TBJ 50 - It's GREAT !

Start from the beginning
                                    

Adrian hanya lapar, itu saja.

Lara lalu melihat Adrian yang dengan tingkah kekanakannya berlari menuruni tangga dan hal itu tentu saja membuat Lara tertawa kecil disana.

'Pria itu terkadang bisa menjadi segarang macan, dan... terkadang bisa menjadi seperti anak kecil yang kelaparan. Lucu sekali.' batin Lara dalam hati.

Tapi Lara tak memusingkan hal itu lebih jauh lagi. Malah dia merasa bersyukur jika Adrian bersikap baik padanya seperti itu. Jujur saja, Lara tidak suka melihat sifat kejam Adrian yang seperti kemarin. Ya.. meski Lara tahu kekejaman Adrian kemarin datang karena kemarahan dan emosi sesaatnya saja, tapi tetap saja Lara tidak suka itu mau bagaimanapun juga.

Trang..

Pyar..

Lara langsung saja berlari menyusul Adrian saat mendengar suara nyaring seperti bemda berbahan kaca jatuh dari arah sana. Dan saat Lara sampai disana, dia melihat....

"Astaga ! Apa yang kau lakukan ? Kenapa tanganmu berdarah begini ? Ayo bangun cepat. Ayo kita cuci tanganmu. Tinggalkan saja semua itu ! Ayo sini. Kau ini seperti anak kecil saja. Tolong kalian bersihkan semua itu, ya." ucap Lara saat mendapati Adrian tengah berjongkok didepan gelas yang sudah pecah tak berbentuk dilantai dengan tangannya yang berdarah cukup banyak. Lalu terlihat Jeny dan pelayan lainnya yang sepertinya tadi datang untuk melihat kegaduhan yang terjadi disana langsung dengan sigap melakukan perintah Lara untuk membersihkan hasil ulah Adrian itu.

Lara mengira tadi Adrian tengah mencoba membersihkan ulahnya karena sudah memecahkan gelas tanpa sengaja, tapi dasar memang pria sok pintar, akhirnya bukannya berhasil membersihkannya, Adrian malah membuat tangannya sendiri terluka.

"Kenapa bisa kau memecahkan gelas itu tadi ? Kenapa kau mencoba membersihkannya sendiri ? Kenapa tidak menyuruh pelayan saja untuk melakukannya ? Aku tidak habis pikir denganmu." ucap Lara marah-marah sambil...

"Aww.. sakit, sayang. Jangan mengobati lukaku dengan marah-marah seperti itu. Kau membuatku_______"

"Kesakitan. Ya.. itu memang tujuanku, agar lain kali kau tidak mengulangi hal konyol seperti ini. Entah bagaimana kejadiannya kau bisa mendapat luka ini tadi, tapi lihatlah.. lukanya cukup lebar, Adrian. Bagaimana kalau kita tunda pernikahannya sampai luka tanganmu ini sembuh ? Lagipula menikah dua hari lagi itu terasa terlalu______"

"Tidak. Tidak bisa. Luka ini bukan apa-apa. Coba saja tekan lukaku ini kuat-kuat. Aku tidak akan merasa_______       Aww !!" rintih Adrian kesakitan saat Lara kembali menekan lukanya dengan tak berperasaan.

"Jangan salahkan aku. Kau sendiri tadi yang berlagak sombong dengan berkata 'tekan saja lukaku' tapi ternyata terasa sakit juga 'kan ? Anak kecil saja jika sudah memecahkan gelas atau piring tidak sengaja langsung lari dan membiarkan ibu mereka yang membersihkannya. Kenapa ? Karena selain takut dimarahi oleh ibu mereka, anak kecil itu tahu jika mereka tak bisa membersihkan ulah mereka sendiri. Bukankah mereka lebih pintar darimu." ucap Lara sambil kini membalutkan perban pada luka Adrian.

Pelayan yang mendengar perbincangan majikannya disana tentu saja tersenyum hingga tertawa kecil disana. Ya.. mereka tidak salah.

Adrian yang melihat pelayanya seperti mengejeknya disana langsung menatap tajam kearah mereka dan memberikan kode pada mereka untuk segera pergi dari sana.

Adrian yang melihat pelayanya seperti mengejeknya disana langsung menatap tajam kearah mereka dan memberikan kode pada mereka untuk segera pergi dari sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]Where stories live. Discover now