4. Academy?

36.1K 2K 25
                                    

11 Tahun Kemudian...

"Wahh.. Kucing? Kau lucu sekali.. Heheh" kata seorang gadis sambil mengambil seekor kucing kecil yang ia lihat di halaman rumah nya.
"Mau bermain denganku? Ayo sini"..
.
.
.
*Diruang Tamu*

"Lero kemari?" ucap seorang wanita kepada seorang Pria bernama Lero yang sedang berada di kamarnya.
"Ada apa Nes?" jawab Pria bernama Lero tersebut.

"Kalau tidak salah usia Luna sekarang sudah menginjak 16 tahun, aku rasa sudah waktu nya kita memasukan dia ke Academy yang pernah dibicarakan raja itu" kata seorang wanita yang tak lain adalah Nessi.

"Kau benar, seharusnya Kekuatannya sudah bangkit, dan harusnya dia sudah menyadari itu" kata Lero.
"Lebih baik tidak, Dia harus tau pada waktu nya saja. Aku akan mendaftarkan nya ke Academy yang di sarankan yang Mulia raja dulu" kata Nessi

"Baik, Aku yang akan menjaga Luna disini" ucap Lero yang hanya di balas anggukan oleh Nessi kemudian Mereka pergi keluar.

"Sayang, kau sedang apa?" Ucap Lero kepada seorang Gadis manis Berambut Merah muda, dengan iris mata Berwarna Ungu muda dan senyum manis nya, ya dia adalah Luna.

"Sayang ibu pergi dulu, kau mainlah dengan Ayah" Ucap Nessi
"Iya ibu, hati²" sambil melambaikan tangannya kepada sang ibu yang mulai melaju kan mobilnya.

"Ah.. Ayah aku sedang bermain dengan kucing ini, aku menemukannya sedang berjalan jalan di halaman rumah jadi aku ambil" ucap nya sambil tertawa kecil.
"Putri ayah ini memang manis ya, Hewan saja tertarik bermain dengan mu hanya karena melihat senyum mu" ucap Lero
"Ah ayah. Bisa aja" ucap Luna sambil tertawa kecil dan di ikuti juga oleh tawa sang 'Ayah'.
.
.
.
7.00 PM
*Di kamar Luna*

"Uh.. Aku haus... Ah itu ada air" ucap Luna sambil menatap Air yang ada di gelas kaca yang sengaja di taruh di kamarnya.
Tapi tak lama kemudian ia merasa aneh saat ia melihat ke arah air yang ada di gelas kaca tersebut. Ia semakin memfokuskan pandangannya kepada air yang ada di gelas tersebut tanpa beranjak dari kasur.
"Tunggu.. Tunggu Airnya..... Bergerak?" ucap nya kaget, Luna langsung mengucek mata nya seolah tak percaya dan Melakukan hal yang tadi ia lakukan namun kali ini ia menggerak gerakkan jari telunjuknya kepada air di gelas itu

"Kaya penyihir² di Tv itu, kaya gini kan? Masa iya sih aku bisa mengendalikan air" dan yap.. Air nya perlahan lahan namuun pasti:v
Mulai terangkat sontak ia pun kaget dan berusaha ingin memberitahu 'orang tua' nya, saat ia ingin menghampiri orang tuanya sejenak ia berhenti karena mendengar percakapn ke 2 'Orang Tua' nya itu

"Aku sudah mendaftarkan nya ke academy itu" ..
"Kapan dia akan pergi kesana?".
" Kemungkinan.. Besok"

"Ayah, ibu apa yang sedang kalian bicarakan? Siapa yang akan pergi besok?" ucap Luna

Sontak Nessi dan Lero pun kaget, namun dengan tenang Nessi memanggil dan menjelaskan apa yg ia bicarakan tadi.

"Kemari sayang, sini biar ibu jelaskan" Luna pun menurut pada 'Ibu' nya itu.

"Jadi.. Begini, kami akan menyekolah kan mu ke sebuah Academy dan kau akan Berangkat Besok" kata Nessi
"Apa? Besok, untuk apa? Academy apa? Kenapa aku di pindahkan kesana bu?" tanya Luna dengan nada agak kesal.
"Nanti kau pun tau sendiri" jawab Nessi dengan santainya
"Oh iya, kamu sendiri tiba² keluar kamar ada apa?" tanya Lero

"Eehh.. Sebenarnya aku... Aku ingin bertanya, apakah aku seorang penyihir Atau apa, tadi aku bahkan bisa mengendalikan air hanya dengan telunjuk ku" sontak Lero pun kaget. Namu kembali dengan santai nya Nessi menjelaskan "itu lah alasan kami menyekolahkan mu ke Sebuah Academy, kau akan menemukan jati diri mu disana, dan ya satu lagi kau bukan Penyihir tapi Pengendali..... Sudahlah sana kembali ke kamar dan berkemas kemudian tidur besok kita akan pergi" Jelas Nessi panjang lebar:v

"Tapi..... Ah baiklah" Luna tau ia tak bisa menolak apapun yang 'Orang Tua' nya katakan akhirnya ia pun kembali ke kamar, berkemas setelah itu pergi tidur..
.
.
.

Fuerza Academy  (Vol.1) [END]Where stories live. Discover now