72. Hari ke 2 (Thunder Wolf)

14.2K 762 9
                                    

"Seperti yang di janjikan, hari ini kita akan belajar diluar" Seru Miss Eva

"Materi hari ini kita akan belajar Elemen gabungan, seperti Mage dan Ice" lanjutnya.
.
.
.
Teori telah selesai, kini semua Murid di kelas Pengendalian di suruh melakukan battle

"Oke, sama Seperti kemarin di akhir teori kita akan mengadakan battle. Ada yang ma--" tiba² langit menjadi gelap, awan mendung dimana mana semua nya pun panik

"Tenang-tenang semua nya tenang"

"Lun, kamu lihat sesuatu?" bisik Seera

"Gak ada bahaya, Netral" Sahut luna.

Tiba² Ada petir yang mengarah ketengah tengah Mereka Zzrtt..

"Haahhh"...

Taman menjadi gelap tertutup asap.
Namun tak lama Asap mulai hilang,
Tapi bukannya tenang suasana malah dibuat lebih riuh lagi karena saat ini ada seekor 'Monster' yang berdiri di tengah tengah mereka.

.Ruuaarrrr..

"Haaaa..." teriakan dimana mana.

Tapi Monster itu segera menghentikan aumannya dan berdiri menghadap Luna, walau dengan rasa takut ia tetap mencoba untuk mendekati monter tersebut.

"Mampus, aku harap Monster itu akan melahapnya hidup²" Batin Karin yang melihat kejadian itu juga.
Tapi diluar perkiraan Makhluk itu justru malah menunduk dihadapan Luna dengan sopan nya

"Akhirnya Aku menemukan yang mulia" Ucap Monster itu

"Apa? Kau bisa bicara?" Ujar Luna yang kaget

"Tentu Yang Mulia, aku telah mencari mu sepanjang hidup ku bahkan aku telah mengelilingi dunia hanya untuk menemukan Tuan ku. Beruntung kau masih hidup Yang Mulia" Monster Seperti Serigala Berbulu Putih dan ada sedikit kilatan kilatan pada bulu nya itu terus menunduk saat berhadapan dengan yang katanya 'Tuannya' tersebut.

"Apa kamu kenal Naru?"
Di tubuhnya memang ada kilatan petir tapi saat Luna menyentuh nya justru kelembutan dari bulu serigala biasa yang ia rasakan.

"Ya tentu Yang mulia, dia adalah Partner hidup mu juga sama Seperti aku" Jawab Monster tersebut

"Nama mu siapa?"

"Anda belum memberiku nama yang mulia"..

" oh.. Begitu ya, kalau Naru dia punya nama sendiri"

"Tidak, yang mulia yang menamai".

" aku? "

"Saat jiwa Naru berputar di hadapan Yang Mulia, yang mulia mengatakan 'Naru' jadi itulah nama nya"

"Oh... Kalau begitu aku akan menamakanmu.... Wolfin!! Wih keren".

"Aku suka yang mulia".

"Oke, Wolfin awan gelapnya tolong hilangkan dulu"

Serigala itu memang sangat menurut pada tuannya, dengan kekuatannya ia menghilangkan awan² itu dengan cepat.

"Oke, Ada yang mau Battle?"

Lagi² Karin si gadis keras kepala itu mengangkat tangannya.

"Fyuhh dia lagi" Seera memutar mata nya bosan.

Tanpa pikir panjang karin mengeluarkan Fuerzero nya yang ternyata seekor naga dengan Tubuh dan Api biru.
"Keren kan?"

"Cih.. Keren an naga nya Alan"

"Apaan gitu, punya Alen lebih Sangar"..

"Jangan banyak omong"

"Oke.. Wolfin sayang, kamu lawan dia" Ujar Luna dengan nada sinis nya.

"Apapun perintah yang mulia"
Wolfin menatap tubuh Naga yang terbang dihadapannya itu.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

Tidak terjadi apa²?

"Tidak ada pengaruh apa²? Hah Drawn serang"

Namun saat naga itu terbang mendekat bukannya serangan yang didapat, Tubuh naga itu malah meletup letup dan meledak lalu hilang...

"Apa apan ini?" Teriak karin

"Wow.. Itu Hebat Wolfin"

"Terima kasih yang mulia, saya benar² senang dipuji anda"

"Kenapa kamu selalu merusak rencana ku, kamu menghalangiku memiliki ka Fedrick, kamu selalu mempermalukan ku, dan sekarang kamu bunuh naga ku? Mau mu apa hah? Mentang mentang putri Legendaris kerajaan Diamond kamu bisa seenaknya berbuat onar" Karin benar² meluapkan amarahnya.

"Oh masih dendam ya. Adik kecil dengar ya, Fedrick itu pacarnya Felis cuma Felis!! Dan itu udah terjadi selama hampir 2 tahun"

"Dan aku gak peduli" bentaknya

.Raaawrrr  wolfin tampaknya tidak terima Tuannya dibentak.

"Hufft.. Oke gak ada cara lain.. Naru!!"  dengan cepat dari atas terbang seekor peryton menghampiri Luna dan menunduk hormat padanya.

"Buat gadis itu lupa akan dendamnya dan Tentang Fedrick" bisik Luna.

Peryton itu mengangguk dan melaksanakan tugasnya, ia menghipnotis Karin dan Seketika tubuh karin Ambruk... Dia pingsan

"Bawa dia ke UKS" suruh Luna.

"Dia kenapa Lun?" tanya Miss Eva yang sedari tadi sama sekali tidak tau apa yang sedang dibahas.

"Masalah kecil Miss" Miss Eva hanya mengangguk menanggapi nya.

"Sekarang anak itu akan lupa sama dendamnya, bahkan sama Fedrick" bisik Luna, Seera tersenyum puas dengan kerja sahabatnya itu.

Fuerza Academy  (Vol.1) [END]Where stories live. Discover now