Chapter 6

12.4K 1.1K 65
                                    

"Sedang apa?" tanya Irene basa-basi. Sehun menoleh ke belakang lalu menujuk ke arah pintu masuk penerbangan internasional.

"Sepupuku baru saja pergi ke Jepang jadi aku mengantarnya. Kalau noona?" tanya Sehun balik. Irene mengangguk. "Ah itu, temanku. Aku mengantarnya pergi."

Sehun tersenyum paham. "Mau makan sebentar?" tawar Sehun sambil menunjuk sebuah kafe kopi terkenal. Irene mengangkat alisnya. "M-Makan?"

Sehun mengangguk. "Noona gak usah khawatir. Sebentar saja,kok." Sehun mulai berjalan. Tanpa berkata apapun, Irene mengikuti langkah Sehun.

"Ice Americano,noona?" tanya Sehun setelah berdiri tepat di depan bar pesanan. Irene menggeleng. "Hot Cappucino," kata Irene. Sehun mengangguk dan memesan minumannya.

Selagi menunggu,mereka duduk di kursi dekat jendela.

"Noona-ya.."

Irene menoleh. Lalu tiba-tiba ia tertawa. "Aku sedikit geli mendengar kamu memanggilku Noona,Hahaha. Kamu kan sunbaenimku,Sehun-ah. Panggil saja aku Irene."

Dengan cepat Sehun menggeleng. "Ah! Tidak-tidak! Kita kan bukan sedang di panggung,Noona." Sehun menyeruput minumannya. Irene lalu mengangguk kecil dengan senyum manis yang merekah di bibirnya.

Mereka berbincang begitu banyak hal dan barulah Sehun menyadari bahwa mentari sudah ada di titik puncaknya.

"Noona,mau aku antar pulang?" tanya Sehun memakai kembali coat hitamnya yang ia lepas beberapa jam yang lalu. Irene menggeleng. "Tidak. Setelah ini masih ada beberapa tempat yang mau aku kunjungi. Kamu duluan saja," kata Irene menyelempangkan kembali tasnya. Sehun mengangguk paham lalu ia membungkuk seraya berpamitan pada leader Red Velvet itu.

Beberapa menit setelah punggung Sehun sudah tidak terlihat, Irene menghela napas panjang. Hot Cappucino yang ia pesan mungkin sudah dingin sekarang. Ia beranjak pergi keluar kafe dan bergumam, "Kenapa bisa maknaenya seramah itu sedangkan leadernya semenyebalkan itu? EXO punya leader yang aneh."

************************
Sehun menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. "Yak! Kenapa lama banget,Hun? Sepupu kamu flight jam 7 pagi kan? Kenapa baru pulang jam segini?" omel Chen. Sehun mengedikkan bahu.

"Aku bertemu Irene dan ngobrol bareng tadi."

DEG!
Suho menoleh. Ia rasa ia tidak memiliki perasaan spesial apapun terhadap Irene tapi ia begitu terkejut.
"Hmm, aku curiga. Apa yang kalian obrolkan sampe siang begini?" Baekhyun baru saja selesai meneguk tegukan air terakhirnya.

Sehun tertawa geli. "Hahaha,bukan apa-apa." Sehun beranjak dari sofa menuju kamarnya. Suho mengerutkan dahi dan segera menyusul teman sekamarnya itu.

Suho tidak bertanya apapun, ia hanya merebahkan tubuhnya lalu memainkan ponselnya. "Hyung," panggil Sehun yang baru saja menggantung coatnya di belakang pintu.

Suho bergumam menjawab. Sehun duduk di atas kasur dan tidur di sebelah tubuh Suho. "Hyung tahu Irene kan?"

Suho mengangguk tak peduli. Sehun tersenyum samar. "Semakin melihatnya, aku baru menyadari bahwa ia semakin cantik." Sehun menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dan tersipu malu.

Suho melirik dan berdecak. "Apasih kamu ini, gak jelas." Suho menggerutu dan bangkit dari tidurnya lalu kembali berjalan menuju ruang tengah.

✔️the leader ; irene + suhoWhere stories live. Discover now