Special Chapter #32

14.6K 763 88
                                    

[ halo!! disini saya akan memandu kalian semua #asek# untuk mengerti chapter ini. jadi di special chapter ini, bakal dibagi dua part. Partnya ada wedding daynya surene,ada juga soal chorong bogum. Buat part chorong bogum, aku bagi lagi jadi dua yaa. Ku harap kalian mengerti yez:( jadi enjoy~ jangan lupa tetep vomment! ]

Part 1—Wedding day

Irene sudah bangun sepagi ini. Ya. Hari ini adalah hari dimana Suho akan mempersunting dirinya. Menjadikannya pendamping hidup dan bersaksi di depan puluhan orang. Pernikahan yang sederhana dan digelar tertutup.

Irene sudah mandi dan sekarang ia berada di depan meja riasnya. Perias pengantin yang ia kenal,sudah berdiri disana dengan segala senjatanya.

"Eunhye eonni," panggil Irene.

Perias pengantin bernama Eunhye itu menoleh. Mengalihkan pandangannya dari peralatan makeup ke Irene yang gugup.

"Ya?"

"Aku gugup."

Eunhye tersenyum tipis lalu mengelus pipi Irene. Irene sendiri sudah seperti seorang adik baginya. Dia turut bahagia ketika Irene bahagia. Dan ikut sedih jikalau Irene sedih.

"Aku akan menyulapmu,Irene. Kau akan terlihat lebih cantik. Buatlah semua orang yang ada disana terkagum. Termasuk suamimu."

Irene menghela napas panjang. Ia terus menatap cermin di hadapannya lalu mengangguk. "Baiklah. Aku percaya padamu eonni."

Kini sudah waktunya gadis cantik itu keluar dari ruangannya. Irene sudah siap dengan rambut yang digerai dan gaun putihnya. Dia terlihat sangat cantik hari ini.

Suho berdiri di depan pintu kayu coklat yang besar. Di dalamnya,seorang gadis yang ia tunggu,telah siap untuk ia jemput.

Suho membuka pintu itu. Lalu terkejut dengan pemandangan di dalamnya. Sesuatu yang tidak bisa ia bayangkan karena terlalu sempurna. Sebuah keindahan yang tidak realistis untuk menjadi kenyataan.

Suho berjalan mendekati Irene dan berdiri di hadapannya. Ia tersenyum dan tak bisa berhenti menatap wajah wanita dihadapannya.

Suho mengulurkan tangannya. "Lets go,princess." Panggilan yang mungkin terdengar biasa saja,tapi begitu terukir dalam di hati Irene.

Suho dan Irene berjalan keluar ruangan dengan tangan yang saling bergandengan. Semesta akan menjadi saksi kebahagiaan mereka hari ini. Mengukir kenangan indah yang tidak bisa di hapus.

Happy Wedding Day, Irene-Suho.

Part 2a—Chorong & Bo Gum

Sehari sebelum pernikahan itu dilangsungkan, Chorong tengah berdiri di sebuah jembatan kecil. Ia sengaja pulang ke Korea tadi pagi untuk menghadiri sebuah acara yang ia benci. Acara yang ia rencanakan untuk menghancurkannya.

Chorong menghela napas lalu menunduk. Ia terus melirik arloji yang terkait kuat di tangan kirinya. Malam ini,ia menunggu seseorang.

"Maaf aku terlambat," ucap seseorang dengan suara berat di belakang Chorong. Chorong berbalik lalu tersenyum kecut.

"Kau ini selalu terlambat." Chorong mengerlingkan mata lalu berjalan menuju lelaki itu. Suara kaki Chorong terdengar begitu jelas karena sepatu boots yang ia pakai.

"Bodoh." Adalah kata pertama yang dikeluarkan Chorong setelah berdiri di hadapan lelaki itu. "Bukannya kau?" Bo Gum tersenyum miring.

Chorong mengangkat tangannya hendak menampar Bo Gum. "Kenapa? Mau menampar? Di tempat umum seperti ini?"

✔️the leader ; irene + suhoWhere stories live. Discover now