Dua Empat ; Sang Pemikat

14.8K 2.1K 157
                                    

"Kau cocok memakai merah muda. Tapi biru dan ungu juga cocok untukmu. Bagaimana kalau oranye saja?" Takahiro menunjuk beberapa kimono kepada Chinatsu. Mereka berada di toko pakaian. Dengan Chi yang tampak kebingungan, "ya, semuanya saja."

"Jangan habiskan uang Anda untuk saya, Takahiro-sama!" Chi menggeleng. Menolak kalau dibelikan semua pakaian cantik yang ditunjukkan si pemilik toko. "saya satu saja. Tapi, menurut Takahiro-sama mana yang paling cantik saya pakai? Yang membuat Takahiro-sama tertarik?"

Chi mengambil kimono pendek berwarna merah muda. Dengan corak guguran bunga sakura. "Ini, bagus?"

"Kau tenang saja. Uangku tidak akan habis hanya untuk beberapa pakaian. Kemarin, Hirasaki memberiku lebih banyak uang hasil rampasan dari bandit." Takahiro duduk di bangku. Dia melirik Yumi yang juga sibuk sendiri. Bertanya pada Reiko baju mana yang paling cocok untuknya?

"Reiko, biru atau hijau?"

"Tidak ada yang cocok untukmu, Jalang. Semua pakaian indah hanya pantas dipakai adik-adikku."

"Tidak ada yang meminta komentarmu, Baka-hiro." Yumi melotot. Puteri Kerajaan Petir itu cemberut, dia kembali memilah, "kurasa biru."

"Chi pilih warna apapun selain biru. Aku tidak mau kau memakai pakaian yang sama dengan pelacur."

"Mulutmu itu sungguh busuk. Padahal aku sudah ingin berterima kasih karena kau mau membelikanku pakaian baru. Sebenarnya apa maumu?!"

"Kau mati. Apa itu tidak jelas?"

"Saya akan mengambil warna merah muda." Chi memeluk kimononya, dia menatap payung yang juga baru dibelikan Takahiro. Berwarna senada, juga corak yang sama. Ini akan cocok kalau dia kenakan, "sama dengan payung saya."

"Hm." Takahiro mengukir senyuman hangat. "bantu dia memakainya. Kalau ada hiasan rambut atau sepatu yang cocok juga. Berikan semua untuknya."

"Baik, Tuan." Wanita pemilik toko tampak sumringah, "mari ikut saya Nona."

***

Melompat-lompat.

Walau mengaku sudah dewasa, tapi sikapnya memang kekanakkan.

Sepatu boots baru berwarna cokelat, kimono pendek yang memamerkan kedua betisnya, rambut digelung, tertata dengan hiasan bunga sakura. Juga payung yang menaunginya dari rintik hujan yang kembali turun tercurah.

Chinatsu berlarian lalu berputar. Menarik perhatian banyak orang. Tersenyum lebar, kembali menuju toko lalu memanggil sang Tuan, "Takahiro-sama. Apa saya cantik memakai ini, Takahiro-sama?"

"Kau yang tercantik, Chi." Takahiro mengeluarkan beberapa keping emas dan menyerahkan pada pemilik toko. Yumi juga langsung memakai pakaian barunya, dia menyusul Chi keluar dengan Reiko yang memayunginya.

"Apa Takahiro-sama menyukai saya?"

"Aku selalu menyukaimu."

Cengiran Chi semakin melebar. Seolah kedua sudut bibirnya akan robek saja. Wajahnya juga diberikan riasan tipis. Membuat dia terlihat lebih dewasa dari usia yang sebenarnya.

"Bukankah dia semakin berbahaya?" pertanyaan itu berdengung di kepala Takahiro, "mungkin memang seharusnya dia kubunuh saja."

"Kau ingin membunuhnya tapi sesekali melindunginya. Aku tidak mengerti, Shinigami."

"Hanya firasat saja." Shinigami lagi-lagi menjawab, "andai suatu hari nanti kita terbunuh, kalau bukan untuknya, kita akan dibunuh olehnya."

Yami No TenshiWhere stories live. Discover now