Chapter 20

8.7K 834 63
                                    


Irene meraih ponselnya lalu mengirim pesan pada Sehun.

"Sehun-ssi. Suho ada di sana?"

Entah ada angin darimana, Irene tiba-tiba peduli dengan lelaki itu. Ia khawatir saat pesan yang dia kirim untuk Suho, tidak dijawab sama sekali sejak 5 jam yang lalu.

Ia mengirim pesan itu pada Sehun. Dan dijawab hanya dalam waktu 2 menit saja.

Sehun now
Tidak ada,noona. Dia tidak kembali ke dorm selama tiga hari ini. Ada apa?

Pesan dari Sehun betul-betul membuat Irene merasa tertusuk. Ia menjatuhkan dirinya ke kasur lalu menatap surat itu.

•••••Isi surat••••

Halo,Irene-ssi.

Aku punya sedikit makanan untukmu. Aku harap kamu memakannya agar kamu cepat sembuh. Aku sangat khawatir saat Joy memberi tahu bahwa kamu sedang sakit dan berada sendirian di dorm saat ini. Maaf jika aku sedikit lancang. Maaf juga jika kita tidak begitu dekat, namun aku selalu berpura-pura bahwa kita dekat. Gadis sepertimu membuatku penasaran. Hampir semua orang menyukaimu karena kau cantik dan baik hatinya. Begitupun aku. Kamu punya senyum yang cantik tapi sayangnya kamu tidak pernah menunjukannya padaku. Kamu selalu menatapku sinis,tapi aku tidak tahu alasannya hingga saat ini. Maaf jika aku pernah membuatmu sedih sehingga kamu menatapku seperti itu. Aku sangat penasaran dengan semuanya tentangmu. Aku sangat iri pada Sehun,karena dia selalu mendapat perhatian seorang gadis cantik sepertimu. Dia tampan dan juga baik hati. Kamu cocok dengannya.

Ah maaf,jika tiket ini tidak begitu berharga bagimu. Aku berharap,kamu datang ke pertunjukan drama musikalku. Mungkin kamu juga sudah tahu dari Joy. Sekali lagi aku minta maaf karena mungkin kamu merasa risih dengan surat ini. Sampai bertemu di pertunjukanku. Aku harap kamu menyukainya.

-Suho.

Irene berusaha menahan tangisnya. Ia merasa ia jahat. Irene merasa bahwa kehadiran Suho selama ini tidak pernah ia hiraukan. Sekarang,pertunjukan itu sudah lewat. Dia tidak bisa datang lagi dengan membawa tiket itu. Karena semuanya sudah terlambat. Lelaki itu akan pergi ke Kanada 4 hari lagi. Melanjutkan pendidikan disana.

Irene mengepalkan kedua tangannya. Ia hendak menangis,tapi tidak bisa.

TOK! TOK!

Irene menoleh ke arah pintu kamarnya yang baru saja diketuk. Joy masuk. Ia duduk disamping Irene lalu mengelus pundaknya.

"Eonni.."

Irene sontak memeluk Joy dan menangis. Joy yang mengerti apa yang terjadi,hanya mengelus kepala Irene dan menenangkan hati eonninya itu.

"J-Joy-ah.. Kau tahu semua ini?" tanya Irene masih dengan isak tangisnya mengangkat surat yang ada di tangannya setelah melepas pelukan itu. Joy hanya mengangguk kecil.

Irene sontak memukul kepalanya sendiri. Ia merasa bodoh. Sangat bodoh. Bagaimana pula ia menghiraukan semua perjuangan Suho? Kenapa ia tidak menyadarinya? Kenapa?

"Eonni.."

Joy menceritakan semuanya. Irene selalu menggigit bibirnya. Ia mencengkram kuat kasurnya. Menangis dalam keadaan bersalah.

"K-Kenapa k-kamu gak kasih tahu aku dari awal,Joy?"

Joy menggeleng. Dia tidak mau mengganggu kebahagiaan Irene dengan pernyataan semenyedihkan itu. Suho hebat.

********************

KREK!

"Suho hyung!!"
"Hyungg!!"
"Darimana saja sih,hyung?"
"Suho hyunggg!!"

✔️the leader ; irene + suhoWhere stories live. Discover now