EMPAT PULUH SATU

3.3K 121 10
                                    

Caramel sedang duduk di dalam kamarnya sembari memegang album foto kenangan saat ia masih berpacaran dengan mantan kekasihnya dulu.

Mendadak hatinya kembali sesak ketika ia melihat kembali foto-foto kenangan bersama orang yang pernah mengisi hatinya selama bertahun-tahun.

Flashback on

"William, Kamu tau gak suatu saat kalau nanti aku sudah besar aku mau nikahnya sama kamu aja deh nggak mau sama yang lain." kata Caramel dengan polosnya.

"Kamu kenapa mau nikahnya sama aku, Queen ?"

"Karna bagiku kamu sudah seperti pangeran yang selalu ada untuk ku." ucapnya sambil tersenyum.

William menganggukan kepalanya dan mengacak rambut Caramel sayang.

"Will," panggil Caramel.

William mengangkat kepala dan memandang wajah Caramel yang sangat cantik.

Cekrek

Caramel berhasil mengambil foto William dengan kamera polaroidnya kemudian ia menyimpan foto tersebut kedalam album pemberian mommy nya.

"Kamu tuh ya dari dulu kebiasaan isengnya nggak pernah hilang." Cowok itu menjawil hidung Caramel.

"Shit! William! Sakit tau gak." Caramel menarik tangan William yang masih menjawil hidungnya.

William mengambil album foto dari tangan Caramel. Kemudian ia buka album tersebut. Ia menatap perempuan yang ada di sebelahnya ini dengan wajah penuh tidak percaya.

"Sejak kapan kamu mengumpulkan foto-foto ini, Queen ?" tanya William kaget.

"Mom mengumpulkan semua foto-foto ini sejak awal kita berdua berteman."

Lalu cowok itu kembali membuka album foto selanjutnya. Ia tidak menyangka jika aunt Alisha mempunyai keahlian sendiri dalam memfoto secara diam-diam.

"Aku tidak menyangka kalau aunt Lisha niat menyiapkan kenang-kenangan foto ini." ucap William sambil tersenyum.

"Awalnya aku juga tidak menyangka saat mom memberikan album foto ini padaku karna selama ini ia menyimpan di dalam lemarinya."

"Kalau gitu simpanlah album foto ini, kelak album ini akan menjadi bukti sebuah kenangan cerita perjalanan cinta kita berdua." pinta William padanya.

Caramel mengambil alih album tersebut kemudian ia letakkan album itu di atas nakas kecil.

Setelah gadis itu meletakkan album foto kenangan mereka, William memeluk hangat tubuh gadisnya. Sedangkan gadis yang sedang di dalam pelukan nya ia menghirup aroma parfume yang beberapa hari lalu ia beli.

"Aku harap kamu tidak akan pernah menyakitiku, William Collins." kata Caramel dalam hati.

Flashback off

Caramel menangis terisak di atas ranjangnya. Hanya Tuhan dan dia saja lah yang tau bagaimana rasa sakit yang sedang ia rasakan ketika memori kenangan nya terputar jelas seperti film di dalam kepalanya.

Jam menunjukkan pukul dua belas malam Caramel memutuskan untuk beristirahat ia mematikan lampu kamar tidurnya dan ia pun terlelap dalam tidur.

🌾🌾🌾

"Kamu mau ke mana, sayang?" tanya Alisha pagi itu karna ia melihat anaknya yang sedang bersiap-siap untuk pergi.

"Aku ingin menjemput Fany, mom. Dan setelah itu aku pergi ke kampus karna hari ini ada make up class." jawab Caramel.

You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora