18

1.5K 56 0
                                    

"Rahasia apa yang telah disembunyikan?"

❣RM❣


Richard berpikir saat sepulang sekolah untuk mengambil sesuatu yang tertinggal di tempat biasa ia dan teman-temannya nongkrong. Parc19 bistro terrace. Mereka sudah masuk di kawasan parkir caffe ini. Sebenarnya ini bukanlah club malam tapi memang kalau malam itu pencahayaan nya yang minim sehingga orang-orang berpikir ini tempat maksiat. Padahal ini hanya caffe seperti biasa.

Lelaki itu sengaja membawa Rachael ke tempat ini karena ia ingin mendengar celotehan dari mulut Rachael. Benar! Richard merindukan omelan gadisnya.

"Ntar deh, gue inget ini tempat apa" Tutur Rachael memberhentikan langkahnya dan melihat keadaan sekitar.

Namun bukannya mendengarkan ucapan gadis itu Richard malah duduk di salah satu bangku dan meminta minuman dengan salah satu waitress.

Richard meneguk minuman tersebut, Richard memang terbiasa meminum minuman alkohol, karena ia ketagihan dengan minuman tersebut.

Rachael yang merasa tidak dipedulikan oleh lelaki yang membawanya ke tempat ini mengambil langkah seribu menghampiri Richard.

Richard yang tengah meneguk minuman nya langsung tersentak kaget ketika pundaknya di dorong. "Eh lo! Ngapain ngajakin gue ke tempat ini! Lo Gila atau sakit atau gak waras? Udah tau gue gak suka ke tempat kek gini masih aja terus ajakin gue kesini!" Omelnya.

Sedangkan Richard malah menutup telinganya dengan kedua telapak tangannya, Rachael malah menggoyang kan tubuh Richard dengan sekuat tenaganya.

"Ayo, balik!! Anterin gue goblok," rengek Rachael.

"Sabar" tanggap Richard sesantai mungkin.

Berpikir tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan, ia kini malah mengambil gelas dari genggaman Richard lalu membuang isinya ke lantai. Kesabaran Rachael mulai habis.

Sedari tadi ia menghadapi lelaki di hadapannya dengan emosi tetapi ia sama sekali tak bergeming. Malah Richard meminta minuman lagi, Rachael hanya mendengus kesal ingin pergi. Saat ia berbalik keburu tangannya ditahan oleh Richard.

Rachael mendengus sebal, ia sangat emosi dengan Richard hari ini. "Apa!"

Richard menggoyangkan tangan Rachael sangat hati-hati, "bentar lagi, duduk dulu bentar" bujuk Richard menepuk kursi di dekatnya.

"Gue kasi tau, ini kawasan mau lagi siang sore malam tetap aja banyak orang jahat jadi kalau mau pulang sendiri mah silakan" Tutur Richard meneguk kembali minuman nya.

"Oh, jadi lo ngancem gue? Iya!" Pekik Rachael.

Richard menaikkan satu alisnya, "Hello? Pede banget lo."

Rachael berpikir sejenak, benar juga. Lagian Rachael tidak mengetahui arah jalan pulang ke rumahnya dan jalan ini? Sangat asing di pikirannya. Gadis itu duduk tetapi ia menyisakan satu kursi kosong di tengah agar ada space antara dirinya dengan Richard.

"Gak pulang?" Tanya Richard sebenarnya menggodanya.

Rachael meletakkan tasnya di atas bar, "Ya lo pikir aja sendiri" jawabnya.

Baru saja sekitar 20 menit mereka duduk Rachael tetap saja ingin cepat-cepat pulang karena tidak suka berada di tempat ini. Terlalu banyak orang yang memperhatikan nya dari atas hingga ke bawah. Pakaian sekolah yang dikenakan Rachael bisa-bisa mengundang perhatian orang banyak dengan rok yang selutut.

"Balik sekarang" ajak Richard kemudian.

Uhhh, gumamnya dalam hati.

⭐⭐⭐

RICRAC [COMPLETED]Where stories live. Discover now