TBJ 8 - Apartement Jail

Start from the beginning
                                    

"Hah! Sudahlah. Awas kalian semua jika aku sudah keluar nanti! Aku akan mencari kalian dan memukul satu-persatu kepala kalian semua sampai kalian pingsan!!!!!" teriak Lara mengancam para wanita bodyguard tadi dan dia sangat berharap jika wanita-wanita tadi akan mendengarnya.

'Apa benar aku akan melakukan itu pada mereka, nanti? Tidak. Aku tidak sejahat itu. Hanya saja tadi aku mengucapkannya untuk menakuti mereka saja. Berharap mereka akan membuka pintunya. Tapi ternyata tidak. Sekarang apa yang akan kulakukan di dalam sini. Benar! Mencari telepon untuk meminta bantuan,’ batin Lara dalam hati.

Wanita cantik itu dengan cepat langsung mencari telepon atau apa pun yang bisa digunakannya untuk menelepon kakaknya. Ponsel, laptop, telepon rumah, atau apa saja. Tapi sayangnya Lara haris menelan kekecewaan karena ia tak menemukan yang dicarinya itu. Dan Lara merasa aneh dengan itu. Seakan semuanya sudah diatur sedemikian rupa untuknya. Apartemen yang kelewat mewah itu seperti sudah dipersiapkan untuk memenjarakannya sementara waktu ini.

'Ini benar-benar gila. Siapa orang tidak waras ini? Apa yang dia mau dari wanita miskin dariku? Sial. Kakak dan Daddy pasti akan cemas, nanti. Bagaimana ini?' batin Lara lagi dalam hati.

Wanita cantik itu mulai frustrasi sekarang dan itu membuatnya merasa haus. Akhirnya agar bisa memikirkan cara lain untuk bisa pergi dari sana, Lara memutuskan untuk mencari minuman dulu untuk menghilangkan rasa hausnya itu. Meski ia tahu itu apartemen orang, tapi ia tak peduli lagi sekarang. Yang penting sekarang rasa hausnya harus hilang dulu.

"Pasti ada sebuah cara untuk keluar dari sini, kan. Tidak ada hal yang mustahil didunia ini. Tapi... bagaimana caranya? Bisakah seseorang memberitahuku?" ucap Lara pelan karena sudah putus asa saat ini. Ia lalu hanya bisa diam sambil menatap kaleng soda yang didapatkannya dari kulkas tadi dengan pandangan kosongnya.

Sementara itu di tempat lain...

"Semuanya sudah beres, Bos. Dia sudah ada di sini sekarang. Memang tadi dia sempat melawan, tapi sekarang sepertinya dia sudah bisa lebih tenang di dalam sana,”

"Baguslah. Aku tidak tahu jika dia akan datang semudah itu. Kalau begitu jaga dia sampai aku datang malam nanti. Jangan biarkan sesuatu hal yang buruk terjadi padanya di dalam sana. Kau mengerti?" ucap seseorang pria dengan nada penuh kepuasan hasil kerja orang suruhannya itu.

"Baik, bos,”

Pria itu lalu mematikan sambungan teleponnya dan kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku jasnya, lalu melanjutkan permainannya yang tadi sempat terhenti, Dart.

Pria itu mengambil ancang-ancang sebentar sebelum akhirnya melempar satu anak panahnya yang terakhir dan...

Pria itu mengambil ancang-ancang sebentar sebelum akhirnya melempar satu anak panahnya yang terakhir dan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

M

enancap sempurna dititik tengah.

Pria itu tersenyum senang melihat hasil lemparannya itu. Ia lalu berjalan ke arah jendela besar ruangannya yang memperlihatkan pemandangan indah kota LA di sana. Ia memang suka melakukan itu. Memandangi pemandangan kota di bawah sana, seolah mengingatkan dirinya betapa sudah sangat besar dan tingginya pencapaian yang selama ini sudah dilakukannya.

Pencapaian yang membuatnya bisa sampai berkuasa seperti sekarang, pencapaian yang membuatnya selalu berjalan tegak dengan pandangan yang lurus ke depan, pencapaian yang membuat semua orang hormat padanya dan menyanjungnya.

Tapi, semua itu tidak akan lengkap jika dia belum bisa mendapatkan satu keinginannya yang dari dulu sangat diinginkannya hingga rasanya ia tak bisa bernafas dengan baik sebelum ia mendapatkan keinginannya itu. Mendapatkan seorang wanita yang selama ini selalu memalingkan dan menundukkan wajahnya saat bertemu dengannya. Wanita yang benar-benar tidak ingin sedikit pun menerima uang cuma-cuma yang diberikannya.  Wanita yang juga selama 3 tahun ini selalu membuatnya penasaran. Wanita yang sudah 3 tahun ini sangat sialan diinginkannya.

Ya. Dia adalah Lara. Lara Serena Warren.

'Lihat. Aku bahkan tidak perlu bersusah payah untuk membuatmu datang sendiri padaku, Sayang. Mantan kekasihmu lah yang memang sudah sengaja menjualmu padaku, membuat semuanya semakin mudah sekarang. Dan aku tidak akan membiarkan pria itu hidup tenang lagi setelah ini. Apa yang sudah dilakukannya padamu benar-benar sudah tidak bisa dimaafkan lagi,’

Bersambung...
.
.
.
...

Tinggalkan Comment bermanfaat dan Vote kalian selagi itu tidak dipungut biaya alias Gratis !!!!!

Lagi revisi guys. Publish ulang sekalian yak.. maap kalo mengganggu. Xixixi...😁

Thanks

LailaLk

The Bad Jerk ✔ [Warren Series #2]Where stories live. Discover now