61. Firasat

14.3K 758 0
                                    

Ke esokan harinya Luna dan teman² memilih berjalan jalan di hutan dekat pantai, dan menceritakan semua yang terjadi pada dirinya selama pingsan kepada teman² nya.

Dan semua Respon nya sangat positif, semua menyarankan Luna untuk menggali informasi tentang dirinya lebih dalam lagi dari seseorang yang memang benar² tau dengan kejadian sebenarnya.

Saat mereka sedang asik mengobrol dan bercanda ria, tiba² mereka dikejutkan oleh Suara yang ntah siapa.

"Yang Mulia"..

"hah.. Siapa?" Alean terheran heran
"Dia hanya bilang yang Mulia, dia tidak menyebut nama nya, sudahlah mungkin bukan satupun diantara kita" Ucapan Alen ada benarnya. Mereka semua kembali berjalan. Tapi lagi lagi..

"Yang Mulia, Tunggu!!"

Terdengar suara langkah kaki, tapi Seperti suara hewan berkaki 4. Mereka berlima menengok kebelakang secara bersamaan. Dan betapa terkejutnya mereka ketika melihat apa yang Mereka temukan.

"Yang mulia, akhirnya aku menemukan mu" itu.. Seekor Rusa bersayap.. Ia mendekat kearah luna dan menunduk dihadapannya seolah memberi salam.

"Tadi... Tadi .. Kau yang bicara?" Ujar Luna yang sangat kaget akan kejadian itu
"Iya, Syukurlah yang Mulia selamat" Ucap Rusa itu.

"Kau... Sepertinya aku pernah melihatmu" Luna mulai mendekati rusa tersebut

"Ya!! Aku seekor Peryton, namaku Naru aku dilahirkan dan ditakdirkan di dunia ini untuk menjadi pelindungmu dan melindungi mu sampai pengahabisan darah ku" Sekali lagi Rus-- peryton itu menunduk dengan hormat nya.
Yang tentu membuat Alan, Alen, Alean serta Seera yang melihatnya dari jauh terkagum kagum.

*

"Risa!! Terbanglah, kirimkan Surat ini, kirimkan pesan ku pada Seera. Kau bisa melacaknya kan? Pergilah cepat!!"

"Baik Putri.."

*

"Kenapa kau bisa disini? Dan, darimana?" Tanya Luna pada Peryton itu.

"Aku be--"

"Seeraaa!!! Seera...seera...seera" Seorang peri terbang dengan sempoyongan dan kelelahan kearah Mereka-- lebih tepatnya Seera.

"Risa?? Ada apa? Ada apa dengan Felis?" tanya Seera dengan raut wajah yang berubah serius, Sepertinya ia tau Peri itu milik siapa.

"Hu..hutan.. Hutan Gaerdes terbakar" Ucap peri dengan tubuh yang hanya sebesar balita itu.

"Apa? Lalu bagaimana teman² ku?"

"Api nya semakin besar, Mungkin sebentar lagi istana akan terbakar. Tapi tenang saja, teman² mu aman"

"Kita harus kesana"

"Apa?? Naik Apa? Kalau naik mobil percuma saja, waktu nya paling sebentar 8 jam" Oh pertanyaan itu dari Alan, membuat Seera semakin gusar.

"Alean, kau diam disini dan bilang pada ratu Eleanor kami pergi sebentar.." Ujar Seera dengan ekspresi yang masih sama.

"Dan kita.. Terbang!!"
"AHEN!!"
Seera berlari keluar hutan dan mengarahkan tangannya kebawah, tepat kepada bayangan nya. Tak lama keluarlah Kelelawar raksasa dengan Bayangan yang mengelilingi tubuhnya.

Alan memanggil Fuerzero nya
"DRAFF!!" seketika munculah Seekor naga hitam raksasa. Alan dan Alen menunggang pada 1 hewan

"Naiklah yang mulia" ujar peryton itu, tanpa pikir panjang Luna langsung menaikinya.

"Risa ayo!!"

Mereka berempat + 1 peri terbang dengan sangat cepat ke arah Gaerdes.

"Pantas saja sedari tadi aku merasa terjadi sesuatu pada Fedrick, aku harap hanya hutannya saja yang terbakar" Batin Seera yang masih terus dipenuhi dengan Kecemasan.
.
.
.

Fuerza Academy  (Vol.1) [END]Where stories live. Discover now