TIGA PULUH

4.3K 169 4
                                    

"Ada apa mom nelponku pagi-pagi ?" Caramel menjawab telephone dengan keadaan yang masih mengantuk.

"Wake up, Princess. Ini sudah siang sayang"

"Disini masih pagi mom." Caramel sengaja membiarkan handphonenya tergeletak di telinga karna sejujurnya ia masih ingin mau tidur. Kalau saja yang menelpon bukan mommynya ia tidak ingin menjawab panggilan itu.

"Bagaimana keadaan kamu selama disana ?" Tanya Alisha.

"Aku baik mom." Jawab Caramel dengan malas.

"Oh iya mom hampir saja lupa, mommy ingin memberitahu setelah kamu dan Michael pulang dari New York pesta pertunangan kalian akan segera dilaksanakan besok harinya."

Caramel langsung membuka kedua mata menunjukan tanda terkejut dan terbangun dari posisi tidurnya.

"Mom gak usah kebanyakan bercanda deh."

"Memangnya calon tunanganmu tidak memberitahu tentang ini ?"

Ia menggelengkan kepala yang tentu saja Alisha tidak bisa melihat hal bodoh itu.

"Ya sudah coba kamu tanyakan saja kalau tidak percaya pada mom." Kata Alisha.

"Ya mom."

"Sudah dulu ya sayang soalnya mommy ingin memasak untuk daddymu."

Kemudian Alisha mematikan telepon anaknya.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Ia berdiri dari tempat tidur lalu bergegas ke kamar mandi.

***

Michael yang sedang asyik membaca koran di ruang tamu tiba-tiba ia menyudahi aktivitasnya tersebut karna mendengar suara decitan pintu yang berasal dari kamar Caramel.

Caramel yang merasa dirinya sedang diamati oleh laki-laki yang berada di ruang tamu itu menatap balik kearah laki-laki tersebut.

"Aku sudah menunggumu daritadi, Mari kita sarapan pagi dulu." Michael menaruh koran yang sedang di pegang olehnya ke atas meja lalu mengajak Caramel menuju meja makan.

"Oh iya tadi mommy menelponku dan dia bilang acara pertunangan kita akan segera dilaksanakan setelah kita pulang dari sini. Apa itu benar ?"

Michael mengangguk mantap, "Ya kita akan bertunangan satu hari setelah kita pulang dari New York."

"Tapi kenapa kamu tidak memberitahu aku sebelumnya ?" sahut Caramel.

"Awalnya aku ingin sekali memberitahumu dahulu tapi entah kenapa aku takut kamu akan membatalkan dengan berbagai macam alasan." jawab Michael dengan jelas.

"Ini namanya tidak adil. Harusnya kamu memberitahuku dahulu jangan asal seenaknya gini." Caramel rupanya sudah mulai geram dengan keputusan yang diambil oleh Michael dengan secara sepihak.

"Maafkan aku." kata Michael dengan lirih

"Ya sudahlah apa boleh buat semuanya juga sudah terlambat." balas Caramel sendu.

***

Selesai breakfast tadi Michael meninggalkan Caramel sendiri di penthouse karena tiba-tiba saja ia mendapat panggilan penting dari sekretarisnya.

"Permisi nona. Apa anda ingin saya temanin mengelilingi penthouse ini ?" tawar si pembantu.

"Hmm cukup menarik."

You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020Where stories live. Discover now