03

10.7K 526 20
                                    

Vote dan komennya ramaikan

Mengenai sudut padang, kalau ada tanda nama digaris bawahi berarti itu pandangan si tokoh.

Tapi, kalau tidak digaris bawahi berarti itu menurut pandanganku ya.

Semoga kalian gak keliru

Acara perayaan ulang tahun Celine pun tiba. Di sana sudah banyak tamu yang berdatangan termasuk kedua sahabat Olin yang memang ingin sekali datang ke acara tersebut.

"Sebelum di mulai mari sama sama kita berdoa agar dilancarkan kegiatan perayaan malam ini. Berdoa mulai," ucap salah satu MC. Semua pun hening dan khusyuk dalam berdoa.

"Berdoa selesai,"

"Nah kalau begitu, mari kita mulai acaranya!!" Riuh tepuk tangan memenuhi pendengaran. Kebetulan acara diadakan di belakang rumah mereka yang luas. Tepatnya di pinggir kolam yang sudah di hias dengan begitu indah.

"Untuk pembuka, mari bersama-sama menyanyikan lagu ucapan ulang tahun kepada Celine...."

"Happy birthday to you happy birthday to you, happy birthday happy birthday, happy birthday Celine," ucap mereka bersamaan yang diiringi oleh pemusik melodis.

Tepat saat menyanyikan lagu, kue pun datang dengan dibawakan oleh Olin. Gadis itu pun ikut menyanyikan lagu tersebut.

"Happy birthday Kakak ku tersayang," ucap Olin dengan senyum manisnya.

"Thank you, Sweety!" Celine mencium kedua pipi Olin bergantian.

"Tiup lilinnya, Kak, eits! Tapi, jangan lupa make a wish-nya."

Celine berdoa untuk kebaikan dirinya dan keluarganya, serta semua yang ada di sana lalu mengaminkannya. Kemudian ia meniup lilin berbentuk angka yang berada di atas kue tersebut.

Olin tersenyum dan tak lupa mengucapkan selamat kembali. "Sekali lagi selamat ulang tahun, Kak."

"Makasih banyak, Sweety."

Acara tersebut pun berjalan sesuai yang diharapkan dan orang yang datang pun bersuka ria. Hanya ada kebahagiaan yang menyelimuti acara tersebut.

Hingga hampir tengah malam, acara pun usai. Semua tamu berpamitan satu-satu untuk kembali ke rumah masing-masing.

Sahabat Olin juga memilih menginap di rumah Olin. Tentunya dengan senang hati keluarga Olin menerima permintaan mereka karena mereka sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

Setelah semua yang penting sudah dibersihkan, Olin izin pada Daddy, Mommy, dan kakaknya. Tak luput diikuti oleh kedua sahabatnya. Karena merasa kurang nyaman dengan tubuh mereka, keluarga kecil itu kembali ke kamar masing-masing untuk membersihkan tubuhnya.


Olin membaringkan tubuh setelah mengganti dress tadi dengan piyama. "Haduh, capek juga ya."

Eriska ikut membaringkan tubuhnya di sisi kanan Olin. "Iya, tapi tadi seru banget. Acaranya meriah juga."

Raina ikut menyusul baringan di samping kiri Olin. "Iya seru banget ih, jadi iri gue sama kak Celine. Gue pengen banget kayak gitu."

Eriska menoleh ke arah Raina lalu tertawa lepas. "Hahaha, bisa aja lo kayak gitu. Tapi di MIMPI!"

"Ih dasar jahad pake d tau gak lo," ucap Raina yang mendramatisir.

"Dih geli tau gak," Olin bergidik mendengarnya.

PRINCE PILOT [END]Where stories live. Discover now