You Are My Destiny [Slow Update] // #Wattys2020

TIGA PULUH SEMBILAN

Hari ini adalah hari dimana Caramel dan Michael akan melaksanakan acara pertunangan. Dibawah sana sudah banyak orang yang menanti pasangan perempuannya, terutama pasangan lelakinya. Ia sudah tidak sabar melihat kecantikan tunangannya dan dia juga tidak sabar untuk memasangkan cincin ke jari manis kiri wanitanya tersebut.

Penantian lelaki itupun akhirnya datang juga ketika melihat tunangannya keluar dari kamarnya dan sedang berjalan menuruni anak tangga dengan di dampingi oleh dua orang yang sedang memegangi gaun yang panjangnya luar biasa.

(Ps: anggap aja gaunnya seperti itu ya😆)

Michael kehabisan kata ketika sosok wanita itu muncul di hadapan matanya, ia begitu terpukau dengan kecantikan tunangannya.

Ketika wanitanya itu sudah sampai dilantai bawah ia menghampirinya lalu menjulurkan tangan kanan dan menggenggam tangan itu dengan erat seakan-akan ia tidak ingin kehilangan pujaan hatinya tersebut. Kemudian ia membawa Caramel menuju tempat yang sudah dipersiapkannya.

Setelah mereka sampai disebuah panggung, Michael, bersimpuh dihadapan Caramel dengan tangannya sibuk membuka kotak berwarna coklat. Saat kotak itu terbuka terpampang lah dua buah cincin yang begitu indah, ia sendiri saja tidak tau kapan lelaki ini membeli cincin tersebut.

"Aku tau walaupun pertemuan pertama kita sangat aneh pada saat acara ulang tahun perusahaan, Dad, mulai dari situ jantungku sering berdebar kencang setiap kali bertemu denganmu, Car. Kamu tau sejak pertama kali kita bertemu aku mulai menyuruh orang suruhanku untuk mencari semua identitasmu, Kamu tau kenapa aku ngelakuin semua ini ? Jawabannya sangat simple, Sayang, Aku ngelakuin semua ini karna aku sangat mencintaimu. Aku tidak cuma ingin menjadi kekasihmu, tapi aku ingin jadi suamimu yang akan selalu menemanimu dikala suka ataupun duka, melindungi kamu dari orang yang berniat ingin menjahatimu, aku ingin suatu saat nanti kita membangun sebuah istana yang isinya hanya ada aku, kamu dan anak-anak yang lucu. Jadi, maukah kamu menikah denganku dan menjadi ibu dari anak-anakku?"

Caramel meneteskan air mata mendengar pernyataan yang keluar dari mulut pria yang ada di hadapannya ini. Benar apa yang dikatakan Michael pertemuan pertama mereka bisa dikatakan aneh. Kalau diingat-ingat kembali pertemuan pertama mereka saat Caramel ingin menuju kamar Janet ia tidak sengaja menabrak tubuh kekar Michael.