11

1.9K 67 1
                                    

-KATYA MUHAMMAD-




Hari Sabtu ini ia habiskan waktu di rumah dengan menonton drama yang sudah di planing nya dari tadi malam, karena sudah 5 episode yang tertinggal.

Rachael sudah selesai dengan ritual paginya, ia turun ke bawah dan langsung menuju dapur karena cacing di perut nya sudah meronta-ronta.

Seperti biasa mamanya tengah melakukan rutinitas sehari-hari nya saat pagi hari, membuatkan sarapan untuk suami dan anaknya. Tapi ada yang berbeda hari ini yang sangat Rachael rasakan.

Ya, Crystal Mahone membuat banyak sekali makanan seperti nanti akan ada acara besar di rumah ini. Rachael memangut roti ke dalam mulutnya begitu juga dengan papanya yang sibuk membersihkan karpet dengan Pak Pras.

Pak Pras adalah orang kepercayaan papa, pak Pras bekerja dengan papa dari Rachael belum lahir.

Keluarga Mahone tidak pernah menggunakan jasa asisten rumah tangga, karena selagi mereka masih bisa kenapa tidak?

"Mama buat kue? Banyak banget, tumben?"

Istri Kahfi Mahone menoleh ke sumber suara, melirik sekilas anaknya yang tengah berdiri di sebelahnya. "Ntar sore karyawan di kantor papa kamu dateng" jawabnya sambil mengaduk adonan.

"Dalam rangka?"

Helvy yang baru saja turun menuruni anak tangga menyeletuk, "makanya jangan jalan mulu, jadi keadaan di rumah sendiri gak tau kan" abangnya yang selalu mencari keributan dengannya.

Tidak sah jika mereka di pagi hari tidak bertengkar, meskipun 5 menit kemudian mereka kembali normal. Tapi itulah anak Mahone yang selalu saja membuat kedua orang tuanya tertawa di pagi hari.

Tidak seperti orang kebanyakan, di pagi hari tepatnya di meja makan cenderung suasana tegang, ada saja yang membahas tentang kalah tender atau apalah yang kadang jika anaknya tidak suka akan risih tentang apapun yang menyangkut dengan perusahaan orang tuanya.

"Bacot lo bang"

Pemilik nama Crystal Mahone memasukkan cetakan kue ke dalam oven dan tak lupa mengatur waktu selama 30 menit, "apa sih anak-anak Mama" ucapnya sembari menoleh kepada kedua anaknya.

"Itu mah, keseringan jalan sama Richard jadi lupa keadaan di rumah" telak Helvy masih saja menjahili adiknya.

"Ih apa sih bang, berisik banget pagi-pagi" Elaknya.

"Nanti itu ada acara syukuran kecil-kecilan karena papa menang tender. Jadi papa mau adain di rumah aja biar praktis gak boros" sambung mamanya.

Seketika Rachael membulatkan mulutnya berbentuk huruf 'O' dalam waktu sekejap abangnya sudah kembali normal lagi. Tidak mengganggu nya lagi.

"Dek, kita pake baju samaan ya ntar." Pinta abangnya.

Rachael mengerutkan keningnya, "ha?"

"Bajunya dikamar, kemarin papa beliin buat kita. Kata papa sih buat acara ntar sore"

Rachael mengangguk pelan, planing nya menonton drama Korea ia tunda karena membantu mamanya membuat kue meskipun hanya sekedar mengacak-acak dapur saja. Rachael sangat menyukai melihat mamanya di dapur.

Papa yang sudah membersihkan karpet lalu membentangkan ke lantai bersama Pak Pras dan juga ditolong oleh bang Helvy. Setelah selesai, Pak Pras pamit dan tak lupa pamit kepada Mama dan juga dirinya.

Pak Pras sudah seperti keluarga bagi keluarga Mahone, karena yang meng-handle semuanya hanya Pak Pras yang merangkap menjadi sekretaris papa juga.

"Bu, nona. Saya pamit" ucapnya di dapur.

RICRAC [COMPLETED]Where stories live. Discover now