Lima Puluh ; Dia Yang Datang, Dia Yang Hilang (b)

9.3K 2.2K 273
                                    


Gelap.

Takahiro meluruskan pandangan, tidak ada satu hal pun yang bisa kedua matanya lihat. Seseorang berjalan mendekat. Takahiro masih dalam posisi sujudnya, pria itu pelan-pelan mengangkat kepala, iris emas menatapnya dingin.

"Kau... lagi-lagi melakukan hal memalukan padahal tubuhmu kupakai sebagai wadahku." suara sinis itu tidak membuat Takahiro beranjak. Sulung Eiji kembali menunduk dalam, tidak lagi memiliki kekuatan untuk mengelak.

"Kau biarkan mereka merobek jantungmu, kalau bukan karenaku, di tebing itu kau pasti sudah kehilangan nyawamu."

Takahiro tetap memilih bungkam.

Shinigami berjongkok, dia menatap Takahiro dalam, "Bagaimana kalau kukatakan Eiji Fuyumi belum mati?"

Kali ini Takahiro balas menatap Shinigami, iris kelam redup itu memiliki sinar harapan kembali. Dua tangan gemetar Takahiro mencengkeram pakaian Shinigami.

"Fuyumi... masih hidup?"

"Ya, jika kau menyelamatkannya sekarang, dia tidak akan mati."

"Tapi bagaimana aku bisa melakukannya?" Takahiro tampak panik, menatap kanan-kiri khawatir. "Kau sendiri tahu, aku bahkan sudah sangat kesulitan walau sekedar menggerakkan tanganku."

"Aku bisa menyelamatkannya."

"Kalau begitu-,"

"Tapi aku membutuhkan persembahan yang setara." Shinigami menyeringai lebar. Takahiro tampak tidak paham, wajah kalutnya benar-benar enak dipandang.

"Apa yang kau inginkan?"

"Rambutmu..." Shinigami menggenggam rambut Takahiro yang tergerai, menyentuhnya perlahan. "matamu..."

Kali ini Shinigami mengusap kelopak mata Takahiro. Sulung Eiji tidak terlihat ragu. Shinigami melebarkan senyuman puasnya, "Juga... sebagian banyak sisa hatimu yang belum sempat kutelan."

"Kau boleh memiliki semuanya." Takahiro menggenggam tangan pria yang serupa dengannya. Dia menatap Shinigami dengan sorot sejuta harapan. "Apapun, selama kau bisa menyelamatkan Fuyumi dan Chi, kau boleh memiliki semuanya."

"Kau yakin?" Shinigami memiringkan kepala. "Kita akan bertukar posisi, aku yang akan menguasai tubuhmu dank au hanya bisa menggunakannya dengan izinku."

"Lakukan apapun selama itu bisa menyelamatkan adik-adikku."

Shinigami tertawa. Pada akhirnya, Takahiro yang sejak kecil keras kepala pun kini menyerah hendak menukar kehidupannya demi menyelamatkan sosok yang menjadi sumber kehidupannya. Pria yang selalu pongah dan percaya diri itu pada akhirnya hancur karena sedikit 'perasaan' yang masih dia miliki.

"Jangan menyesalinya, Takahiro." Shinigami mengarahkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke mata Takahiro. "Aku akan mencongkel kedua matamu, dan kau akan merasakan penderitaan fisik yang tidak pernah kau rasakan seumur hidupmu."

***

"AAAARGGGGH!!!!"

Jeritan Takahiro justru membuat orang-orang yang melihatnya tertawa. Pelan-pelan, Fuyu membuka mata, berusaha menggerakkan tangannya yang lemah tidak ingin kakaknya hancur karena mengira Fuyu sudah meninggalkannya.

Tapi seluruh tubuhnya menjerit nyeri, Fuyu tidak pernah mendapat luka sebanyak ini.

Hujan turun deras, angin mengamuk menerbangkan banyak dedaunan di sekitar mereka. Langit bergemuruh, awan gelap bergumpal kian banyak di atas kepala mereka.

Yami No TenshiWhere stories live. Discover now