" bencanapun ada hikmahnya "

Start from the beginning
                                        

" tidak eomma, ini juga bersangkutan denganku, Guan itu licik, dialah salah satu yang membuat Luhan menderita selama ini, aku khawatir dia akan melakukan lebih dari ini, lagi pula aku sudah berjanji akan menjaganya,aku tidak ingin dia terluka, appa dimana kunci mobilmu? " tanya Sehun, dengan berat hati Yunho menyerahkan kunci mobilnya.

" aku akan pakai motorku saja " dengan menahan sakit di pergelangan kakinya, Sehun berlari masuk kerumah menuju kamarnya dan mengambil kunci motornya.

Setelah Sehun menaikinya dan hendak menyusul Luhan, Yunho menahan Sehun.

" berhati-hatilah, dan pastikan kau pulang dengan selamat " ucapan Yunho membuat Jaejoong menangis.

" eomma... Aku menyanyangimu... Tapi Luhan sangat berarti untukku, jangan menangis, aku akan pulang dengan Selamat " Jaejoong memeluk Sehun.

" berhati-hatilah nak... Eomma juga menyanyangimu "

Sehunpun pergi menyusul Luhan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sementara itu Luhan dengan kecepatan penuh melajukan mobil sangat kencang, dia bahkan menerobos trafficlight dan dia berhasil lolos dari kejaran polisi.

Tidak butuh waktu lama Luhan sampai di rumahnya, dengan kasar dia membanting pintu mobil, lalu masuk ke rumah dengan menendang pintu,hingga pintu itu tidak berbentuk lagi.

Baba dan mama yang kebetulan duduk di ruang tamu kaget bukan main, di tambah lagi dengan munculnya Luhan dengan luka lebamnya dan wajah penuh amarahnya.

" GUAN... KELUAR KAU! " teriak Luhan. Baba menghampiri Luhan.
" ka-kau kenapa Luhan, apa kau berkelahi? "
" DIMANA ANAK SIALAN ITU, CEPAT KATAKAN PADAKU! "

" apa yang kau bicarakan Lu, Guan belum pulang " kata eomma xi yang ikut menghampiri Luhan.

" JANGAN BERBOHONG PADAKU, CEPAT KATAKAN SEBELUM AKU MENGHANCURKAN SELURUH ISI RUMAH INI "

" kau kenapa Luhan, kami tidak mengerti apa maksudmu? "

Prang.. Brak. Prang.. .

Luhan memecahkan kaca meja dengan tinjunya, melempar televisi dengan kursi yang entah dari mana dia dapatkan, eomma Xi berteriak histeris ketakutan.

Luhan mengacak-ngacak seluruh isi rumah, bahkan dia melemparkan barang-barang yang ada di kamar Guan ke lantai dasar.

Baba mengikuti Luhan.
" LUHAN... KAU SUDAH GILA YA, BERHENTI BERTINGKAH SEPERTI INI " bentak Baba Xi, Luhan menghiraukan ucapan babanya, lalu dia kembali turun ke bawah dan ikuti baba, mama sudah bersembunyi di kamarnya.

" BUKA PINTUNYA NYONYA XI, KAU MENYEMBUNYIKAN GADIS SIALAN ITU YA DI KAMARMU, BUKAAAA" Luhan menendang-nendang pintu kamar itu.

" LUHAN BERHENTI, BICARALAH DENGAN SOPAN, KAU SEPERTI BUKAN ANAKKU SAJA " bentak baba xi lagi. Luhan berbalik dan menatap babanya penuh amarah, matanya merah,dadanya naik turun karna nafasnya yang berat.

" AKU MEMANG BUKAN ANAKMU TUAN, APA KAU KIRA KAU SOPAN SELAMA INI HAH, KAU BAHKAN MENYIKSA LUHAN DAN LEBIH MEMILIH GADIS SIALAN ITU, KAU FIKIR LUHAN TIDAK TAHU KALAU GADIS ITU HANNYALAH ANAK PUNGUT "

Pack....

Baba xi menampar Luhan hingga darah keluar dari sudut bibirnya, Luhan meludah ke samping, lalu lebih mendekat mendongakkan kepalanya menatap baba xi.

" cukup terakhir ini kau menampar pipi Luhan, jika kau melakukannya, aku akan membunuhmu begitu juga dengan istri dan anak kesayanganmu itu, permisi " Luhan pergi dan kembali melajukan mobil. Luhan tahu dimana Guan bersembunyi.

EXCEPT YOU ( HunHan) END "REPOST"Where stories live. Discover now