TIGA PULUH ENAM

3.2K 123 11
                                    

Michael memilih salah satu mobil yang akan ia bawa ke perusahaannya hari ini. Setelah memilih mobil sport yang dipilih ia memasuki mobil tersebut. Lalu melaju meninggalkan rumahnya. Michael melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Beberapa menit kemudian mobil itu sampai di lobby perusahaannya lalu ia keluar dari dalam mobil dan langsung memberikan kunci tersebut kepada security.

Lalu ia bergegas menuju pintu lift. Tapi sebelum memasuki lift banyak sorotan mata dari pegawainya yang menatap kagum akan ketampanan sang boss, mengucapkan Good Morning, Mr, dan menunduk 90 derajat.

Walaupun dia terkenal sebagai laki-laki yang dingin di perusahaannya ia tetap membalas pegawainya itu dengan senyuman kilat mampu membuat hati para wanita meleleh hari itu juga.

Dia masuk kedalam lift kemudian ketika ia di dalam lift ia mengeluarkan handphonenya dan menghubungi wanita yang selama ini telah memenuhi pikirannya. Nada tersambung terus berbunyi dan tak berapa lama wanita itu mengangkat telepon tersebut.

"Ada apa menghubungiku ?" kata wanita itu dari seberang sana.

"Aku merindukanmu" jawab Michael sambil tersenyum.

"Aku kira kamu menghubungiku karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan." wanita diseberang sana membalas perkataan laki-laki itu sambil mencatat tugasnya.

"Nanti sore kamu ada cara gak ?" tanya Michael. Ketika pintu lift terbuka ia segera keluar dari lift sambil berbincang dengan wanita yang sedang ia telepon.

"Selamat siang pak." Sapa sang sekretaris sambil membungkukkan setengah badannya.

Michael menjawab sapaan sekretarisnya hanya dengan senyum lalu ia masuk kedalam ruangan kantornya.

"Nggak." jawab Caramel. Ya, Wanita yang sedari tadi berbicara dengannya adalah Caramel, calon pendamping hidupnya kelak.

"Kamu ingin jalan denganku ?" tanya Michael dengan nada ragu-ragu.

"Emangnya kita mau kemana ?" tanya Caramel balik.

"Sekedar ingin jalan-jalan sore denganmu saja." kata lelaki itu. Dipertengah obrolannya dengan Caramel tiba-tiba ada yang mengetuk ruangannya.

"Sepertinya aku kedatengan tamu jadi aku harus mengakhiri hubungan ini. Nanti setelah kamu pulang kuliah aku akan menjemputmu di kampus." Kemudian, Michael mematikan sambungan teleponnya. dan mempersilahkan orang yang berada di luar ruangan kerjanya untuk masuk kedalam.

"Permisi pak, ada beberapa berkas yang harus anda tandatanganin." Sekretaris itu meletakkan berkas tersebut diatas meja dan menunggu atasannya menandatanganin.

Michael menandatanganin berkas tersebut setelah itu ia memberikan kembali berkas itu kepada sekretarisnya dan tidak berapa lama kemudian sekretaris Michael keluar dari ruangan kerjanya sambil membawa berkas-berkas.

⭐⭐⭐


Caramel yang sedang mencatat tugasnya di perpustakaan tiba-tiba saja dikejutkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya dari arah belakang.

"Boleh aku duduk ?" Kata laki-laki itu yang ragu karena ia takut kehadirannya akan mengganggu aktivitas Caramel yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya.

Caramel mengangguk tanpa mengucapkan sepatah-dua kata ia memang sengaja berpura-pura fokus pada kerjaannya saat ini, Padahal hatinya terus menerus berbedar tidak karuan ketika kedatangan sosok lelaki itu.

"Kamu sendirian aja, yang lainnya pada kemana ?" Tanya lelaki itu, mencoba untuk mencairkan suasana.

"Aku nggak tau mereka kemana. Aku kesini atas kemauan ku sendiri." Jawab Caramel dengan tenang dan tidak mau memandang wajah lelaki yang sedang duduk disebelahnya.

Laki-laki itu terdiam dia tidak tau harus berkata apalagi. Karena tidak pembicaraan lagi diantara mereka lelaki itu menutup buku catetan milik Caramel lalu mengambil kedua tangan wanita itu.

Tubuh wanita itu seketika menegang saat kedua tangannya diambil oleh lelaki itu. Kemudian perlahan-lahan ia menatap wajah lelaki yang sedang memegang tangannya.

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu, Queen." Ucap lelaki itu dengan nada lembut dan mengucapkan panggilan sayangnya dulu kala.

"Apa yang ingin kamu katakan padaku ?" Tanya wanita itu dengan matanya yang masih menatap laki-laki yang ada di depannya sekarang.

"Aku ingin hubungan kita kembali seperti dulu lagi." Kata lelaki itu dengan tatapan sendunya.

Setetes demi setetes air mata yang sejak tadi ditahan oleh Caramel kini mulai membasahi kedua pipinya. Lelaki itu menangkup wajah Caramel lalu menyeka air mata yang berjatuhan di pipi wanita itu dengan ibu jarinya.

"Kok malah nangis sih" Lelaki itu membawa tubuh mungil Caramel kedalam dekapannya kemudian mengelus rambut halus wanita itu dengan lembut.

"Jangan nangis dong karna aku paling nggak tega ngeliat kamu menangis sedikitpun." Lelaki itu meminta wanita itu untuk tidak menangis lagi.

Ia melepaskan pelukan lelaki tersebut kemudian menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya pelan. Lelaki itu tersenyum karena permintaannya selalu diturutin olehnya.

"Aku benar-benar sangat menyesal telah menyakitimu dulu ketika kita masih berpacaran. Dan disini aku ingin meminta maaf padamu."

Tidak ada jawaban dari Caramel, ia menunggu wanita itu untuk memaafkannya. Lelaki itu sungguh menyesali perbuatan yang tidak seharusnya ia lakukan.

Satu tahun yang lalu, ketika perusahaan William sedang maju-majunya tiba-tiba saja pegawai perusahaannya mengkhianatinya dengan membawa uang perusahaannya dan hilang begitu saja tanpa kabar. Ditambah lagi salah satu investor kepercayaannya mencabut modal yang sudah mereka tanam diperusahaannya. William kewalahan mengatasi semua masalah di kantornya. Ia memutuskan untuk pergi ke bar, William pikir dengan cara ia pergi ke bar ia bisa menghilangkan rasa penat yang ada dikepalanya. Saat ia sudah berada di dalam bar ia langsung memesan minuman sesuka hatinya. Kondisi William sendiri sudah benar-benar hang over dan ketika ia ingin keluar dari area bar tidak sengaja ia menyenggol seorang perempuan cantik berpakaian seksi lalu tanpa meminta izin ia menarik perempuan berpenampilan seksi itu menuju kamar. Dan hal-hal yang tidak diinginkannya terjadi begitu saja.

William menjelaskan semua kejadiannya pada Caramel dengan detail. Ia tidak mau wanita itu salah paham lagi dengannya. Yang dia inginkan hanya satu yaitu Caramel kembali kedalam pelukannya.

.

.

.

To Be Continue


🍁🍁🍁

Makasih banyak buat readersQ tersayang yang sampai sejauh ini masih mau baca ceritaku yang nggak karuan gini, yang feelnya kurang dapet, yang updatenya kelamaan atau apalah itu pokoknya sekali lagi aku mau ngucappin rasa syukur ini yang masih setia baca ceritaku tanpa kalian mungkin aku hanya butiran debu aspal😂😁

Jangan bosen-bosennya ya terus baca ceritaku, jangan lupa juga kalau kalian suka sama cerita buatan aku klik vote dan kalau ada yang mau kasih saran atau kritikan kalian bisa tulis di kolom komentar. Intinya jangan pernah malu sama aku gak bakalan aku gigit kok karna aku sendiri di dunia nyata suka malu-maluin😅😝

Buat kalian yang ingin mengenalku lebih dekat lagi kalian bisa follow aku di sosmed bawah ini👇

IG: meydithatiara_
LINE: ditha824

You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020Where stories live. Discover now