EMPAT

11.4K 467 16
                                    

Michael Pov

"Oh sorry aku tidak sengaja menabrak-mu tadi." kata perempuan yang kini sedang berhadapan dengan-ku.

"Yeah, No problem." kataku.

Lalu perempuan tersebut berjalan ke arah lantai 2 dengan tergesa-gesa. Aku terpukau ketika melihat perempuan tersebut. Cantik. hanya kata-kata itulah yang bisa aku ucapkan untuk perempuan tersebut. Kemudian perempuan tadi sudah tidak ada dihadapan nya.

Saat aku ingin hendak menuju pintu rumah keluar tiba-tiba daddy menepuk pundak-ku.

"Ada apa, Dad ?" tanyaku padanya.

"Kau ingin kemana, Michael ?" daddy bertanya padaku.

"Aku hanya ingin menghirup udara yang sejuk, Dad."

"Kau tidak ingin mencoba melarikan diri kan ?" daddy menatapku dengan intens.

"Aku janji tidak akan melarikan diri dari sini." kataku.

"Okay, Baguslah kalau begitu." kata daddy.

"Kalau begitu bolehkah aku keluar sekarang ?" tanyaku padanya.

"Okay."

Setelah mendengarkan kata okay dari mulut daddy aku segera berjalan kembali dan lagi-lagi ketika aku sudah berada di depan pintu daddy menahan tanganku, "Ingat, kau aku izinkan untuk keluar tapi tidak boleh terlambat." daddy memperingatiku.

"Ya, Aku usahakan tidak akan terlambat." lalu aku kembali berjalan kearah luar.

Benar apa kata mommy dulu angin malam itu lebih sejuk daripada angin siang ataupun sore, tapi kata mom angin malam juga bisa membuat kita sakit.

Aku terus berjalan kesana-kesini untuk mencari angin segar tapi ketika aku sedang mengeluarkan rokok, Aku dikejutkan oleh suara perempuan yang sedang tertawa bahagia. Dan sekilas-pun aku bisa mendengarkan percakapan mereka berdua.

"Janet, Apa kamu tahu tadi ketika aku ingin ke kamarmu tiba-tiba saja aku menabrak seorang laki-laki jelek dan aku yakin pasti umurnya sudah mencapai kepala 4." kata perempuan tersebut.

"Lalu apa yang kalian lakukan setelah itu ?" tanya Janet penasaran.

"Aku hanya mengucapkan kata sorry dan setelah itu meninggalkan-nya sendiri deh. Tapi ketika aku sedang menaiki tangga mataku sekilas melirik kalau laki-laki itu sedang mengamati penampilan-ku."

SHIT

Aku tidak menyangka bisa-bisanya dia mengejek umur dan mengatai aku jelek. Apa dia tidak bisa melihat kalau penampilan-ku malam ini sangatlah tampan. Awas saja kau kali ini aku akan membiarkanmu.

Setelah aku mendengarkan percakapan omong kosong tadi aku segera menyalakan rokok-ku dan berjalan ke arah tempat lain.

Tapi jauh di lubuk hatiku paling dalam ada rasa penasaran dengan perempuan tersebut, Aku harus menemukan tentang dirimu. kataku di dalam hati.

Disaat aku sedang melamunkan perempuan tadi tiba-tiba saja handphone-ku berbunyi.

"Ada apa lagi, Dad ?" kataku dengan suara ketus.

"Apakah kau tau sekarang sudah jam berapa ?" tanya dad padaku.

Setelah aku mendapatkan pertanyaan dari daddy aku segera melihat jam tangan yang berada di tanganku saat ini.

"Sudah jam 7, Dad." kataku.

"Apa kau tau, Michael acara anniversary kantor kita sudah dimulai." kata dad dengan menunjukkan suara marahnya.

You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020Where stories live. Discover now