" akhirnya "

1.3K 79 17
                                    

.
.
.
.

Luhan menangis kala bibirnya menyatu dengan bibir sehun. Bukanya dia tidak suka seperti biasa sehun menciumnya, hannya saja dia ketakutan, sampai2 luhan menangis karna takut, terlebih ciuman kali ini berbeda, persis dengan sehun yang di lihat luhan saat dia mundur setelah menyapukan ciuman ke bibir tipis miliknya.

" aku tidak mencintaimu " tiga kata keluar dari mulut luhan yang bergetar karna dia telah membiarkan dirinya di sentuh begitu saja.

" kau akan cantik "
" tidak! " jawab luhan.
" nanti "
" kembalikan sehunku " perintah luhan,gelengan kecil di dapat luhan.

" kenapa tidak mencintaiku, aku sama dengan sehun luhan.. hanya saja aku sedikit berbeda, aku ada karna kau juga "

" aku? Ke-kenapa aku? " tanya luhan.
" kau membuat sehun marah sehingga munculah aku,bukankah ini sudah tidak asing bagimu? "

Luhan mengangkat bahunya acuh, bagaimanapun dia masih tidak percaya kenapa sehun ikut menjadi sepertinya.

" terserah apa katamu.... "
" panggil willis luhan, dan senang bertemu denganmu, kau sangat cantik, pantas saja sehun sangat berambisi kepadamu " jawab willis.

Luhan diam berdiri sambil menatapi willis. Matanya jelas berbeda dengan sehun dan selebihnya sama.

" boleh aku bertanya? " ujar luhan.
" apapun " jawab willis.
" aku tidak yakin kau baru lahir, sudah sejak kapan kau bersama dengan sehunku? " tanya luhan.
" aku memang baru lahir, tapi aku ada sejak lu ge muncul untuk pertama kalinya dan itu saat di masa depan dulu " jawab willis.

Luhan tidak yakin dengan jawaban willis, karna setelah di telisik lagi, antara sehun dan willis tidaklah berbeda, tidak sama dengan dirinya dan lu ge.

" apa karna aku atau lu ge kau lahir... Willis " memanggil nama itu terasa berat di lidah luhan.
" apa aku harus menjawab? Tapi jangan berharap aku bersama dengan lu ge, karna aku hanya menginginkanmu " jawab willis.

Luhan mengambil bingkai foto yang di dalamnya terdapat potret dirinya dan sehun, willis menghampiri luhan dan mengambil alih benda persegi yang cukup besar itu dari tangan luhan.

" kau milik sehun itu jelas, aku ada karna dia butuh aku untuk lu ge, tapi jangan salah artikan ketidak jujurannya kepadamu, dia sudah lama ingin mengatakan ini kepadamu, tapi urung di lakukannya karna dia fikir kau akan tahu sendiri, bukankah kau tahu segalanya luhan, seperti yang dikatakan lu ge? " willis bertanya di akhir ucapanya.

" tapi justru lu ge yang menyadari kehadiranmu, bukan aku " jawab luhan.

" karna kau takut padaku " ujar willis, kemudian meletakkan kembali bingkai foto pernikahan sehun dan luhan.

" salahkan saja matamu itu " kata luhan.
" hahahahahaha " willis tertawa, luhan memandang willis heran.
"...apakah aku yang kau takuti sekarang, setahuku kau takut kepada sehun luhan " lanjut willis.
" itu benar, sebelum kau merenggutnya dariku " jawab luhan.
" no...im not, ketakutanmu hanya pada mataku saja " kata willis.
" aku merindukan sehunku, kembalikan dia " pinta luhan.

" baiklah...untuk pemula, aku tidak buruk bukan, bahkan berhasil membuatmu takut, ingat luhan, aku ada karna kau dan itu untuk lu ge " ujar willis.

" kenapa kau malah bicara denganku? " tanya luhan.
" sebagai perkenalan saja luhan, dan aku justru sudah sering bicara dengan lu ge, tapi aku tidak pernah mengatakan namaku, nama sehun sudah melekat di tubuh ini jadi aku memakainya saja " jelas willis.

" kau tahu, aku datang ke rumah sakit, jika itu hanya untuk makan siang bersama dengan sehun atau menjemputnya jika aku yang duluan pulang dari kantor lu ge, aku tidak pernah bersedia menemaninya bekerja, apa kau tahu kenapa sehun selalu memintaku untuk menemaninya? Jujur saja aku keselutin membaca fikiranya, meskipun aku tahu fikiranku lebih acak darinya, tapi sehun tidak serumit aku " kata luhan.

EXCEPT YOU ( HunHan) END "REPOST"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang