TBJ 36 - Heart Beating

Start from the beginning
                                    

"Kenapa ada tempat seperti ini dirumah ini ? Dan apa gunanya ?" ucap Lara yang sekarang sudah sampai di sebuah tempat dengan beberapa tiang yang mengelilingnya, mirip seperti Gazebo. Lara merasa itu tempat yang cocok untuk digunakan berdansa.

"Aku tidak bisa mengatakannya, aku lebih suka mencobanya. Maukah kau berdansa denganku, nona cantik ?" ucap Adrian yang kini mengulurkan tangannya dan seperti meminta Lara untuk menyambut uluran tangannya.

"Tunggu ?! Kau mengajakku berdansa ? Disini ? Lalu musiknya ?" ucap Lara gugup dan tidak lama setelah itu terdengar alunan musik romantis saat Adrian menekan tombol dari sebuah alat yang diambilnya dari saku celananya.

"Aku curiga kau sudah mempersiapkan semua ini. Tapi karena aku wanita yang baik maka baiklah, dengan senang hati aku mau menerima ajakanmu tuan tampan." ucap Lara lalu menyambut uluran tangan Adrian dengan lembut.

Adrian sendiri disana langsung menarik Lara untuk mendekat, dan dibawanya kedua tangan Lara untuk dilingkarkan dilehernya dan kedua tangannya sendiri untuk melingkari pinggul Lara. Oh.. pria itu tahu bagaimana cara memilih posisi paling intim untuk keduanya berdansa saat ini.

"Kau sangat cantik malam ini." ucap Adrian saat keduanya mulai berdansa mengikuti alunan musik.

Lara hanya bisa tersipu malu disana tanpa ingin menjawab Adrian. Tapi sungguh ia bahagia dipuji seperti itu.

"Terima kasih," ucap Adrian sengaja digantung olehnya.

"Terima kasih untuk tetap menjadi kuat untuk putra kita selama ini. Kau adalah ibu yang hebat." lanjut Adrian.

Lara hanya tersenyum dan melihat Adrian penuh arti disana. Mendengar kata 'putra kita' untuk pertama kalinya, membuat perut Lara terasa menggelitik.

"Maaf aku terlambat menyadarinya,"

"Maaf aku sudah menjadi pria brengsek,"

"Maaf untuk tidak bersamamu disaat-saat yang sulit,"

"Kumohon maafkan aku."

Kali ini Lara tidak tahan lagi. Melihat wajah Adrian yang merasa bersalah seperti itu membuatnya ingin menangis.

"Ini semua karena kau tidak tahu. Jangan salahkan dirimu sendiri atas semua ini. Sudahlah." ucap Lara,

Adrian menatap Lara kagum disana. Wanita didepannya itu sangat luar biasa. Tidak pernah ditemuinya wanita seperti Lara yang kuat dan setangguh dirinya. Adrian merasa beruntung bisa bertemu dengannya.

"Kenapa kau memiliki hati yang begitu baik ? Tampar saja aku jika kau menginginkan itu. Aku memang pantas mendapatkannya. Atau pukul aku sesuka hatimu. Aku akan menerimanya." ucap Adrian dengan sorot mata yang penuh dengan rasa bersalah.

"Tidak. Aku tidak ingin wajah tampanmu menjadi memar dan terlihat tidak tampan lagi nanti." ucap Lara sengaja menggoda Adrian.

Adrian tersenyum mendengar itu. Ia tidak tahu kenapa, tapi Lara selalu berhasil membuat suasana hatinya menjadi membaik meski hanya dengan melihat senyuman wanita itu.

"Aku merasa udara disekitarku menjadi sejuk saat kau ada bersamaku,"

"Aku merasa tenang saat sekarang kau ada bersamaku disini,"

"Aku merasa...."

"Bahagia."

Lara tidak tahan lagi. Semua ucapan Adrian itu kini membuatnya meneteskan air mata karena bahagia. Ya.. Lara bahagia dengan waktu yang mereka habiskan bersama saat ini. Jujur, ia pun juga merasa tenang saat ada Adrian bersamanya.

The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]Where stories live. Discover now