BAB 53 (You're mine, Maura)

2.1K 81 0
                                    

"Tuhan, jika ia benar-benar jodohku, lancarkan lah hubungan kami sampai menjelang nikah. Jika perlu, jangan sampai ada orang ke-tiga dikehidupan kita"

-Raka Zaidan Alfero-

~ ~ ~

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya sebelum membaca yaa :)

~ ~ ~

Happy Reading...

"Aku mau bilang, kata atasan kita, ternyata kita disini nggak sampai satu bulan, katanya sih kita disini dua minggu lagi"

Maura masih dalam keadaan menunduk menatap rumput-rumput di taman. Seketika Raka mengajak berbicara, Maura menganggkat kepalanya melihat lawan bicara.

"Jadi, kita masih ada sisa disini seminggu dong ya?"

Kalau bisa, Maura ingin berteriak sangat bahagia disini, tapi sayang. Taman, hari ini cukup ramai dipenuhi pengunjung, kalau ia berteriak, pasti ia dikata tidak waras.

Maura senang, itu artinya ia dan Raka bisa menghabiskan waktu di Singapura selama satu minggu setelah tuntas diutus kerja di negara ini, mereka sudah membeli tiket balik ke Indonesia bersamaan dengan membeli tiket dari Indonesia menuju Singapura.

Raka mengangguk tersenyum.

~ ~ ~

Kini Maura dan Raka sedang duduk di bangku taman, hari ini hari minggu, hari terakhir Maura bekerja di Singapura. Sebenarnya masih ada satu minggu lagi, tapi mereka belum menentukan akan pergi kemana selama satu minggu itu.

"Yang kata atasan kita itu benar kan?" Tanya Maura menikmati suasana malam yang gemerlap dengan bintang berkelap-kelip di atas sana.

Setelah pulang kerja, Maura pulang sebentar untuk menaruh jas kerjanya di apartemen, setelah itu, ia dan Raka pergi menuju taman ini. Taman ini selalu ramai, bahkan saat malam seperti ini terlihat lebih ramai.

Banyak makanan yang dijual disini, makanan dari Indonesia juga terjual disini, seperti nasi padang, rendang, nasi goreng, pecel lele, dan masih banyak lagi. Ternyata makanan Indonesia sudah mendunia.

Raka mengangguk antusias,"Iya"

"Aku mau ngasih sesuatu sama kamu" Raka mengeluarkan amplop putih panjang dari tas kecilnya yang selalu ia bawa.

"Buka deh" Ucapnya lagi, sementara Maura membuka isi amplop itu.

Maura kesusahan membuka isi amplop, "emangnya ini apaan, sih"

"Buka aja"

Satu menit kemudian barulah Maura bisa membuka amplop itu. Amplop yang dibuka itu baru sisi pinggirnya saja, belum semuanya, dan Maura sudah dibuat pusing duluan dengan apa maksud Raka membelikan tiket, dan tiket apa yang diberikannya.

Dan akhirnya Maura bisa membuka isi dari amplop itu. Awalnya Maura tidak percaya Raka membelikan tiket itu untuknya, tapi ia mencoba mencubit pipinya untuk memastikan bahwa ini khayalan atau kenyataan.

Dan kelakuannya itu membuat Raja terkekeh geli, "kamu ngapain sih, Ra?"

"Ka, aku gak mimpi kan?" Maura menoleh tepat dihadapan Raka yang sedang menatapnya.

Raka menggeleng.

Seketika, Raka dibuat gelagapan karena Maura memeluknya secara tiba-tiba.

"Kamu dapat tiket ini dari mana?"

MAURAKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang