Tiga Belas ; Musuh Yang Tidak Terlihat (3)

12.3K 2.3K 70
                                    

1000 Word (6/02/17)

***

"Kita harus mencari Takahiro-sama. Kalau dibiarkan, beliau akan hilang kendali dan membantai banyak manusia."

Chinatsu terus berlari. Walau dia tidak bisa melihat, dia hanya mengikuti sepetak jalan yang bisa kedua kakinya tempuh. Dia terengah-engah, sepanjang mata memandang hanya kabut biru yang dia lihat. Ke mana Tuannya?

Giok hijau dalam genggaman dia pererat, benda pemberian Tsukumi pada masing-masing mereka yang mencari sulung Eiji.

Hutan Ao, adalah hutan ilusi. Giok dalam genggamannya sudah diberi mantera oleh seorang miko. Ini bisa menutup mata dari sesuatu yang memang tidak ada di sekitar mereka. Harus segera diberikan pada Takahiro, kalau tetap dibiarkan mungkin tuannya akan mati.

"TAKAHIRO-SAMA!!!" Chi berteriak memanggil. Dia berhenti sejenak, mengambil napas banyak-banyak. Wajahnya sembab, dia takut tidak bisa bertemu dengan tuannya lagi. Dia bahkan berlari sendiri tidak mau bergabung dengan Akari atau pun yang lainnya. Kalau mereka berpencar, pasti lebih cepat menemukan sulung Eiji.

"Kami-sama, tolong lindungi Takahiro-sama seperti yang selalu dilakukannya untukku." Tidak boleh menangis. Sebisa mungkin dia menahan airmatanya yang nyaris jatuh. Dia tidak akan cengeng, dia tidak akan lagi menyusahkan sang tuan. Kali ini giliran Chinatsu menyelamatkan Takahiro. "Tanpa Takahiro-sama, untuk apa aku hidup lebih lama lagi?"

Chi memantapkan langkah kakinya yang tergores batu juga ranting. Sesekali dia akan terjatuh, lutut dan pergelangan kakinya terluka. Tapi dia tetap memaksa mencari, jantungnya berdegup hebat menyimpan ketakutan yang tidak terungkapkan.

Ke mana lagi?

Chi memegang gelang pemberian Takahiro erat-erat, berharap mendapat sedikit saja petunjuk. Dia bergumam, "Aku harus segera menyampaikan ini pada Takahiro-sama."

"CHI JAWAB AKU! AKU AKAN DATANG PADAM-!"

Teriakan Takahiro.

Chi tersenyum lebar, memasang telinga baik-baik, dia berbelok ke arah suara Takahiro menggema.

Dia pasti akan menemukannya.

***

TAKAHIRO-SAMA!

TAKAHIRO-SAMA!

TAKAHIRO-SAMA!

Sialan! Takahiro benar-benar dikerjai. Panggilan Chi terus menggema di sekitarnya. Membuat dia tidak bisa sembarang menebas karena bisa saja justru mengenai Chinatsu yang asli. Tubuhnya sudah terluka parah, bahkan warna seluruh pakaiannya berubah merah.

Setiap dia nyaris menebas suara Chi tiba-tiba saja muncul tepat sebelum katana mengenainya, membuat Takahiro mundur dan seseorang menebas punggungnya dari belakang. Terus saja berulang seperti itu, membuat kondisinya kian melemah, menelan ludah berkali-kali dengan matanya yang kian layu.

"Chi."

Kalau dia mati di tempat ini, siapa yang akan melindungi Chinatsu? Siapa yang akan merawatnya seperti yang Takahiro lakukan?

Chinatsu gadis lemah. Dia polos, mudah dibodohi, dan terlalu jujur. Tanpa perlindungan Takahiro, apa yang akan terjadi dengan masa depannya?

"Chi!"

"TAKAHIRO-SAMA!"

TAKAHIRO-SAMA!

TAKAHIRO-SAMA!

TAKAHIRO-SAMA!

Chinatsu sampai di tempat Takahiro. Tapi saat dia memanggil, selalu ada suara lain yang menyerupainya. Lalu Takahiro memekik karena lagi-lagi tubuhnya ditebas. Darah menyembur, membuat mata Chi melebar melihat Tuannya yang terdesak dalam kepungan.

Yami No TenshiМесто, где живут истории. Откройте их для себя