2

3.5K 115 0
                                    

"kesenangan, kesedihan dan kekesalan selalu ada di diri kita. Tapi kejujuran jarang sekali ada di diri kita"







"Kita satu kelompok, kerjain sekarang di rumah gue"

Seketika Rachael terdiam kaku menghentikan aktivitas nya dan menatap lekat kedua mata Richard. Tanpa menghiraukan tatapan mata Rachael, Richard malah merampas tas yang sedari tadi di pegang oleh Rachael dan memasukkan semua buku yang berserakan di atas meja dengan kasar kemudian menarik tangan Rachael.

Tepat saat di parkiran Rachael menghempaskan tangannya agar terlepas dari cekatan Richard.

Richard hanya memutar posisi nya berhadapan dengan wanita di depannya ini.

"Emang kita satu kelompok?" Heran Rachael yang sebenarnya ia tanyakan pada dirinya sendiri.

Richard mengeluarkan handphone dari saku celananya dan menunjukkan nya tepat di depan wajah Rachael.

"Nih, nama gue sama lo terpampang jelas. Bisa baca kan?"

Matanya terus tertuju di handphone Richard.

Tiba-tiba saja sebuah pergerakan yang Richard lakukan membuat Rachael tersadar, Richard menjitak jidatnya.

"Aww.." ringisnya sedikit kesakitan.

Richard malah membuka pintu di jok sebelah pengemudi dan mendorong paksa Rachael.

Rachael hanya mendengus kesal atas perlakuan Richard.

Demi tugas, Batinnya.

Selama diperjalanan Rachael hanya menatap jalanan saja kalau pun ingin berbicara apa yang akan di bahas nya dengan lelaki ini.

Namun sebuah handphone terlempar dan jatuh tepat di atas paha Rachael, Rachael menoleh melirik Richard.

"Baca tentang makalah kita" tuturnya masih setia fokus pada jalanan.

Rachael mengambil handphone yang di lempar Richard tadi tetapi ada satu hal yang Rachael menjadi tau bahwa Richard tidak pernah memberi pola pada handphonenya.

Rachael membacanya dengan sangat teliti demi nilai nya dan juga nilai Richard.

Setelah selesai ia membacanya ia langsung menyimpan handphone yang bukan miliknya dan kembali beralih ke handphonenya.

Setelah 30 menit mereka di jalan mereka memasuki sebuah rumah bak gedung, Rachael memperhatikan barang-barang yang berada di dalam rumah ini. Lebih tepatnya celingak celinguk.

"Kek maling"

Mendengar hal itu, membuat Rachael menatap tajam ke arah Richard. Rachael memutuskan duduk di sofa berada di ruang tamu selama Richard pergi menaiki anak tangga.

Mungkin kamar tuh anak diatas, Batinnya.

Selang beberapa menit Rachael di kagetkan dengan sebuah tangan yang berada di pundak kanannya.

Rachael tak berani menoleh si dalam hatinya terus merutuk ya kali rumah kek gedung ada hantunya.

Namun, sebuah suara membuatnya berhasil terperanjat dari duduknya.

"Woi!"

Rachael masih setia menatap lurus ke depan karena ia mulai sedikit takut.

"Ini gue, cogan di sekolah!" Ucapnya sangat pede.

Rachael yang mengetahui itu suara Richard langsung memutar tubuhnya melihat tajam ke Richard.

"Lagian lo kek setan" kesal Rachael kini mulai tak tertahankan.

RICRAC [COMPLETED]Where stories live. Discover now