31

1.3K 55 0
                                    

❄Happy Reading❄


Seminggu berlalu semenjak kejadian di bounce street asia. Rachael lebih sering menghabiskan waktu bersama lelaki yang benar-benar bisa membuatnya nyaman bila berada dekat dengan Richard. Tapi kemarin tidak tau kenapa Richard membatalkan dinner mereka melalui pesan WhatsApp, padahal Rachael sudah siap dengan dress selututnya dan juga polesan di wajahnya. Moodnya kembali jelek, setiap ia akan dineer bersama lelaki yang bisa merebut hatinya selalu saja gagal.

Bunyi pintu kamarnya terbuka membuat lamunannya tersadar.

Crystal Mahone duduk di tempat tidur anaknya, sedangkan Rachael yang tengah duduk di single chair kamarnya hanya melihat pergerakan mamanya yang terlihat murung. Ia membuang egonya, membuang mood jelek nya.

"Kenapa Ma?"

Crystal tersenyum ke anaknya, "Mama mau berangkat sayang,"

Rachael menaikkan alisnya, karena hal itu biasa bagi gadis berumur 17 tahun itu. Mengingat sekarang mamanya memiliki perusahaan sendiri meskipun itu perusahaan turun temurun dari orang tua Mama. Sudah seminggu Crystal menjalankannya, dan bagi Rachael itu hal biasa.

"Ya bagus dong ma, pergi aja dari pada Mama di pecat di perusahaan Mama sendiri hehe.."

"Kamu ini bisa aja,"

Rachael tertawa dan pindah duduk dwkat mamanya. "Memangnya kemana ma?"

"Aussie.."

"What?!" Kaget nya.

"Mama serius? Kalo gitu Rachael ikut Mama aja" pintanya.

"Hm, kamu besok kan kelulusan, besok ditemani bang Helvy aja ya, papa besok ikut nganter Mama"

Rachael memeluk Mama yang telah mengandung dan melahirkan nya, "Mama pesawat jam berapa?"

"Penerbangan pertama sayang, jadi Mama gak bisa liat kamu kelulusan deh" ucap mamanya mengusap punggung anaknya.

"Gak papa Ma, kalau gitu Mama packing gih"

Setelah mendengar mamanya besok akan berangkat ke negara orang, Rachael ingin menceritakan ke Richard. Tapi sudah telepon yang ke 10 kalinya masih tetap sama.

Nomor yang Anda hubungi sedang di luar jangkauan.

Begitulah terdengar suara cantik perempuan khas operator, Rachael menghembuskan nafasnya berat, ia pun berniat menghubungi sahabatnya, dan hasilnya juga sama. Richard dan Fia tidak bisa dihubungi. Tidak seperti biasanya.

⭐⭐⭐

Pagi ini ia akan mengambil kelulusan nya ditemani oleh abangnya, Mama dan papanya sudah berangkat menuju bandara pagi sekali. Rachael ingin mengantarkan mamanya tapi apa daya bentrok dengan pengambilan hasil kelulusan nya.
Rachael menunggu abangnya memarkirkan mobil ini, lama.

"Ayo bang.." ucapnya menarik tangan abangnya.

Ya, mereka telat, di dalam kelasnya sudah di padati dengan orang tua atau wali dari teman sekelasnya.

Rachael menunggu didepan kelasnya bersama Fia, tak tau kenapa Fia hari ini terlihat lebih pendiam.

"Fia.. lo kenapa?"

"E-eh? Gak.." jawab Fia tersentak dari lamunannya dan tersenyum kepada Rachael.

Rachael tau ada yang di sembunyikan oleh sahabatnya ini, melihat dari sikapnya, mulai jadi pendiam, dan fake smile. Rachael terlalu pintar untuk di bohongi. Rachael tengah celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang, Richard, dimana lelaki itu? Tidak terlihat batang hidungnya.

RICRAC [COMPLETED]Where stories live. Discover now