Chapter 29

8.2K 724 17
                                    


"Aku kira noona menyukaiku juga. Makanya aku mengatakan perasaanku secepat itu,hahaha. Mianhae noona-ya," ucap Sehun tersenyum malu pada Irene. Irene tertawa kecil lalu menepuk pundak Sehun.

"Awalnya aku merasa seperti itu,tapi setelah dipikir, usia kita jauh sekali,Hun.." Irene tertawa lagi. Sehun tersenyum lalu menggeleng.

"Aniyo. Tidak apa-apa,noona. Mungkin ini keputusan terbaik." Sehun meneguk segelas teh hangat di depannya. Irene mengacungkan jempol.

Sudah selesai. Masalah antara Sehun dan Irene sudah tuntas sampai sini. Keduanya sudah mengungkapkan apa yang dirasakan masing-masing. Keputusannya pun tidak meresahkan salah satu pihak. Sejak itu, mereka memutuskan untuk menjalin hubungan kakak-adik saja. (:v)

Irene berjalan keluar kafe menuju dorm. Tidak jauh, hanya melewati beberapa toko dan satu taman.

Mata Irene menangkap sosok yang ia kenal di dalam taman. Dadanya terasa sesak. Dan langkahnya pun terhenti secara tiba-tiba. Dia benar-benar ingin menatap lebih dekat sosok itu. Ternyata benar,

Dia Suho.

Kini jaraknya dan Suho hanya belasan meter. Dia tidak berani mendekat,tapi sialnya kakinya menuntunnya untuk mendekat. Dan lebih sialnya lagi, bibirnya menyapa.

"Hai," sapa Irene. Dia tidak sadar dengan apa yang baru saja dilakukannya. Dia hanya menatap Suho yang berdiri menghadap ke sebuah pohon.

Suho menoleh.

"Oh,hai!"

Lalu kembali menatap pohon itu tanpa berkata apa-apa lagi pada Irene. Irene mematung. Itu saja? Hanya seperti itu saja Suho menyapanya?

"A-Apa kabar?"

"Baik. Kau?" jawab Suho tanpa menoleh pada Irene. Dari sini, Irene mengerti. Dia sudah tidak ada di pikiran laki-laki ini lagi. Irene menggaruk tengkuknya.

"A-Ah.. Iya.. B-Baik juga."

Irene terdiam. Suasana canggung ini sungguh bukan yang ia inginkan. Suho sedari tadi hanya diam. Tidak seperti biasanya,mengajak ngobrol dan memberikan topik apapun. Didepannya bukan Suho yang ia kenal.

"Bagaimana kuliahm—"

Suho berbalik badan dan meninggalkan Irene yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya. Irene kembali terdiam. Dia menitikkan air mata. Menatap punggung Suho yang perlahan menjauh.

"Selamat,Irene-ah." Suara Suho kembali terdengar. Suho menghentikan langkahnya lalu kembali menghadap Irene walau jaraknya sudah lebih dari lima meter.  Irene mendongak dengan air mata yang sedikit mengalir di pipinya.

"Selamat karena sudah mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dariku. Lebih dewasa dan lebih mengertimu. Maaf sudah terlalu lancang mengejar cintamu hingga seperti ini."

"Aku sudah putus."

Suho menatap Irene datar. Tapi pikirannya dipenuhi jutaan pertanyaan yang tidak bisa ia ungkapkan satu persatu. "Kenapa?" tanya Suho tanpa ekspresi.

Irene berlari kecil menghampiri Suho dan memeluknya.

"Karena aku mencintaimu,bodoh."

Irene menangis di dada Suho. Suho hanya terdiam. Ia tidak berani menyentuh gadis itu. Gadis yang begitu ia cintai. Tapi mencintainya,begitu menyakiti.

Suho menahan air matanya. Ia tetap berdiri dengan wajah datarnya. Sama sekali tidak tertarik untuk membalas pelukan gadis itu. Karena pergi adalah caranya untuk mencintai Irene.

"Kenapa kamu seperti ini?" Irene memukul pelan dada Suho. Ia terus menangis. Tidak bisa berhenti.

"Kenapa kamu melupakanku? Kenapa sikapmu seperti ini? Kenapa? Kenapa Suho kenapa?" Irene melepas pelukannya lalu menjatuhkan dirinya ke tanah. Ia menangis keras. Terserahlah, seberapa keras ia menangispun, lelaki itu tidak akan peduli.

Suho menatap Irene khawatir. Suho berjongkok. Ia menatap wajah Irene dengan dalam. Menangkupkan kedua tangannya di pipi Irene dan mengusap lembut airmatanya.

"Jangan menangis."

Irene menangis lebih keras. Ia tidak bisa menghentikan buliran air mata itu jatuh ke pipinya.

"Jangan menangis,kumohon."

Irene menunduk dalam. Air matanya masih saja mengalir. Suho menghela napas panjang.

"Kau boleh menatapku sinis seperti dulu. Tapi jangan menangis. Melihatmu menangis akan lebih menyakitkan daripada aku melihatmu tidak tersenyum." Suho mengusap air mata Irene. Lalu memeluk gadis itu.

"Maaf," bisik Suho pelan di telinga Irene.




sorry ya kalau kurang dapet feelsnya. Sebenernya pgn banget bisa dpt feel yg bagus,tapi karena susah jadi seadanya aja hehehe.

Kalau boleh saran,bacanya sambil dengerin lagu ost dots yang Gummy - You Are My Everything.

Hehehe semoga syukaa!!

✔️the leader ; irene + suhoWhere stories live. Discover now