" biarkan saja "

608 43 15
                                    

.
.
.
.
.
.

Rasanya terlalu berlebihan jika baekhyun tidak menutup mulutnya agar tidak berteriak lagi.

Baekhyun melihat bercak darah di atas tempat tidur. Suasana kamar hunhan berantakan, bahkan beberapa pakaian berhamburan di mana mana,di lantai, di atas tempat tidur dan lainnya.

" beraninya kau menerobos kamarku baek! " ujar sehun tidak suka.
" hunnie.. " panggil luhan, yang di panggil hanya meliriknya sekilas lalu, turun dari tempat tidur.

" kalian bajingan, kalau kalian ingin bercinta lebih baik kalian tidak usah mengajak kami ke sini " ujar baekhyun marah.

Luhan turun dari tempat tidur, jalannya sedikit terpincang.
" kau bahkan membuat luhan seperti itu, astaga aku bisa gila ini " kata baekhyun mengacak rambutnya.

Sehun mengerutkan dahinya, luhan tiba2 saja menjitak kepala baekhyun.
" bedebah kau baek, kau kira kami bercinta, astaga byun baekhyun, aku terpeleset dan sehun membopongku naik ke atas tempat tidur " kata luhan.

Ini memang benar, setelah menunjukkan kehebatan mereka masing2, luhan tidak sengajak menginjak satu buah kemeja yang tergeletak di lantai saat dia hendak merapikan lagi kamar mereka.

" lalu darah apa itu " tunjuk baekhyun.
" darah hidungku " sehun yang menjawab.
" hidung? Tapi kau berteriak luhan " kata baekhyun.

Sehun melangkahkan kakinya keluar dari kamar menuju ruang tamu.

" kau kelihatan kacau hun, apa luhan begitu binalnya sehingga kau seperti ini " tanya kai yang melirik sehun dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sehun memang kelihatan berantakan.

" sehun...kenapa hidungmu berdarah? " khawatir kyungsoo yang melihat hidung sehun keluar sedikit darah.
" pasti karna terlalu bernafsu, kau jadi mimisan, hahahaha " chanyeol tertawa, tapi detik berikutnya mulutnya di bungkam sehun dengan sebuah apel.

Luhan menghampiri sahabat mereka di ruang tamu.

" kalian sungguh luar biasa, bahkan dalam keadaan seperti kau masih bisa berjalan luhan " kata kai.

" berhenti mengejek kami, kalau tidak kalian akan di tendang lu ge " kata luhan.

" ow... Kami takut luhan, maafkan kami " kata chanyeol.
" sehun mana? " tanya luhan.
" aku di dapur hannie " sorak sehun.
" bawakan aku obat pereda nyeri " sorak luhan balik.

" kalian sebenarnya kenapa? " tanya kyungsoo.
" aku terpelet kyung, kakiku terkilir,saat sehun memijitku, rasanya sakit sekali, karna itulah aku berteriak.. " lirik luhan ke baekhyun.
" kau memukul sehun? " tanya baekhyun. Luhan menganggukan kepalanya, yang lain juga ikut melakukan gerakan yang sama dengan luhan.

" maafkan kami yang salah mengira " kata baekhyun.

Sehun muncul dari arah dapur, di tanganya sudah ada obat pereda nyeri. Sehun duduk di samping luhan.

" maafkan aku sehun, apa hidungmu patah?" tanya luhan.
" tidak, tapi pukulanmu boleh juga " jawab sehun yang mengolesi obat nyeri ke pergelangan kaki kanan luhan.

" jangan berfikiran aneh2 " entah kepada siapa sehun berbicara.
" kau kai...sepertinya kau masih tidak percaya " kata sehun.
" asal kalian tahu saja, aku tidak sebinal yang kalian fikirkan, bagaimanapun aku sangat menghargai privasi, jangankan teriakanku, desahanku saja tidak akan ku bagi untuk siapa pun " jelas luhan.

" baiklah... Kami mengerti, tapi kau lupa luhan, kalau kau selalu membagi kemesraanmu dengan sehun kepada kami, kalian tidak segan berciuman panas di hadapan kami " kata baekhyun.

EXCEPT YOU ( HunHan) END "REPOST"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang