#CHAPTER 6

74.3K 2.2K 23
                                    

Aku dengan berlari mendekati Arsen, Arsen yang melihat itu  bingung apa yang sedang terjadi dengan ku.

"Ada apa?" ucap Arsen lembut

Aku hendak menjawab pertanyaan Arsen, tapi suara yang sangat amat keras sedang memanggil nama ku

"ANNA" panggil orang itu

---Anna off---

Mereka berdua menatap asal suara, dengan tatapan yang berbeda-beda, yang satu menatap bingung dan heran, dan yang satu menatap takut dan cemas. Disana ada David dengan muka yang sudah merah padam, menatap marah ke arah Anna.

David pov
Hari ini Aku sengaja pulang cepat, untung jadwal pemotretan ku tidak terlalu padat. Entah kenapa Aku terus memikiran Anna. Ketika hendak menuju mobil ku yang terpakir, ponselku berbunyi singkat menandakan pesan masuk

From papah:
"jaga adik mu ya vid, jangan sampai dia sakit."

"akhirnya aku bisa mendekati Anna lebih leluasa" ucapku dalam hati seraya  tersenyum devil kearah benda datar ditangan ku

Aku tidak pulang ke apartemen ku, tujuan ku sekarang kerumah untuk menemui Anna. Sesampainya dihalaman rumah, terlihat Lucas keluar dari mobil nya bersama seorang wanita disampingnya, aku tidak menghiraukan itu dan melanjutkan langkah ku kedalam rumah rasanya tidak sabar melihat adik tiri ku itu. tapi saat masuk tidak ada tanda tanda Anna berada dirumah, kulanjutkan langkah kaki ku kamar nya untuk mengecek, namun juga Anna tidak ada di dalam nya. Mungkin dia belum pulang dari kampus pikirku.

Jadi aku putuskan untuk mandi dan berganti pakain terlebih dahulu, setelah selesai aku membuka pintu kamarku hendak ke dapur, aku beselisihan dengan Anna, mungkin dia baru saja pulang dari kampusnya. Dapat kulihat wajah nya berubah takut, dan tubuh nya bergetar hebat kala mendekati nya. Perlahan ku pegang tangan kiri nya tapi lama-kelamaan kugenggam tangan nya dengan sangat keras, dia meringis

"akkkh sakit" ucap nya kulihat mata nya bekaca-kaca hendak menagis

"ini baru awalan" ucap ku tenang

Aku terlalu begitu meperhatikannya, tapi ..... sebuah benda keras menghantam kaki ku, yang membuat ku kaget  sehingga pegangan ku ditangan kiri Anna terlepas. Ternyata dia yang menginjak kaki ku tadi, untuk melepaskan diri

"SHIT" ujar ku menggeram marah

kulihat dia lari turun kebawah, kupaksakan mengejar nya walaupun kaki ku masih terasa sakit

"ANNA" panggil ku menggema diseluruh ruangan

Tapi langkah ku terhenti saat melihat seorang pria bersama Anna yang berlindung dibelakangnya. Tampak nya dia yang menjemput anna pagi tadi. Aku menatap  garang kearah Anna, Anna  yang melihat itu hanya bisa ketakutan dan menunduk.

---David off----

Anna hanya menatap takut ke arah kakak nya, dia memang melakukan kesalahan besar terhadap kakak nya itu. David berusaha menahan amarah nya, agar tidak menghajar pria yang ada didepan nya berani-beraninya sekarang adik tiri nya itu menajak seorang pria kerumah pikir David. David mulai mendekati anna yang berada di belakangnya Arsen, tetapi Arsen tidak berniat untuk beralih pada tempatnya ketika David dengan sengaja nya mendorong bahu Arsen.

"Minggir ngapain lo halangin jalan gue" ucap David menarik kerah baju nya arsen.

"Seharusnya tidak bersikap kasar sama adek lo sendiri" ucap Arsen tajam

"Arsen sebaiknya kita pergi saja dari sini" bisik Anna ditelinga Arsen

Arsen pun bergegas menarik tangan Anna, untuk meninggal kan tempat terkutuk itu. tapi Arsen menghentikan langkah nya ketika mendengar suara yang menyulut emosi nya

"Pengecut lo" ucap David nyaring

Anna yang melihat muka Arsen yang telah merah padam menahan emosi berusaha menenangkannya.

"Sudah jangan didengerin" ucap Anna mengelus punggung Arsen lembut

Tapi sebuah tarikan yang sangat keras membuat pengangan Anna pada Arsen terlepas, yang membuat Anna  kaget yang menarik nya adalah Marcel kakak tertua nya tak jauh dari Marcel ada Lucas yang tersenyum devil. Ya memang mereka turun ketika mendengar keributan dibawah.

"Arsen tolong" ucap Anna yang ditarik Marcel menjauh dari tempat arsen berada

"lo jangan sakiti Anna" ucap Arsen menatap marah Marcel

"gue nggak jamin" ucap Marcel sambil meraba saku celananya untuk mengabil sebuah benda kecil, betapa kaget nya anna ketika yang diambil kakaknya adalah sebuah pisau, yang digunakannya satu tahun lalu untuk menggores tangan Anna. Belum sempat pisau milik Marcel menyentuh pipi mulus Anna. Sebuah pukulan milik Arsen yang sangat keras sudah melayang dipelipis Narcel.

"Bajingan" ucap Marcel marah

Terjadilah perkelahian yang sangat mengerikan, keduanya sama-sama kuat. Melihat perkelahian itu Anna berusaha memisahkan keduanya dia tidak akan membiarkan kehilangan teman satu-satunya. Sekarang posisi Marcel lebih unggul di bandingkan dengan Arsen yang sudah kualahan menerima serangan dari Marcel. Sejak tadi Lucas dan David hanya diam menonton perkelahian yang menurut mereka sangat menarik.

"hanya segini kemampuan lo" ucap Marcel ketika melihat lawan nya sudah tergeletak tidak berdaya lagi.

Saat Marcel hendak memukul Arsen lagi, untuk membuat lawan nya itu benar-benar mati. Tepat ketika kepalan tangan Marcel melayang, detik itu juga Anna merasa hantaman keras Marcel mengenai hidungnya .

"cih dasar gadis bodoh" ucap Marcel tidak merasa bersalah sedikitpun ketika pukulan nya mengenai hidung Anna dia berjalan ke arah sofa, dan menjatuhkan pantat nya disana.

Anna menghiraukan hidungnya yang patah, dia hanya mementingkan keselamatan Arsen sekarang.

"Arsen kamu tidak papa" ucap Anna meletakan kepala arsen dipangkuan nya

"Jangan khawatir hanya luka kecil tak papa" ucap Arsen berusaha berdiri.

Arsen menatap benci kearah Marcel, dia berusaha berdiri tapi tetap dibantu oleh Anna

"kekamar aku dulu, ya sen biar aku obatin" ucap Anna sambil membantu arsen berjalan

"sorry ya gara-gara lindungin gue hidung lo jadi patah" ucap Arsen menatap Anna cemas

"nggak papa kok" ucap Anna tersenyum hangat

Melihat kemesraan adik nya, mebuat ketiga kakak nya naik pitam karena cemburu.

"dasar gadis bodoh berani-beraninya dia sama gue" ucap Marcel bedecak sebal

♡♡♡

Waktu menunjukan pukul 20:00, sekarang Anna lagi didepan pintu rumah nya, sedang asik mengobrol dengan seorang pria.

"Nggak papa nih, gue tinggal" ucap Arsen khawatir

"Tenanglah, kalo kakak-kakak ku macem macem, aku bisa minta bantuan pelayan dirumah" ucapa Anna sedikit ragu

"Oke tapi kalo ada apa apa telpon gue ya" ucap Arsen memerintah

"Sen maaf ya tadi aku nggak sempet buatin kamu makan, sebagai ganti nya besok aku bawain bekal deh khusus buat kamu" ucap Anna lembut

"Oke, aku jemput ya besok bye" ucap Arsen santai dan mulai pergi menaiki mobil nya

"Ditunggu" ucap Anna

Dia baru masuk ketika mobil arsen sudah tidak terlihat lagi, tapi Saat berbalik Anna menabrak sebuah sesuatu yang keras hingga hidungnya kembali berdarah.

"Akkh kenapa aku ceroboh sekali" ucap Anna meringis kesakitan

"Mata lo buta ato gimana" ucap seorang pria kesal

DEG jantung Anna rasa nya berhenti berdetak saat itu juga,  ternyata yang dia tabrak tadi bukanlah pintu melainkan kakak nya...











TBC

Devil's Brother [END] Info Pembelian di bioWhere stories live. Discover now