10

1.9K 69 0
                                    

"Siapa yang akan bertanggung jawab atas jantung ini?"

-------






"Dan kenapa raut wajah lo ditekuk hari ini setelah pembicaraan tentang nyokap lo?" Rachael memasang wajah penasaran nya dan menyipit kan matanya berusaha menyelidik pikiran Richard.

Bukannya memberikan jawaban Richard malah memberikan senyuman dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Rachael.

Sudah 30 menit Rachael bolak balik karena jujur ia sebenarnya tidak ingin membeli buku atau apapun itu, karena tadi ia hanya beralasan kepada Fia, karena ia ingin bertanya sesuatu kepada Richard.

"Balikan yuk" ajaknya.

Lantas Richard nampak kaget dengan membelalakkan kedua matanya. Dengan cepat gadia itu memperbaiki perkataan nya, Rachael jadi salah tingkah sendiri.

"Balik maksud gue" Tutur Rachael kemudian.

Richard yang tengah duduk di salah satu bangku yang disediakan untuk pembeli langsung menaikkan sebelah alisnya sembari melihat Rachael.

"Udah?"

"Gak ada bukunya," Elaknya.

Mereka kembali ke dalam mobil dan mereka terdiam kembali, Rachael masih mencari cara agar Richard tidak diam seperti ini.

Rachael menyalakan lagu di mobil ini dengan volume yang sedikit besar namun Richard tidak merespon nya sama sekali. Rachael merasa putus asa.

"Cad, lapar" rengek Rachael kemudian.

Richard tidak menanggapi nya malah fokus menyetir, ingin sekali rasanya Rachael berteriak memaki lelaki ini namun apa lah daya dia.

Mobil berbelok ke arah caffe yang lumayan ramai pengunjung, Rachael turun terlebih dahulu sedangkan Richard memarkir kan mobilnya.

Rachael dan Richard sudah berjalan ke tempat duduk namun tempat yang paling Rachael suka di dekat kaca besar sudah penuh penghuni.

"Sini aja" pinta Richard langsung duduk.

Waitress membawa menu di meja mereka, "pesan spesial aja 2 sama minumnya yang enak 2 juga" sahut Rachael yang tak lagi melihat menu.

Setelah kepergian sang waitress, Rachael kini menatap tajam ke arah Richard.

"Richard Gibson, sebenarnya lo kenapa sih hari ini?"

Richard memandang gadis di hadapannya itu, "gue? gak papa"

"Bohong," sahut menyipit kan matanya.

"Gak" jawabnya membela dirinya.

Rachael bangkit dan kini sudah berpindah posisi, Rachael duduk bersebelahan dengan Richard.

"Gue tau lo bohong, kenapa sih? Gak mau cerita?"

Richard mentoel hidung Rachael dengan jari telunjuknya, "gue gak papa" ucapnya penuh penekanan dan juga melayangkan senyuman.

Rachael menghembuskan nafasnya, pesanan mereka sudah tiba.

"Pindah sana, sempit" perintah Richard mendorong pelan tubuh gadis di sebelah nya.

"Iya iya" jawabnya mengalah dan kembali duduk di tempat semula nya.

Mereka berdua makan dengan sangat lahap, tapi terkadang Rachael memasukkan makanan ke dalam mulutnya dengan mata fokus menatap Richard.

Rachael masih tidak percaya dengan jawaban Richard, ia sangat yakin ada yang disembunyikan dibalik nya.

⭐⭐⭐

RICRAC [COMPLETED]Where stories live. Discover now