" biarlah menjadi rahasia "

763 74 11
                                    

.
.

.
.

Sayang sekali luhan lupa kalau baejin melebihi dirinya, bahkan saat luhan menutup akses dirinya dari baejin itu tidak mempan sama sekali.

" seperti itukah caramu mendapatkan daddyku? Tapi tidak masalah, toh daddy juga nyatanya benar2 tulus mencintaimu, dan waw...apa kah sebanyak itu korban dari sakit hati dan terlukanya perasaanmu? Kau sungguh kejam appa " baejin kebetulan sedang jalan2 di tepi pantai dan tidak jauh dari hadapanya dia melihat appanya bicara dengan dirinya sendiri dan baejin sudah tahu kalau itu adalah lu ge.

" selamat bersenang2 kalian berdua " lanjut baejin ketika melihat daddy dan appanya tiba2 menghilang.

" youngie! " panggil seseorang, dan itu adalah kai. Baejin menghampiri kai dan kyungsoo yang duduk di tepi pantai.

" kau tahu kemana perginya kedua orang tuamu? " tanya kai.
" tahu samchon " jawab baejin.
" jika kami boleh tahu, mereka kemana? " tanya kyungsoo.
" maaf...bukannya aku tidak mau memberitahu, tapi biarlah nanti mereka yang bercerita, kalau begitu aku permisi " baejin mulai melangkahkan kakinya menuju resort.
" apa kau baik2 saja? " tanya kyungsoo.
" jujur saja aku kelelahan samchon, dan aku butuh istirahat " jawab baejin.
" mau samchon temani? Atau kau lapar? " khawatir kyungsoo.
" youngie kelelahan sayang bukan lapar " jawab kai.
" tidak,terimakasih samchon, jangan khawatir, aku perlu tidur sebentar saja, kalau begitu selamat bersenang senang " baejinpun pergi meninggalkan kaisoo yang masih menatapnya heran.

" ku rasa ada sesuatu yang di sembunyikannya " kata kyungsoo.
" aku juga merasa seperti itu, sudah..jangan di fikirkan, dia bisa mengatasinya sendiri " jawab kai.

.
.
.
.

Sehun dan luhan sudah berada di swiss,swiss adalah negara yang sedari dulu ingin di kunjungi luhan, bukan berarti dia tidak bisa pergi,hannya saja dia ingin ke negara ini dengan sehun dan sehun memang sengaja meminta luhan membawa mereka ke sini, lebih tepatnya ke lauterbrunnen.

" apa kau suka? " tanya sehun.
" suka sekali hunnie, jadi ini yang namanya lembah lauterbrunnen,desa2nya juga indah " jawab luhan.
" kalau begitu ayo kita menuju hadiah ulang tahunmu " kata sehun.
" maksudmu? " tanya luhan.

Sehun berjalan di depan luhan menuju ke sebuah bangunan kayu kecil namun terlihat sangat vintage,luhan mengikuti sehun menunggu jawaban dari pertanyaannya.

" saat aku memiliki kelebihanmu, aku sudah datang kesini,lalu membeli sebuah rumah kecil itu " tunjuk sehun ke arah kanan mereka, dan tepat bersebelahan dengan tebing di sana ada sebuah rumah yang sehun maksud.

" aku meminta marcus untuk menjaganya, dan merawat rumah itu,sepertinya dia akan terkejut akan kedatangan kita " lanjut sehun.

Luhan memiliki banyak pertanyaan di otaknya, termasuk siapa itu marcus.

" jangan berdiri saja sayang, ikuti aku dan jawabamu akan kau dapatkan segera, ayo " sehun tersenyum kepada luhan,luhan kemudian meraih tangan sehun yang terulur lalu mereka berjalan sambil bergandengan tangan.

.
.
.
.

Sehun mengetuk rumah itu,dan dalam tiga ketukan seseorang membuka pintu dan dia menatap sehun takut.

" tuan? " pemuda lima belas tahun itu seperti biasa selalu takut melihat mata tajam sehun.

" hai marcus " sapa sehun dan saat itulah luhan tahu kalau pemuda bermata biru ini adalah marcus.

" tuan datang, ayo silahkan masuk " marcus menundukkan wajahnya dan luhan yang melihat justru tertawa.

" dia sangat baik, jangan takut kepadanya " kata luhan.
" maaf nyonya....matanya sungguh tajam,itulah yang membuatku takut " jawab marcus masih menunduk.

EXCEPT YOU ( HunHan) END "REPOST"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang