4

2.8K 109 0
                                    

"senyuman itu ialah senyuman pertama yang tercetak jelas di mata ini"









Rachael melompat turun menuju pintu masuk rumahnya dengan pikiran yang entah kemana-mana. Damn! Richard Gibson berdiri di depan pintu rumahnya dengan senyum evilnya.

Dengan cepat Rachael mendorong tubuh Richard menjauh dari pintu dan memutar badannya memandang ibu yang telah melahirkan nya.

"Mama masuk aja ya" ucapnya dengan wajah memohon.

Crystal Mahone mengangguk pelan, "iya, Mama gak ganggu kalian pacaran kok"

Rachael membulatkan matanya saat mendengar ucapan mamanya yang telah berlalu pergi meninggalkan nya.

Sedangkan Richard tetap berdiam diri dengan memasukkan tangannya ke saku celananya.

Rachael menghembuskan nafas nya, "ngapain kesini" ucapnya sembari melipat kedua tangan di depan dadanya.

Richard hanya menaikkan kedua alisnya dan tidak menjawab pertanyaan Rachael.

Rachael kembali mengeluarkan suara, "maaf tuan Richard Gibson terhormat, ini bukan club ini kediaman Mahone dan disana gerbangnya. Terima kasih" ucapnya sangat lembut dengan memaksakan sebuah senyuman dan menunjukkan gerbang rumahnya.

Richard tak menghiraukannya malahan Richard dengan sengaja menarik tangan Rachael tanpa izin terlebih dahulu kepada dirinya maupun keluarga Mahone.

Rachael kini sudah berada di dalam mobil yang sudah ketiga kalinya ia tumpangi, tapi kata tumpangi tidak cocok karena setiap ia menaiki mobil ini itu hanya sebuah tindak paksaan.

Di sepanjang jalan Rachael tetap diam tidak mengeluarkan suara sedikit pun sedangkan Richard ia malah menyanyi lagu yang diputarnya.

Mereka tiba di sebuah restoran ternama, Rachael yang tengah memainkan handphonenya langsung tersadar saat Richard tiba-tiba kini sudah berjarak sangat dekat.

Richard melepaskan sel belt nya.
"Turun dari mobil mahal gue"

Mendengar hal itu membuat Rachael jengah dan cepat-cepat turun keluar dari mobil ini.

Mobil mahal? Uang orang tua aja bangga, Batinnya.

Rachael mengikuti arah langkah Richard, meskipun pakaian nya dilihat sederhana tetapi keluarga Mahone juga menggunakan barang-barang yang cukup branded.

Richard memilih duduk di pojok kanan karena dekat dengan kaca sebesar tubuhnya.

"Kapan ada tugas kelompok lagi ya?"

Rachael menghentikan aktivitas memainkan handphonenya beralih menatap Richard.

"Kalaupun ada, gue ga mau satu kelompok sama lo!" Ucapnya ketus.

Richard yang mulai senang karena Rachael menjawab pertanyaan, "rugi lo gak satu kelompok sama cogan"

"Sakit lo!"

Seorang waitress datang dengan membawa minuman yang entah tidak Rachael ketahui kapan Richard memesannya.

"Ini pesanannya"

Richard langsung menyeruput cappucino nya, "udahan main hp nya" sahutnya mengambil handphone dari tangan Rachael.

Rachael memanyunkan bibirnya ke depan, saat Rachael akan melayangkan sebuah protes. Richard terlebih dahulu memotong nya.

"Minum dulu, sayang udah di pesan"

Rachael langsung meminum sampai habis hingga terdengar bunyi kosong dari sedotan nya.

RICRAC [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang