10

7.8K 350 6
                                    

Olin pamit pulang usai sarapan bersama, dikarenakan ada jadwal kuliah hari ini.

"Ma, Olin pulang dulu ya. Makasih udah dibolehin nginap di sini." pamitnya pada Dyan.

"Ya gak apa-apa dong sayang, lagi pula kamu juga akan jadi bagian dari keluarga ini. Jadi gak usah sungkan sungkan ya." ujar Dyan.

Olin mendengarnya tersenyum hangat. "Iya Ma, makasih banget ya. Maaf nih aku jadi ngerepotin," sahut Olin.

"Gak sayang, kamu gak ngerepotin kok. Kan dibilang tadi kalau kamu akan menjadi bagian keluarga ini," ujar Dyan.

"Lin, udah siap? Mobilnya sudah dipanaskan." ucap seorang pria menghentikan pembicaraan Olin dan Dyan.

Olin yang merasa dipanggil menoleh sejenak, sesaat kemudian ia mengangguk.

"Ma, aku pamit ya." ucap Olin.

Dyan menganggukan kepalanya, kemudian memeluk Olin erat seolah akan pergi lama. "Hati-hati ya, kapan-kapan nginap lagi di sini." ujar Dyan dan diiyakan Olin.

"Ma, aku antar Olin dulu ya." pamit Devan lalu mencium tangan Dyan.

"Hati-hati kamu bawa mobilnya, awas aja sampai terjadi sesuatu sama Olin. Jangan ngebut ngebut, patuhi rambu lalu lintas dan bla-bla-bla!!" ucap Dyan panjang lebar.

Olinterkikik geli sedangkan Devan mengangguk saja walaupun sedikit malas mendengar rentetan perintah mamanya.

"Kamu ngerti kan Dev?" ucap Dyan.

"Iya Ma, aku bisa bawa mobil hati-hati. Dan Insya Allah selamat sampai tujuan tanpa lecet sedikit pun. Mama doakan saja." ujar Devan.

"Ya udah sana, takut kesiangan kasian Olin nanti telat kuliahnya." ucap Dyan.

"Iya-iya ma, kan mama duluan yang ngomong ini itu." sahut Devan.

"Udah-udah, Lin mama nitip salam ya buat Raline dan jangan lupa buat sering main-main kesini." ucap Dyan ke Olin.

"Iya, Ma. Nanti Olin sampaikan,"

"Dah ya Ma, aku pergi dulu assalamualaikum." tutup Devan.

"Duluan, Ma." ucap Olin sambil mencium tangan Dyan lalu mengucapkan salam.

Dyan membalas salamnya dan memberikan peringatan kembali
"Hati-hati Devan, awas kamu ngebut."

"Iyaa Mama ku tersayang," ucap Devan menekankan semua kata-katanya, lalu mencium kening sang mama tercinta.

- - -

"Dev ke rumah dulu ya," ucap Olin menoleh pada Devan.

"Loh ngapain, bukannya mau ke kampus ya?" tanyanya.

"Kan aku gak bawa tas terus perlatan ngampus, masa aku gak bawa apa-apa." ujar Olin lembut.

"Eh iya-ya?" Devan cengengesan sambil menggaruk tengkuk malu.

"Ya udah, kita ke rumah kamu dulu ya," sambung Devan.

Terjadilah keheningan di mobil Devan selama perjalanan menuju ke rumah Olin, hanya ada suara musik radio yang memenuhi seisi mobil.

Tiba-tiba ada salah satu sambungan radio kesukaan Olin. Ia menikmati musik yang disiarkan sambil komat kamit, dan mengangguk-anggukan kepala mengikuti alunan musik.

Tak disadarinya suaranya mulai terdengar saat berada reff lagu tersebut.

We had joy, we had fun, we had seasons in the sun
But the wine and the song like the seasons have all gone

PRINCE PILOT [END]Where stories live. Discover now