8

2.1K 80 1
                                    

"Terkadang untuk mengetahui apa yang terjadi itu memang sulit caranya, tapi setiap ada niat pasti di situ ada jalannya."











"pacar gue! Sini!"

Rachael mendengar pekikan seseorang yang sangat ia kenal, gadis ini sangat yakin pemilik suara itu adalah lelaki yang tidak ingin ia temui.

Moodnya semakin jelek saat berbalik melihat Richard berlari ke arahnya. Rachael mendengus sebal ke lelaki tersebut.

Gila nih cowok bisa-bisanya teriak manggil gue pacar, apa katanya pacar? Shit, Batinnya.

"Tunggu gue," sahut Richard menahan tangan Rachael.

Rachael menghentikan langkahnya dan menatap tangannya yang kini di pegang oleh Richard di depan kelasnya.

Rachael menghembuskan nafasnya berat dan menepis tangan Richard darinya. Setelah merasa tangannya terlepas ia berjalan kembali masuk ke dalam kelasnya, lagi dan lagi Richard Gibson membuat mood nya semakin jelek tatkala Richard Gibson berteriak memanggil namanya.

"Rachael Mahone!"

Pekiknya membuat gendang telinga Rachael seakan ingin pecah.

Rachael tak acuh malah duduk di bangkunya dan mengambil headset lalu dipasang di kedua telinganya.

Lelaki itu tak putus asa kembali meneriaki nama Rachael, namun teriakan kali ini membuat Rachael geram.

"Yang merasa calon gue, Rachael Mahone!" Pekiknya dengan penuh penekanan saat melafalkan nama Rachael.

Rachael melepaskan headset di telinganya dan bangkit dari duduknya.

"Tuhkan pasti kelas ini gak tentram kalau ada Richard di sini" geram Fia berbicara pada dirinya sendiri.

Rachael melangkahkan kakinya mendekati Richard sedangkan Richard hanya menyunggingkan senyumnya.

"Iya gue calon lo, sayang banget sama kamu Richard." Ujar Rachael.

Richard melingkari pinggang Rachael dengan tangan kirinya, "sayang aku lebih besar dari pada kamu"

"Lebih besar aku"

"Iya deh, yang penting sama-sama sayang" jawab Richard mengacak pelan rambut Rachael.

Rachael membuat Richard tersadar dari khayalan nya, "siapa calon lo!!" Pekiknya tepat di depan wajah Richard.

Richard menjauhkan pikirannya, ternyata khayalan nya tak menjadi nyata. Benar kata orang ekspetasi tak bisa sesuai dengan realita.

"Siapa calon lo! Lo budek?!" Geram Rachael.

Kini image nya di sekolah jelek, karena dari kelas 10 Rachael jarang sekali marah-marah seperti ini di hadapan temannya paling ia sering memarahi sahabat nya si Fia itu pun hanya bercanda untuk menghilang kan kejenuhan.

"Ya, siapa aja" Jawab nya gugup namun masih bersikap santai.

Rachael terlihat mengeraskan rahangnya, "serah!"

"Jangan marah gitu, yang gue maksud itu kan lo"

Seketika Rachael kembali menyipit kan matanya karena menahan amarahnya sedari tadi, ia berniat ingin memberikan sebuah bogem namun ia urungkan mengingat ia tidak ahli taekwondo dan ini di lingkungan sekolah.

"Rachael Mahone resmi jadi--" ucap Richard belum selesai menyelesaikan ucapan nya.

Rachael menampar pipi kiri Richard!

RICRAC [COMPLETED]Where stories live. Discover now