Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, Luhan tertidur di kamar Sehun setelah 3 jam bermain ps.
Sebenarnya bukan tertidur,tapi Sehunlah yang memindahkannya ke sana.
Luhan bangun dan mendapati Sehun yang duduk di sisi tempat tidur.
" apa tidurnya nyenyak? " tanya Sehun.
" aku suka kamarmu, disini nyaman sekali, tidurku jadi menyenangkan, bahkan ini adalah tidurku paling nyenyak yang pernah ku rasakan " jawab Luhan.
" benarkah, lalu kau bermimpi apa, sampai sampai kau menyebut namaku? "
Luhan mengingat-ingat mimpi apa dia sampai dia menyebut nama Sehun.
" sepertinya aku tidak ingat, yang aku ingat, aku dan kau berciuman "
Cup...
" seperti itu? " tanya Sehun yang tiba-tiba mengecup bibir Luhan. Luhan sendiri merona dan mengulum bibirnya.
" ada yang ingin kau sampaikan? aku sedang tidak ingin membaca fikiranmu? " tanya Sehun. Luhan dengan wajah malunya menatap Sehun.
" kau tidak marahkan kalau aku katakan kalau aku mencintaimu? Meskipun kita bukan pasangan kekasih? " tanya Luhan, lalu menundukkan wajahnya.
" lihat aku Luhan " pinta Sehun dan Luhan menatap Sehun lagi, Sehun membelai pipi Luhan.
" aku tidak akan pernah marah padamu, aku tidak mempersalahkan itu, bukankah aku sudah menjadi milikmu.hmmmm " Sehun tersenyum manis pada Luhan, membuat Luhan semakin merona saja.
" dan aku juga sudah menjadi milikmu Sehun... " balas Luhan.
" Sehun! " panggil Luhan lembut.
" apa? " tanya Sehun.
" kau manis saat tersenyum, bisakah aku melihat senyum manismu setiap hari,aku menyukainya, tapi aku lebih menyukai kau yang cool, kau tampan sekali " ujar Luhan. Sehun mengacak rambut Luhan.
" kau menggombaliku ya... Hahahaaha, kau yang termanis dan kau yang tercantik " ujar Sehun.
" bahkan tawamu saja membuatku jatuh cinta, baru kali ini aku melihatmu tertawa, ternyata kau benar-benar manis Sehun " kata Luhan.
" ku rasa kau terpengaruh mimpimu Luhan, tumben sekali kau memuji ku seperti itu "
" tidak... Aku mengatakan yang sebenarnya, dan yang pasti, kau mencintaiku " ujar Luhan memeluk Sehun.
" yah... Aku memang mencintaimu, jangan pernah berniat untuk lepas dariku, aku yang akan menjagamu Luhan " Sehun membalas pelukan Luhan.
" kau menangis? " Sehun melepas pelukan Luhan dan mendapati Luhan yang menangis.
" kenapa? Apa kata-kata ku ada yang salah? " Luhan kembali memeluk Sehun.
" aku takut Hunnie, suatu saat kau tidak sanggup lagi menghadapiku yang aneh ini,aku tidak ingin sendirian lagi hik...hik...hik... " Sehun mengelus punggung Luhan yang bergetar.
" ssssttt.... Jangan pernah katakan itu lagi ya, aku sudah berjanji padamu dan Gegemu, aku akan terus bersamamu, aku akan menjagamu jadi jangan khawatir lagi ya sayang "
Luhan menganggukkan kepalanya.
" ya sudah.. Kita turun dan segera ke rumahmu, aku khawatir nanti Babamu malah mencemaskanmu "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Luhan pamit pada Appa dan Eomma s
Sehun, Jaejoong mengantarkan mereka ke depan.
" Luhan sering-sering main ke sini ya, nanti Eomma ajak ke salon, kita ganti warna rambut, dan shooping " tawar Jaejoong.
" apa tidak apa-apa Eomma, Luhan tidak mau merepotkan Eomma " jawab Luhan.
" tidak repot kok, justru Eomma senang, ya sudah kalian berhati hatilah "
YOU ARE READING
EXCEPT YOU ( HunHan) END "REPOST"
RandomXI LUHAN...anak kedua dari tiga bersaudara, gegenya yang sangat peduli padanya sudah dua tahun tidak tinggal bersamanya lagi, dan dia harus dihadapkan dengan tingkah adiknya yang menyebalkan, belum lagi babanya yang suka memaksakan kehendaknya kepad...
