TBJ 50 - It's GREAT !

Start from the beginning
                                    

Seorang penjaga pria yang diberi hadiah oleh Adrian disana, merasa bingung karena itu adalah hal yang sebenarnya sangat-sangat tidak mungkin untuk dilakukan bosnya. Tapi tidak memungkiri juga, jika penjaga itu berharap bosnya akan selalu memberinya bonus seperti itu. Meski itu tidaklah mungkin. Tidak ada salahnya berharap, bukan.

Skip..

Sesampainya dirumah, Adrian langsung berlari menuju lantai atas untuk mencari keberadaan Lara.

Ya.. rasanya Adrian ingin segera bertemu dengan wanitanya itu dan memeluknya dengan sangat-sangat erat karena kebahagiaan yang dirasakannya ini.

"Sayang ?!!!!! Kau dimana ?!" teriak Adrian heboh saat ia sudah berada dilantai atas.

"Sayang !!!!! Say_______"

"Diamlah, Adrian. Putramu barusaja tidur tadi. Ada apa dengan dirimu ? Apa yang_____ Aaaakkhhh ! Turunkan aku !!"

Begitulah berontak Lara saat tadi ia baru saja keluar dari kamarnya untuk memperingati Adrian yang berteriak-teriak tidak jelas, lalu sekarang Adrian tiba-tiba menggendong dan mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi.

Lara menjadi bingung sekali disana.

"Aku bahagia sekali. Tidak. Aku amat sangat bahagia sekali saat ini. Kau tahu. Sejak tadi pagi aku gelisah dan merasa takut jika ternyata kau akan menolak untuk menikah denganku. Tapi sekarang tidak lagi. Kita benar-benar akan menikah dua hari dari sekarang. Kau akan jadi milikku dan akan kupastikan tidak akan ada pria lain yang akan bisa mengambilmu dari sisiku. Disetiap detik kehidupanku nanti kau akan menjadi bagian penting didalamnya. Terima kasih sudah mau menikah denganku, sayang. Terima kasih banyak. Aku sangat-sangat bahagia sekali sekarang." ucap Adrian setelah tadi ia menurunkan Lara lalu memeluk wanitanya itu dengan erat disana.

Lara mengerti sekarang. Ini semua pasti tentang pesannya tadi.

Lara tidak tahu jika pesan yang dikirimnya itu akan membawa pengaruh besar pada Adrian.

"Aku tidak tahu dan tidak peduli apapun alasan yang akhirnya membuatmu mau menikah denganku, tapi satu yang ku tahu pasti, jika kita memang ditakdirkan Tuhan untuk bersama, Ra. Aku mencintaimu dan juga aku yakin jauh didalam hatimu kau juga mencintaiku. Aku benar 'kan ?" ucap Adrian lagi setelah ia melepaskan pelukannya dan beralih menatap kedalam mata Lara.

Lara yang melihat banyak sekali antusias, kegembiraan dan kebahagiaan didalam mata Adrian itu, akhirnya hanya bisa mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban.

Dan meski hanya mendapat jawaban seperti itu, Adrian langsung saja merasa senang dan kembali memeluk Lara dengan perasaannya yang... entahlah. Intinya ia tak akan membiarkan wanita yang dipeluknya itu membicarakan apapun tentang pria lain lagi setelah ini, karena...

Hanya dirinyalah yang pantas mendapat tatapan penuh cinta Lara.

Hanya dirinyalah yang bisa mendapat senyum manis Lara.

Hanya dia yang ber-Hak atas Lara.

Lara adalah miliknya. Dan hanya akan menjadi miliknya selamanya.

"Bisakah kau lepaskan aku, sekarang ? Lebih baik sekarang bersihkan dirimu dulu, lalu kita akan makan malam bersama. Aku akan menunggumu di ruang makan." ucap Lara yang tentu saja membuat Adrian menurut untuk melepaskan pelukannya, tapi...

Adrian terlihat menampilkan senyum jahilnya disana, membuat Lara menjadi takut.

'Apa yang sedang direncakanan pria ini, sekarang ?' batin Lara dalam hati.

"Kenapa aku harus mandi dulu jika kita bisa makan, sekarang ? Aku benar-benar sudah sangat lapar. Sejak tadi pagi aku belum makan. Kau memasak apa ? Kuharap itu sesuatu yang bisa mengenyangkan perutku yang kosong ini. Ayo." ucap Adrian yang membuat Lara bersyukur ternyata kekhawatirannya itu tak beralasan.

The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]Where stories live. Discover now