29

1.4K 48 0
                                    

Ujian Nasional.

Hari yang sangat menakutkan, menyeramkan, bagi semua murid kelas XII SMA TUNAS BANGSA, padahal baru saja beberapa hari yang lalu mereka belajar kembali di sekolah ini tapi hari ini adalah hari yang cukup menegangkan. Seperti biasanya, ujian yang sudah berbasis komputer ini lebih membuat siswa sedikit gelisah karena jika ada kesalahan saja bisa fatal, meskipun tidak harus mengulang ujian dari awal tapi kita harus menunggu beberapa waktu agar token yang di nyatakan oleh pengawas bisa keluar dan kita bisa log-in kembali.

Ini hari terakhir semua siswa dan siswi mengikuti ujian nasional berbasis komputer ini, 3 jam cukup hikmat di lakukan oleh kelas XII-IPS 1. Rachael yang baru saja ingin mengambil sepatu yang ia letakkan di tempat rak paling atas sudah terlebih dahulu di ambil oleh orang lain.

Ya, Richard yang mengambilkan nya, bukan seperti anak cowok yang lain yang mengambil nya kemudian ia permainkan sepatu itu dengan melempar atau meletakkan di sembarang tempat agar tidak bisa di jangkau oleh pemiliknya. Tapi Richard, ia malah mengambil dan meletakkan nya di sebelahnya, Rachael menghampiri lelaki yang tengah mengikat tali sepatu yang bermerek sangat ternama dan limited edision.

Sebenarnya Rachael masih kepikiran dan mencari tahu apa yang terjadi dengan gelang dan hati, ada hubungan apa antara gelang dengan hati. Aneh. Tapi ia mencari tahu dengan sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan lelaki yang tengah berada di sampingnya.

"Lihat endingnya aja.."

Begitulah ia dengar saat ini di telinganya sangat jelas, apa maksud ending yang dimaksudkan Richard.

"Lo ngomong apa sih nyet.." sahut Gasta membuat pecah keheningan.

"Eh gue Dora dan lo yang monyetnya tai" balas Richard berdiri tegap.

Gasta mulai menggeleng, "Gak, gue masih mau jadi Upin-Ipin"

"Kalo gitu Richard-Upin dan Gasta-Ipin" sela Rachael kemudian.

"OGAH.." begitulah jawaban kompak dari kandidat Upin-Ipin season terbaru.

Rachael melihat Fia yang baru saja keluar, "Fia! Lama banget lo keluar?" Tanya Rachael.

Fia mengambil, menenteng sepatunya dan berjalan ke arah Gasta, Richard dan Rachael.

"Sumpah, gue gak tau semuanya, tuh soal menjebak, kek tai"

"Hahah bilang aja lo betah di dalem, kan adem.." Goda Gasta yang selalu saja membuat kejenuhan hilang.

"Atau jangan-jangan lo suka lagi sama bapak-bapak pengawas di dalem? Omaygatt! Gue yakin tuh bapak udah punya anak 5 percaya deh"

"Gue liat dari tampangnya, kayaknya.." ucap Gasta menggantung karena sang pengawas tiba-tiba saja keluar dari lab yang dijadikan tempat untuk ujian nasional.

"Haha, kikuk kan lo!" Ejek Fia menepuk-nepuk tapak sepatunya ke lantai.

"Sotoy banget!" Elaknya.

⭐⭐⭐

Setelah berhasil pulang karena bell untuk pulang sebenarnya belum berbunyi, karena seharusnya mereka yang baru saja selesai ujian pasti akan di kumpulkan dan diberikan arahan, tapi dengan hasutan Gasta, merke bertiga juga ikut-ikutan bolos. Gasta yang memiliki akal bulus berbohong kepada satpam bahwa ia anak yang baru saja akan ujian mengingat waktu ujian sesi terkahir masih setengah jam lagi membuat mereka berempat berhasil lolos dari sekolah.

Disini lah mereka berada, di sebuah caffe yang sangat adem dan benar-benar caffe, karena biasanya banyak caffe yang membebaskan pengunjung untuk merokok. Tapi di sini, ada area merokok tersendiri, membuat Rachael sedikit lega.
Asap rokok sangat mematikan menurut nya.

RICRAC [COMPLETED]Where stories live. Discover now