TBJ 30 - I Don't (Fucking) Care

Start from the beginning
                                    

"Astaga ! Apa semua ini ? Kau sungguh sudah gila ! Apa janjimu tadi tentang ingin berbicara sebentar denganku ? Kenapa kau menyiapkan bodyguard sebanyak ini disini ? Kau sengaja ingin mengurungku disini, kan. Dasar pria jahat. Lepaskan aku." ucap Lara sambil mencoba melepaskan genggaman tangan Adrian padanya, tapi sejujurnya Lara merasa sedikit seram saat melihat jejeran bodyguard Adrian dalam jumlah banyak yang ada disamping kanan dan kirinya saat ini. Adrian benar-benar sudah merencanakan ini sebelumnya.

'Sekarang bagaimana kakakku akan menolongku melewati para bodyguard Adrian ini. Dan kurasa juga mustahil aku bisa keluar dari sini melihat keamanan yang begitu... ahh ! Sudahlah. Pria ini memang benar-benar sudah kelewatan sekarang.' batin Lara dalam hati.

"Jangan biarkan siapapun masuk kedalam. Hanya aku yang bisa keluar masuk kesini, kalian mengerti ?" ucap Adrian lalu lanhsung masuk kedalam sebuah pintu begitu saja tanpa menunggu jawaban dari para bodyguardnya itu dulu.

"Sekarang hanya kita berdua disini, jadi dengarkan apa yang akan kukatakan ini baik-baik." ucap Adrian setelah ia menutup pintu dan kini berada didalam apartemen mewahnya hanya berdua dengan Lara. Tapi tentu saja Lara tidak langsung menurut begitu saja padanya.

"I don't fucking care what do you want to say !!! Yang kuinginkan sekarang hanya pulang dan pergi sejauh mungkin dari pria brengsek sepertimu." ucap Lara marah tapi Adrian justru tersenyum dan berjalan mendekatinya, membuat Lara juga melangkah mundur untuk menghindari Adrian.

"Aku sudah lama tidak merasakan perasaan ini. Perasaan menginginkan seorang wanita terengah dibawahku. Aku senang gairahku kembali saat akhirnya kau ada disini." ucap Adrian sambil menatap Lara dengan tatapan seorang predator yang siap memangsa makanannya.

"Begitukah ? Senang mengetahui jika kau selama ini ternyata merasa ketanggungan yang menyiksa setelah kepergianku. Tapi baguslah. Kau akhirnya merasakan karma yang sesuai dengan perlakuan dan tabiat burukmu dimasa lalu." ucap Lara sambil menampakkan seringainya pada Adrian.

"Tapi itu tidak akan lama lagi. Karena sebentar lagi hasratku yang ketanggungan itu akan segera________"

"Bermimpilah jika kau berharap aku mau melakukannya denganmu lagi. Itu tidak akan pernah terjadi. Aku sudah memiliki suami dan seorang putra sekarang. Kau tidak bisa memperlakukanku seenaknya saja sekarang." ucap Lara marah pada pria yang tak berhenti mencoba mendekatinya itu.

"Memangnya apa yang akan kau lakukan ? Kau sama saja seperti wanita kebanyakan, kau itu lemah dan hanya bisa terengah dibawah tubuh pria. Memang apa lagi yang bisa kau lakukan selain itu. Tunjukkan padaku ?" ucap Adrian menantang Lara.

Tentu saja Lara tidak tinggal diam begitu saja mendengar ejekan pria biadab didepannya itu. Kini pandangan Lara beralih dan mencari kesegala penjuru apartemen itu untuk menemukan sesuatu yang bisa digunakannya untuk membuktikan ucapannya itu pada Adrian. Dan..

Mata Lara memincing kearah meja makan yang ada dibelakangnya dan terdapat mangkuk buah yang berisi buah lengkap dengan pisau yang menancap diatasnya.

Lara mengambil pisau itu dengan cepat dan langsung menaruh pisau itu tepat dinadi yang ada pergelangan tangan kananya.

"Kau tahu.. aku sudah sepenuhnya berubah Adrian. Hidupku tidak sama lagi seperti dulu. Kini aku memiliki seorang putra dan suami. Dan merekalah prioritasku. Aku tidak memiliki niat sedikitpun untuk bersenang-senang lagi, sekarang. Memikirkan putraku menangis karena mencariku, sangat membuat hatiku sakit dan terluka." ucap Lara dengan matanya yang berkaca-kaca ingin menangis.

"Aku yakin kau tidak akan melakukan hal konyol seperti itu. Itu bukanlah dirimu." ucap Adrian remeh dan mendengar itu, Lara semakin yakin untuk melakukan ini meski akan berakibat fatal untuknya, nanti.

The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]Where stories live. Discover now