" berbeda tapi tetap sama"

2.1K 224 16
                                    

" ( aku tetaplah diriku ) "
.
.

.
.
.
.
.

" ...terkadang kita harus jadi orang lain ketika tidak sanggup lagi menjadi diri kita sendiri....
....tapi itu tidak akan merubah apapun, justru akan memperparah keadaan....

...meski sekuat pahlawan super sekalipun,kalau hatimu rapuh kau tidak akan bisa berbuat apa-apa selain menata hatimu lebih kuat lagi...

...menjadi orang lain bukanlah jalan keluar sebenarnya... "

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sebelumnya...

Luhan menangis dalam kamar mandi. Air matanya jatuh bersamaan turunnya air dari shower. Terduduk di lantai sambil memeluk tubuhnya yang kurus.

Siapa yang peduli padanya saat ini? tidak ada,hannya karna dia membolos les, ayahnya menamparnya. Seharusnya Luhan pergi saja tadi, tapi dia juga kesal akan ulah Guan yang sengaja membuatnya basah kuyup, dan sialnya lagi dia malah bertemu dengan Sehun.

Sehun murid baru yang sukses membuat Luhan kesal sekaligus penasaran padanya. Luhan bertanya-tanya dalam hatinya, namja yang memiliki mimik wajah datar tidak berekspresi itu, selalu saja menatapnya. Tatapan yang seolah menilai dirinya, Luhan tau itu dan dia tidak suka, dan hannya Sehunlah yang berani menatapnya seperti itu.

Tapi Luhan bisa rasakan,kalau Sehun itu baik, dia sendiri tidak tau kenapa dia merasakan itu, ketika mata mereka bertemu di kelas tadi pagi, ada perasaan lain yang Luhan rasakan. Seolah-olah mata itu pernah menatapnya sebelumnya tapi dia tidak ingat pasti.

Saat Sehun mengatakanya cantik, ada sedikit debaran yang Luhan rasakan, tapi itu mungkin karna Sehun orang baru, dan akhir-akhir ini tidak ada yang mengatakannya cantik karna Luhan meminta agar jangan memanggilnya cantik cukup Luhan saja.

Satu yang Luhan dapat simpulkan akan namja bernama Oh Sehun.

" kenapa kau peduli padaku Sehun " ucap Luhan lambat. Dan dia mengakhiri acara mandinya dengan berendam sebentar.

.
.
.
.
.
.
.

Selesai mandi dan berganti pakaian dengan piyamanya,Luhan turun ke bawah untuk makan malam. Disana sudah ada Baba, Mama dan Guan yang sudah duluan makan.

Luhan duduk di kursi di samping Guan. Dan tanpa perintah dari siapapun Luhan menyantap makan malamnya.

" Ge... lain kali kau jangan bolos les, kau fikir Baba tidak membayarnya apa " tiba-tiba Guan bersuara. Luhan hannya diam.

" lain kali jangan coba-coba lakukan itu Luhan, Baba memasukkanmu les itu agar kau lebih pintar lagi " tambah Baba Xi.

" maafkan Luhan Ba, tapi tadi Guan sengaja me-"

" sudah... Baba tidak suka ada perdebatan saat makan, Guan... bagaimana sekolahmu?" Baba memotong ucapan Luhan begitu saja dan malah menanyakan Guan sekarang.

Luhan meremas piyamanya kuat.
" aku akan balas ini nanti Guan " bathin Luhan.

" Guan dipuji saem Ba, karna latihan matematika yang dikerjakan Gege semuanya benar " ujar Guan bangga, kalau bukan Luhan yang mengerjakan, mungkin Guan sudah di usir dari kelasnya.

EXCEPT YOU ( HunHan) END "REPOST"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang