bayar nya" ucap supir ramah

Devil's Brother [END] Info Pembelian di bioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang