CHAPTER 3

90.4K 2.5K 21
                                    

Sebuah siraman air dingin membangunkan ku
"Bangun jalang" Kata David sambil memukul pipi ku keras.

Aku bangun dengan kondisi yang sangat mengenaskan dengan tangan dan kaki masih diikat, kepala ku sangat pusing karena sejak kemaren belum ada yang masuk ke perut ku.

"Tolong lepaskan kak, apa salah ku kenapa kalian semua membenciku " ujar ku menatap ketiga kakak ku dengan lirih

"Sudah gue bilang, semua ini untuk balas dendam atas perbuatan ibu lo yang jalang itu" kata Marcel

Perkataan kak Marcel mampu membuat amarah ku naik.

"BERHENTI MENGATAKAN IBU KU JALANG" ucap ku nyaring, aku sudah kehabisan kesabaran untuk semua ini.

"Lo sudah berani bentak gue rupa nya" kata Marcel mulai marah, muka nya merah padam. Tatapan mata nya sangat tajam mampu membuat ku bergetar hebat, dia mulai melangkah ke arah ku dengan sebuah pisau yang kemaren entah sejak kapan sudah ada ditangan nya, dan mulai mendekatkan nya ke arah leher ku, lalu kurasakan benda dingin itu megores sedikit leher ku.

"Ampun kak, tolong berhenti ini rasa nya sakit" ucap ku sambil menangis

"Cukup Marcel, biar gue sedikit bermain dengan nya" kata David seraya mendekati ku

"Tolong kak jangan sakiti aku lagi" ucap ku parau.

"Gue akan lepasin lo" ucap David tenang

Aku terseyum mendengarnya, lalu dia mengakat ku ala bridal style dan membawa ku ketangga saat itu aku berpikir mungkin dia akan membawa ku ke kamar aku terus tersenyum hangat namun senyum ku lenyap saat dia dengan teganya menjatuhkan ku dari tangga yang lumayan tinggi, aku terguling-guling hingga rasa nya badan ku remuk semua, dapat kurasakan tangan kiri ku patah rasa nya sakit sekali ya tuhan, kuatkan hamba dari semua ini

"Rasakan itu jalang lo pikir, gue mau bantu lo apa haha " kata David

Dapat kulihat bik mina berlari tergopoh-gopoh menghampiri ku.

"Ya tuhan non, Bertahan lah" kata bik Mina khawatir

"JIKA ANDA BERANI MENOLONG JALANG ITU, SAYA AKAN PECAT DETIK ITU JUGA, PERGI SEKARANG" ucap Lucas yang sendari tadi, dia hanya menonton apa yang di lakukan david.

Tanpa ba bi bu lagi bik mina meninggal kan ku dengan keadaan sangat tragis, aku hanya bisa menangis, ya tuhan kapan Papah sama Mamah pulang.

"Rasa kan itu, itu tidak seberapa dengan penderitaan ibu gue dulu" ucap Lucas

Dapat ku lihat kak Lucas mengambil sebuah, cambuk kesayangan nya dia mulai melayangkan cambuk nya ke punggung ku, rasa nya benar benar panas.

'Plak plak plak' Tiga kali dia melakukan itu,

"Ingat Anna jangan sampai orang lain tau terutama Papah soal ini, kalo mulut lo berani bilang ke Papah lo habis sama gue" ucap Lucas

Setelah mengatakan itu dia pergi meninggal kan ku seorang diri. Kuedarkan mata ku seluruh ruangan ini namun tak ada seorang pun , mungkin mereka sudah mengancam para pembantu, untuk tidak membantu ku. Mungkin semua kakak ku telah pulang ke apartemen apartemen meraka masing-masing. Ku raba-raba saku celana ku, untuk mencari handphone untuk menelpon teman ku,

"Akhirnya dapat juga" ucap ku dengan susah payah

Lalu aku mencari-cari nomor arsen dibarisan nomor-nomor yang tertera di handphoneku.

"Halo sen? Bisa kerumah"

"Halo, iya ada apa tumben disuruh kerumah"

"Cepetan sen " ucap ku melemah

"Halo halo lo masih di sana kan Iya gue langsung kerumah lo" ucap Arsen khawatir

Tut tut tut panggilan terputus

Tidak lama ada yang mengetuk pintu dengan cepat,

"Anna buka pintu lo ada di dalem kan"? Ucap Arsen

Aku tidak mampu lagi untuk berbicara, kulihat Arsen berlari ke arah ku dengan
Wajah terlihat cemas melihat keadaan ku

"Bagaimana kamu bisa masuk sen?"

"Pembantu lo yang bukain" ucap Arsen

Aku terseyum mendengar nya itu pasti bik mina yang membukakan pintu untuk Arsen.

"Apa yang terjadi? " kata Arsen lembut
Aku ingin meatakan apa yang terjadi sebenarnya tapi aku teringat ancaman lucas tadi.

"Aku terjantuh dari tangga sen dan jangan banyak bertanya bawa aku kerumah sakit sekarang" ucap ku ketika dia ingin bertanya lagi

Sesampainya di rumah sakit, aku langsung diperiksa oleh dokter,

"Pasien mengalami cedera yang serius, tangan kiri nya patah, dan punggung nya sedikit remuk" ucap dokter

Arsen datang dengan tatapan khawatir menghadap ku.

"Lo ngapain sih sampe bisa nya jatoh dari tangga" ucap Arsen

"Tangga nya licin sen" ucap ku bohong

Arsen adalah cowok yang pendiam dan datar tidak mudah tersenyum tapi entah kenapa kalo Anna lagi sakit, arsen selalu banyak ngomong. dia teman Anna semenjak SMA hingga sekarang.

"Tadi gue liat rumah lo sepi banget, pada kemana? Ucap Arsen

"Mama sama Papah ke luar negeri, terus kakak-kakak aku mungkin kerja" ucap ku

"Pembantu"? Ucap Arsen menaikan sebelah alis nya

Aku bingung menjawab nya, aku harus jawab apa pikir ku, lama aku berpikir hingga ada ketukan pintu yang mengkaget kan ku

"Masuk" titah Arsen

Fiuuh untung ada dokter yang menyelamatkan ku..

"Nona anna anda harua menginap di sini selama 1 minggu, baru diperboleh kan pulang" kata dokter

Terkejut aku mendengar nya separah itu kah kakak ku menyiksa diri ku. Ini adalah kejadian yang paling mengerikan sepanjang hidup ku

---FLASBACK OFF---
















TBC

Devil's Brother [END] Info Pembelian di bioWhere stories live. Discover now